The Diary Game (12 Agustus 2020): Memancing

in hive-103393 •  4 years ago 

Hai Semua

Terinspirasi dari kegiatan menjaring ikannya @nazarul, saya hari ini mengajak dua sahabat saya memancing di pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara.
IMG_20200812_114640.jpg
Tangkapan Perdana

Pagi-pagi ba'da Shubuh saya sudah mulai melakukan kegiatan rutin di rumah, yaitu beres-beres, bersih-bersih, mengantar sarapan untuk anak di Dayah, dan belanja keperluan dapur menggantikan istri yang sedang istirahat total menjelang kelahiran medio November nanti.

Belanjaan kali ini membeli Cumi-cumi Rp. 20.000,- ukuran setengah kilogram, Toge Rp. 2.000,- sepotong Tahu Rp. 1.000,-. Adapun lokasi belanja kali ini saya memilih di Balee Canang, kawasan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara yang hanya berjarak 2 kilometer dari rumah saya di Dusun Mesjid Gampong Geulumpang Sulu Barat Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara.

IMG_20200812_090120.jpg
Cumi-cumi

Setelah membeli sayuran dan ikan, saya juga memilih jeruk manis lokal asal Sumatera Utara yang harganya hanya Rp.5.000,- per kilogram. Sekitar 30 buah jeruk baru mencapai berat satu kilogramnya. Walaupun harganya terbilang murah, namun manisnya yang segar, tekstur dan ukurannya sangat mirip dengan jeruk Mandarin yang harga per kilogramnya Rp. 45.000,-

IMG_20200812_090243.jpg
Jeruk Manis

Selesai belanja, saya tidak menunggu si kakak (panggilan PRT yang menjaga istri di rumah) saya langsung menuju ke sekolah MAN Kota Lhokseumawe tempat saya bertugas untuk mengurus beberapa wali siswa yang ingin konsultasi perihal anaknya. Selanjutnya langsung bersama Pak Agus (Guru Olahraga) dan Pak Fauzi (Kepala Tata Usaha) mengambil perlengkapan memancing di rumah Pak Fauzi di kawasan Cunda Kota Lhokseumawe.

Saat di rumah beliau (Pak Fauzi) saya sempat membidik taman bunga menggunakan camera Hp saya (HUAWEI Nova 3i) untuk saya bagikan ke #SteemSEA community. Semoga saja bidikan amatir seperti ini bisa mimpi menjadi pemenang kontes pikir saya dalam hati.

IMG_20200812_100946.jpg
Taman Bunga Rumah Pak Fauzi

Kemudian kami langsung On The Way ke pelabuhan Krueng Geukueh di kawasan pabrik PIM (bekas pelabuhan pabrik ASEAN). Ternyata sudah ada beberapa orang yang memancing sejak pagi di sini.

Pak Agus yang memiliki jam terbang tinggi dalam memancing langsung mengikat mata pancing. Saya dengan Pak Agus menggunakan mata pancing ukuran 10 yang sesuai untuk jenis ikan ukuran kecil dan sedang, sedangkan Pak Fauzi mencoba mata pancing berbentuk udang dan diolesi perangsang untuk memancing ikan ukuran sedang dan besar.

IMG_20200812_110353.jpg
Pak Fauzi (kiri), Pak Agus (kanan)

Tidak lama pancing yang digunakan Pak Agus yang menggunakan umpan udang hidup sudah strike dua kali. Namun hanya ikan kecil saja yang berhasil terpancing.

Tidak lama berselang pak Fauzi berganti mata pancing menjadi mata pancing biasa ukuran 10 juga seperti yang kami gunakan. Mungkin saat ini tidak ada ikan besar yang tertarik untuk makan udang palsu yang diberi perangsang.

IMG_20200812_113330.jpg
Berpose dulu setelah berdoa

Setelah berbagai doa saya baca, dari doa makan sampai doa tidur, dan menunggu selama satu jam bergantian posisi dan menghabiskan banyak udang hidup untuk santapan para ikan yang pandai akhirnya ada satu ikan jenis Kerapu yang berhasil saya pancing ke darat. Sungguh pengorbanan yang tidak sia-sia pikir saya.

Begitu sampai di darat ternyata kerapu ukuran tiga jari yang berhasil saya kelabui, saya berpikir mungkin ikan ini belum sekolah makanya tidak sepintar kawannya yang lain yang berhasil kabur setelah makan umpan udang saya.

