Awal cerita pagi hari ini dimulai dari jam 05.30, sudah beberapa kali bangun pagi ku melorot dari jam biasanya. Mungkin sudah harus mengubah kebiasaan tidur dari dini hari, atau mungkin nada alarm sudah boleh diganti. Seperti biasa setelah sholat subuh, lalu Al-ma’tsurah dan tadarus sebentar, melihat-lihat catatan UKMPPD sebentar, lalu beselancar membuka steemit hingga media sosial lainnya. Jam 10.00 pagi abang iparku mengirimkan pesan melalui whatsaap, ia meminta tolong agar hasil PCR yang telah diperiksaan kemarin diambilkan.
Jam 10.30, ku sudah berada di lab KesDa. Tak butuh tenaga untuk mengantri karena sudah tidak lagi mengantri dan boleh langsung meminta ke petugas yang berada di Posko Lab, diberikan hasil lab, lalu menyantumkan nama pengambil sebagai bukti pengambilan. Alhamdulillah saat ku intip hasilnya negatif. Tak berlama-lama disana, ku langsung pulang. Karena sebelumnya sudah merembukkan janji membuat kue dengan kak Ipah, ia tetangga kos kami yang super ramah dan sangat perangkul. Kue yang akan kami buat rencananya akan kami bawa ke rumah duka warga gampong Lamgapang yang merupakan alamat kos ku saat ini. Sesudah mampir kekedai bahan kue, lalu membali semua bahan yang dibutuhkan, ku langsung pulang. Bahannya ku sesuaikan dengan petunjukkan kak ipah.
Tepat jam 12.00 aku sudah berada dirumah. Jam yang sudah terlambat sebenarnya untuk membuat kue donat yang sudah kami rencanakan, pasalnya membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk fermentasi adonannya. Tapi ya sudah, pun telah terjadi. Agenda yang awalnya direncakan membuat kue dikosan kami, tidak jadi karena kegiatan kak ipah sedang tidak memungkinkan. Lalu akhirnya kami putuskan agar dilakukan dirumah kak ipah saja.
Sesampai dirumah kak ipah, semua bahan kue tadi aku keluarkan, tak berselang lama tiba-tiba bunyi hpku berbunyi dan itu panggilan dari sopir L300 yang telah dihubungi abang ipar ku untuk menitipkan paket hasil PCR, agar dikirimkan ke gampong kami yang di Pidie Jaya. Sopir L300, meminta agar segera membawakan barang titipan ke area ia berada saat ini di Lamnyong, dan sontak aku berlari pulang kerumah memgambil surat PCR tadi, lalu mengeluarkan motor. Dengan kecepatan sedikit ekstra, 4 menit sudah stay di jembatan Lamnyong. Namun sopir L300 nya tak nampak keberadaanya. Saat kucoba menghubungi ternyata ia masih di Tanjung Slamat mengambil penumpangnya. Setelah 10 menit menunggu, akhirnya bertemu sopir L300 lalu menyerahkan titipan surat hasil PCR.
Jam 12.25, aku sampai kembali di rumah kak ipah, untuk melanjutkan rencana kami siang ini. Dikarenakan Cut Putri sedang tidur, @khareyaa, Cut Alvia di RS dan Lena sedang bersama keluarga, jadi yang ikut andil bisa membuat hanya aku dan kak ipah saja. Kak ipah memeberikan ide agar adonan donatnya diulen atau di mixer. Renacana awal membuat kue ini, sekaligus belajar membuat juga. Jadi awalnya aku mau diajarkan cara mengulen adonan, namun karena karpet adonan sedang tidak bersahabat, jadinya adonan terpaksa dimixer, tapi ini tetap ada plus nya juga, karena ini pengalaman mixer pertama kali ku😅, sedih kali kan baru kali ini pegang alat mixer.
Membaking donat
Wah lumayan seru. Jujur, ini pengalaman pertama ku membuat langsung donat yang sebenar-benarnya. Karena pernah beberapa kali coba membuat donat, dan selalu gagal. Alhamdulillah berkat bimbingan chefnya langsung jadi kali ini sudah pasti berhasil. Rupanya membuat donat itu so simple jika sudah tau trik dan tips. Kali ini aku membuat donat yang bukan pada umumnya.
