Bulan syawal sudah menjadi bulan yang identik dengan banyaknyanya acara nikahan, bulan dimana para jomblokiawan malas untuk membuka hpnya karena tidak tahan melihat Story temannya nikahan.
Hari ini salah satu teman kami yang juga satu kampung dengan kami telah berhasil melepaskan masa bujangnya, kami sebagai warga kampungnya dan juga sebagai temannya hari ini melaksanakan acara Jak Intat Linto Baroe atau mengantar mempelai pria ke rumah mempelai wanita.
Pagi mejelang siang kami berangkat bersama warga kampung dengan bus parawisata ke rumah mempelai wanita di Lhoekseumawe, Aceh Utara, awalnya saya mengira tidak banyak yang pergi, eh tapi pas naik ke bus saking ramenya saya duduk di blakang dengan posisi duduk sedikit terjepit.
Di sepanjang perjalanan kami menikmati liku-liku jalan Medan-Banda Aceh, mata kami dimanjakan oleh hijaunya persawahan di sepanjang jalan dan putaran lagu sendu membuat mata saya melek, hingga tanpa sadar tertidur di bahu teman.
Terik matahari mulai memancar dari celah-celah di sudut kaca bus yang kami naiki dan mengenai mata saya yang membuat saya terbangun, mata yang masih melek langsung menatap ke arah jendela, indahnya Kota Lhoekseumawe.
Setalah meniti jalan yang sedikit melelahkan kami tiba di tempat tujuan, rumah mempelai, sesuai dengan adat istiadat Aceh kami membawa beberapa hidangan untuk mempelai wanita dari mempelai pria.
Hari sudah semakin siang, gelang dalam perut saya mulai bermusyawarah, nampaknya mereka sedang menuntut haknya, yuk kita makan dulu Guys, eh tapi harus antrian, yaudah tidak masalah, daripa nantinya perutku bermasalah.
Selamat menempuh Hidup baru kawan, semoga bahagia dunia Akhirat.
-Kamal Charazi bin Mukhlis bin Mahmud, 29 Mei 2021, Bireueun.