IMG_20200812_124418.jpg
Ikan Kerapu

Karena kasihan, ikannya saya lepas lagi agar dia bisa belajar daring dan menjadi lebih pintar atau ibunya jadi darah tinggi karena kelamaan belajar daring di rumah.

Tidak lama setelah saya strike ternyata Pak Fauzi juga strike dengan ikan cucut (cucunya ikan) yang berukuran hanya sebesar dua jari. Sungguh pesta bilis kali ini. Sehingga saat membidik fotonya saya terpaksa harus mengambil posisi di dekat camera dengan background perahu agar tidak terlalu seram saat dilihat steemian yang punya memancing (bukan memancing kerusuhan).

IMG_20200812_114149.jpg
Perahu yang sedang bersandar

Tidak terasa sudah jam 12 lewat, saya sudah harus pulang untuk persiapan mengantar makan siang anak di Dayah. Saya izin pulang duluan, dan akan kembali sambil membeli kebutuhan untuk melanjutkan memancing sampai malam.

Ternyata setelah jam 13:30 saya dihubungi untuk lanjutan memancing kita jadwalkan ulang, karena dari tadi ikannya kecil melulu yang berhasil dipancing. Ternyata memancing memang butuh kesabaran dan pengalaman, jika tidak ya seperti ini, membosankan dan langsung menyerah.

Akhirnya saya melanjutkan kegiatan saya seperti biasanya yaitu membimbing siswa dan beberapa wali siswa secara online hingga sore. Ba'da Ashar saya beres-beres dan bersih-bersih sebentar kemudian mengantar bekal cemilan malam untuk anak di Dayah. Kali ini saya memilih Siomay Ustadz usaha milik Dek Nong untuk cemilan malamnya seperti malam kemarin. Mungkin rasanya sangat cocok di lidah anak Dayah, atau memang sudah kelaparan saat tengah malam.

Demikian siaran pers singkat saya tentang perjalanan karir hari ini. Semoga tidak ada yang kapok apalagi menyesal setiap hari membaca ocehan saya.

Terimakasih hamba Allah kepada @anroja, @ernaerningsih, @inwi, @steem-indonesia, @steemcurator08, @shortsegments, @steemcurator01 dan @nazarul yang terus memberi kami inspirasi. Semoga keberkahan selalu buat kita semua.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  4 years ago (edited)

Ikan kerapu salah satu ikan favorit saya, paling lezat apabila di panggang dan disajikan dengan kecap yang telah dibumbui.

Saya heran nie, hari ini kenapa postingan the diary game banyak yang memposting tentang makanan atau ikan favorit saya ya?

Ada @ernaerningsih dengan telur dadar dan sambal teri Medan, ada @steemadi dengan buah langsat, dan ada juga @ayusartika dengan ikan "kerling". Anda semua sukses membuat saya ngiler.

#onepercent
#indonesia

Saya juga sangat memfavoritkan Kerapu dalam setiap daftar menu di pondok ikan bakar, tapi yang sudah masak 🤩😍☺️

Mungkin suatu saat kita perlu membuat acara bakar ikan kerapu bersama bang @radjasalman

#onepercent
#indonesia

Oke sip mantap, insyAllah suatu saat pasti terealisasi

Aamiin..

Mungkin itu semua sebuah isyarat menurut pandangan falsafah yang bahwa anda harus menikmati makanan segar non pengawet demi kesehatan,,, hheee smile

Iya, memang saya sangat benci makanan berpengawet bang @steemadi, dan saya jarang mengkonsumsinya.

#onepercent
#indonesia

😆😆😆😆

Mungkin semuanya sudah tahu akan seleranya bang @anroja, siapa tahu nanti ada yang mau undang untuk makan bersama,hehe

  ·  4 years ago (edited)

Nah, itu dia yang saya tunggu.
Mungkin di mulai dulu dari @ayusartika ...hehehe

#onepercent
#indonesia

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

Salam @ernaerningsih

@radjasalaman jgn ngajak kami ngiler 😋😋😋

Ayok gabung, kita bakar-bakaran

Bakar ikan ya ?? Jangan bakar ban ntar, polusi jadinya 🤣🤣🤣

Hahahaha 😅🤣😂

Bang @radjasalman, saya ingin di bagikan cumi-cumi saja BG😁😁, sang mangat hehe

Iya, anak juga sangat suka Cumi-cumi. Waktu kecil saat bawa dia ikut belanja, orang jualan selalu memanggil dia untuk menunjukkan Cumi-cumi. Terpaksa istri beli Cumi-cumi lagi walaupun sudah membeli ikan lainnya

Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.

Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.

Keep following @steemitblog for the latest updates.

The Steemit Team