Proses mengulen dan membentuk
Donat yang sebetulnya lebih menghemat tenaga dengan difermentasikan saja (sebetulnya ada nama istilahnya tindakan ini, jujur aku lupa, mungkin jika ada yang tau boleh dikomen yaa), namun kali ini dibaking, lalu donatnya pun kami berikan warna, bentuk dan isian yang bukan pada umumnya. Ada 3 jenis dan varian isi kami buat, coklat, keju dan gula halus. Setelah semua bentuk donat kami bentuk, baik bentuk bunga, bulat ada isian atau pun tidak, semuanya didiamkan selama 30 menit agar donat diberikan waktu mengembang.
Tak terasa hari sudah jam 15.00 WIB, sedari menunggu adonan mengembang, kak ipah menghidangkan makanan siang, tanpa berani menolak akhirnya aku ikut makan siang, tak lama saat kami mau makan, ada suara ketokan pintu dan ternyata itu Cut Putri, alhamdulillah ada bantuan tenaga, lalu akhirnya kami makan siang bersama.
Jam 15. 50 WIB kami mulai menggoreng donat yang telah dibentuk, dan lagi-lagi dapat ilmu baru. Kak Ipah menyarankan agar donat saat digoreng tidak dibalik beberapa kali, tapi cukup 2x pembalikan saja hal ini bertujuan agar terbentuk Ring(garis melengkung yang menandakan donat lembut mengembang rata) dan juga agar donat tidak menyerap minyak berlebihan.
Penggorengan donat bentuk bunga
Donat bulat yg siap diangkat
Beberapa saat setelah donat digoreng, Cut Alvia datang, ia baru saja pulang dari RS. alhamdulillah kembali ada bantuan tenaga. Tanpa rencana kami membuat Risol sebagi pelengkap menu hantaran, dengan isian wortel, kentang dan sosis.
Potong memotong isian risol
Kami membagi-bagi tugas, dan sholat bergantian. Tak lama setelah Cut Alvia datang, @khaereyaa pun menyusul. Ia sebelumnya baru pulang dari RS, mengerjakan tugas kelompok dan juga menangani pembaran jasa pengankutan sampah serta sebagai penerima paket kami dari shopee. Karena membuat sambil asik bercanda sedari siang tadi, tanpa terasa kuenya siap.
Risol dan Donat yang siap di Packing ke plastik
Kami mulai mempacking kue kedalam plastik seperempat, agar steril dan simpel untuk dihidangkan, pun nantinya tak usah dipotong-potong lagi bila mau dihidangkan. Semoga kue yang telah dibuat dengan sepenuh hati tadi menjadi berkah. Ouhia sebelumnya juga ada titipan kue dari kaka-kakak yang tinggal satu lorong untuk dibawakan ke rumah duka, karena tidak memiliki waktu luang, beliau menitipakan kuenya saja.
Kami berkunjung kerumah duka pada jam 18.35 WIB, dengan mengendarai motor, sebetulnya jalan kaki pun bisa. Tapi lagi-lagi waktu, yang sudah sangat mepet. Setibanya disana kami dihidangkan makanan juga minuman bahkan terakhir hendak sungguhkan makan nasi. Namun karena waktu sudah maghrib kami pun memilih pamit untuk pulang. Dan juga sebetulnya kami sudah sangat kenyang dengan kue buatan yang dibuat sambil dimakan wkwk. Kami tiba dikosan dalam keaadaan azan maghrib sudah berkumandang. Seperti biasa Kusempatkan mencekrek senja hari ini yang tak kalah indah hadir seperti biasanya.
Senja yang pasti nongol disetiap Diary ku🙃
Sekian dari cerita ku kali ini. Terimakasih bagi steemians yang telah menyempatkan membaca. Mohon maaf jika ada salah kata. See You diceritaku selanjutnya. Selamat beristirahat.
📷 Picture | Smartphone |
---|---|
Model | Oppo A9 2020 |
Original Picture | @rahmatanidris |
Location | Aceh, Indonesia |
07 Agustus 2021
Salam Hangat,
@rahmatanidris
This post has been rewarded by @steemcurator08 with support from the Steem Community Curation Project.
Follow @steemitblog to get info about Steemit and the contest.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit