Berjuang bersama 🥺
Hai sobat Steemians
Lama tak menyapa
Semoga dalam keadaan sehat selalu tentunya 🤗
Keseharian pagi ku selama dikampung always bersama muzaffar, ponaan ku yang berumur 9 bulan lebih, mamanya kakakku yang pertama, mengharuskan mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Meuredu, dan ibuku harus menyiapkan mi caluek untuk didagangkan. Alhamdulillah muzaffar bukan tipikal balita yang cegeng dan jarang banget nangis kecuali kalau sudah suakit banget, hampir mudah dialihkan pandangan nya, tapi lasaknya jangan ditanya, yaa namanya juga balita yang sedang tumbuh kembang.
Jam 08.30 WIB, tangannya mulai menggaruk-garuk telinga, kepala dan mengucek mata (kebiasaan tanda ngatuk Muzafar) segera kutidurkan ia keayunan, sudah langsung mau tidur, no tidak semudah itu friends, butuh beberapa bujukan, didahulukan dengan mesholawati, memberikan mainan, dan puk pukan bokong yang harus kukerjakan sekaligus, langsung tidur akhirnya ? no,, hampir kehabisan mau mensholawatkan apa, baru akhirnya terlelap, syukur-syukur tidurnya sejam duajam. Sembari ia tidur, segara kulakukan beberapa pekerjaan rumah, cuci piring, menyapu dan lain-lain, sesekali aku mengecek keadaan Muzaffar, untuk memastikan apakah masih tidur.
Alhamdulillah muzaffar bangun, kali ini setelah semua pekerjaan rumah selesai. Lalu segera kubuatkan susu formula, susu yang belum dihabiskan aku lumatkan dengan biskuit Milna, hingga susu dan biskuit milna nya habis. Beginilah ilmu baru yang kudapatkan, cara merawat bayi yang sebelumnya belum pernah sama sekali pernah kulakukan. Setelah memberi susu dan Snack, aku membawa muzafar ke kedai, tempat dimana ibuku menjual mie caluek hingga mamanya Muzaffar pulang pada jam 12.30 WIB.
Sebelumnya aku dan juga mama muzafar kakakku sudah membuat janji untuk ke Tanjong Krueng, rencana mau memangkas rambut Muzaffar yang sudah bisa dikepang didepan. Dan juga ke Pasie Lhok ke tempat kak Nailul (saudara ipar kakak ku yang juga menerima jasa menjahit) rencana nya mau menempah baju wisuda dan kondangan (Alhamdulillah Aku lulus Ujian Profesi, jadi akan ada Sumpah Dokter dalam waktu dekat) Jam 14.30 WIB, kami sudah bersiap-siap, mengingat cuaca tidak terlalu terik dan bahkan berawan jadi kami putuskan untuk berangkat lebih awal.
Sesampainya di Tanjong Krueng, lalu bersalaman dan juga memastikan pakwa muzaffar sedang tidak ada klien kami menjalankan planning pertama, Alhamdulillah berjalan mulus, dengan sikap tenang nya muzaffar, rambutnya terpotong sederet demi sederet, nangis ngak ? No,, bahkan tangan nya mau meraih alat pemotong rambut, untuk melakukan nya sendiri, yaa akhir-akhir ini ia sering menirukan apa yang kita lakukan.
Tetap tenang ui, anti nangis!
Setelah rambut muzaffar terpotong rapi dan cool 🤭, kami menuju ke Pasie Lhok, kurang lebih 20 menit kami tiba disana. Lalu ukuran baju ku pun diukur kak Nailul. Berhubung lokasi rumah kak Nailul berhadapan langsung dengan laut, rasanya tak lengkap jika didepan mata sudah tersungguh, tapi kitanya tak menyentuh air dan pasirnya. Dengan membujuk Kaka agar aku menggendong Muzaffar dan memperkenalkan suasana laut padanya, yaa ini kali pertama muzaffar ke laut, tak sabar melihat reaksi nya. Bakalan suka kali seperti nya, karena ia pecinta air banget, maklum bayi kan memang begitu.
Sedang memanfaatkan perahu yang ada yaa mbek
Sesampai di pesisir pantai, tampak terparkir rapi perahu-perahu kecil, bahkan ada yang dinaiki kambing. Anak-anak kecil yang sedang bermain bola, bau air laut yang khas, dan ombak laut yang sedang, tapi yang kurang menyenangkan sampah pantainya memenuhi sebagian pesisir. Andai tanpa sampah, pantai ini pasti sudah jadi tempat destinasi wisata.
Sepasang suami-istri yang sedang berjuang bersama (membersihkan jaring pukat/memanen ikan ?)
Saat ini pandangan ku tertuju pada aktifitas nelayan yang baru pulang melaut, mulai dari membawa mengambil hasil tangkapan hingga yang sedang membersihkan jaring-jaring pukat. Sweet nya ada sepasang suami istri yang sedang bersama melakukan pekerjaan ini.
Ekpresi awal Muzaffar sebelum dicelupkan ke laut
Meskipun tanpak mendung saat siang tadi, tapi sunset nya merekah sore ini, tanpa malu-malu. Ouhia penasaran dengan reaksi si kecil muzaffar saat diletakkan ke air laut ? ekspektasinya diluar dugaan, ianya nangis ketakuttan, reaksi wajah anehnya. Sebelumnya dimasukkan keair, ekspresi nya tanpak girang sih, tapi saat diletakkan ke air, berubah 180 derajat wkwk. Ouhia selain kami bertiga, ada dek Fata (anaknya kak Nailul yang berusia 4 tahun) yang ikut bersama kami ke pantai. Lincah nya dia sukses bikin mulut kita monyong, Aku dan kakak bergantian mengejar Fata yang berlarian kesana kemari,,
Silincah Fata, sukses bikin monyong mulut
Saat suasana pantai mulai menggelap, jam menunjukkan pukul 17.50 WIB, kami pun memutuskan pulang dan berpamitan ke kak Nailul. Dengan motor pun kami pulang dengan pelan, berharap suasana jalan ditepi pantai
Pesona langit merah jambu
Kami pamit pulang
Sekian dari cerita ku kali ini, thank you so much bagi sobat steemians yang telah berkunjung, maaf jika ada salah kata yaa, jangan sungkan-sungkan mengkritik jika ada something dari tulisan ini, karena itu sangat berarti bagi berkembangnya tulisan ku.
Rabu, 23 September 2021
Salam Hangat,
@rahmatanidris
📷 Picture | Smartphone |
---|---|
Model | Oppo A9 2020 |
Original Picture | @rahmatanidris |
Location | Aceh, Indonesia |
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Cerita dan gambar yang bagus, btw selamat atas kelulusan ujian profesinya bu dokter🤗
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Makasih banyak zaaa, ini masih banyak kurangnya za, saran dan komentar so perlu kali nih😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit