Halo teman-teman, kembali lagi dengan saya pada postingan kali ini. Ya, seperti biasanya, semoga kita diberi kesehatan, murah rezeki dan dipermudah setiap langkah yang kita inginkan.
Di hari senin ini sebelum benar-benar mempersiapkan acara walimah dengan matang, saya mengambil kesempatan untuk mengunjungi sahabat saya yang berdomisili di Bayu Geudong Aceh Utara dan saat ini dia memilih propesi sebagai petani cabai merah.
Sedikit cerita tentang sahabat saya ini, sebelumnya kami saling kenal di salah satu pondok pesatren yang bertempat di Cunda Lhokseumawe, semasa di pesantren dulu tepatnya ketika kami sudah kelas 2 Aliyah kami saling mencari uang sampingan dengan cara menjual rokok kepada pembeli yang berada di dalam pesantren, tentunya semasa di pesantren kami memiliki cerita yang sampai saat ini menjadi cerita yang masih kami ingat.
Semalam saya mendapat pesan dari sahabat ini, di dalam pesan tersebut tertera ajakan untuk melihat proses panen cabai yang dia semai sejak beberapa bulan yang lalu, dengan adanya pesan tersebut saya langsung mengiyakan ajakan sahabat saya ini dengan kata Insya Allah.
Oleh karena itu, pagi tadi tepatnya jam 08 pagi saya menuju ke lahan sahabat saya ini, namun sebelum benar-benar ke lahan cabai tersebut saya memutuskan untuk singgah di warung kopi Dr Kupi yang berada di sp Buloh hanya untuk sekedar ngopi sanger yang sudah lama tidak saya merasakannya lagi.
Disini saya sedikit lama bukan berarti saya melambat-lambat kan perjalanan untuk ke lahan cabai milik sahabat saya tersebut, melainkan cuaca saat itu sedang turun hujan. Setelah cuaca sedikit cerah sayapun langsung bergegas pergi ke lahan cabai tersebut dengan bantuan google maps yang terlebih dulu di shareloc tadi pagi oleh sahabat saya ini.
Kereta langsung saya lajukan dengan kecepatan yang masih normal sembari mendengar deru lalu-lalang kereta dan mobil yang sedang melintas di jalan yang dinamakan Jalan lintas Medan-Banda Aceh tersebut. Setelah beberapa menit katakanlah setengah jam saya tiba di lokasi lahan tersebut dengan bantuan google maps.
Namun, setibanya di lahan tersebut, saya tidak melihat batang hidung sahabat saya tersebut. Sayapun mencoba untuk bertanya kepada pekerja yang sedang memanen cabai merahnya dan pekerja tersebut memberi tahu kepada saya bahwa teman saya tersebut lagi melangsir sebagian cabai yang sudah dipanen oleh pekerja tersebut ke rumahnya.
Mendengar hal tersebut sayapun langsung memberanikan diri untuk melihat tanaman cabai milik teman ini, sedang asik mengabadikan beberapa gambar tiba-tiba saya mendengar suara kereta dan sayapun langsung menoleh pandangan saya ke arah suara kereta tersebut dengan harapan suara kereta sahabat saya dan benar saja itu sahabat saya.
Setelah bersalaman saya bertanya-tanya tentang tanaman cabai ini sembari merokok dan setelah bertukar cerita sayapun langsung meminta izin kepada sahabat saya ini untuk balik ke rumah dengan niat supaya tidak menghambat kegiatan dia dan berjanji untuk bertemu di lain waktu ketika dia tidak sedang sibuk.
Setelah meminta izin, sayapun langsung melajukan roda kereta untuk pulang, setelah setengah jam di perjalanan sayapun tiba di rumah tepat pada pukul 14 siang. Setelah menunaikan kewajiban sayapun memutuskan untuk sedikit beristirahat dan kembali terbangun ketika mendapat telpon dari salah satu teman kampung untuk mengajak saya bermain voli dan sayapun langsung mengiyakan, sebelum memutuskan untuk ke lapangan saya terlebih dulu menunaikan ibadah shalat Ashar.
Hormat saya, @rzkmlnrhmn see you next story!