50% Payout postingan ini saya sumbangkan untuk @steemamal
Assalamualaikum.
Salam sukses para steemian semuanya.
Hari ini selesai mengantar sepupu ke MAN Lhokseumawe, saya menuju ke tempat kerja di MIN 3 Kota Lhokseumawe. Waktu masih pukul 07.20 wib, saya sempatkan diri masuk lebih awal menyapa anak-anak di dalam kelas. Saat bel tanda masuk berdering, saya langsung memimpin kegiatan pembacaan doa. Beberapa saat kemudian guru yang mengajar pada jam pertama yaitu Ibu Maulidar datang dan masuk kelas. Akhirnya saya keluar kelas. Saat akan naik ke lantai dua menuju meja kerja, saya membuka whatsapp. Ada pesan dari istri saya yang sedang tidak enak badan untuk menjemput anak berangkat sekolah di TK Al Azhar Lhokseumawe. Saya segera menuju ke rumah menjemput dan mengantar anak ke sekolah. Setelahnya saya langsung kembali ke tempat kerja.
Di meja kerja, hari ini saya bersama panitia masih memiliki PR menyortir berkas pendaftaran murid baru. Berkas pendaftaran dikelompokkan menjadi kategori desa khusus tempat domisili madrasah tempat saya bertugas, desa lain diluarnya, dan pengelompokkan berkas berdasarkan bulan dan tahun lahir.
Telaah berkas pendaftaran murid baru
Kegiatan pengelompokkan dimaksudkan untuk mendapatkan data peserta yang layak lulus berdasarkan kategori usia. Sesuai aturan yang berlaku, usia calon peserta didik yang sudah 7 tahun wajib diterima.
Pada pendaftaran murid baru tahun ini. Syarat administrasi yang dipersyaratkan adalah telah berusia mininal 6 tahun 0 bulan pada 1 Juli 2021 mendatang. Pendaftaran murid baru hanya dilakukan sehari pada Senin, 24 Mei 2021 mulai pukul 08.00 s.d. 12.00 wib. Jumlah pendaftar pada tahun ini adalah 170 siswa dan jumlah yang diterima sebanyak 84 siswa yang nantinya terbagi ke dalam 3 (tiga) rombongan belajar (rombel). Setiap rombel diisi oleh 28 orang siswa.
Tiba saatnya saya harus masuk kelas untuk mengajar. Waktu telah menunjukkan pukul 09.30 wib. Saat saya menuju ke kelas tiba-tiba saya dicegat oleh seorang ibu. Ibu itu meminta bantuan agar saya bersedia menerima berkas pendaftaran anaknya. Saya menolak dengan baik, saya jelaskan bahwa waktu pendaftaran sudah ditutup sehari sebelumnya pada pukul 12.00 wib. Dalam perbincangan panjang itu beliau tetap memohon saya mau menerima berkasnya. Saya tetap tidak bisa menerima lagi, karena jadwal penerimaan murid baru hanya setengah hari saja. Akhirnya saya memberi solusi untuk mendaftarkan anak beliau di sekolah lain. Dengan berat hati beliau berangkat meninggalkan madrasah, saya pun masuk ke kelas untuk mengajar.
Belum lagi saya duduk di meja, seseorang datang untuk meminta didaftarkan dalam aplikasi penilaian. Akhirnya saya mendaftarkannya lebih kurang sekitar 10 menit.
Kini saatnya jam pelajaran di mulai setelah molor hampir 25 menit. Kali ini saya menyampaikan materi tentang penyebab punahnya sumber daya alam. Pembahasan mengerucut pada langkanya burung elang Jawa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan punahnya satwa tersebut yaitu faktor perilaku manusia, bencana alam, dan rusaknya habitat.
Suasana belajar
Setelah diskusi, tanya jawab, dan mengerjakan tugas, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 wib yang berarti saatnya pulang. Setelah berdoa, siswa-siswi dipersilahkan keluar satu persatu secara tertib. Di luar kelas saya lihat 3 (tiga) orang sedang menunggu saya keluar dari kelas. Ada apa lagi kira-kira.
Saya pun keluar kelas, benar saja seperti dugaan dalam hati kecil saya bahwa mereka pasti belum mendaftarkan anaknya pada hari kemarin. Mereka pun segera meminta bantuan saya untuk berkenan menerima pendaftaran anak mereka. Seperti sebelumnya saya tetap menolak. Mereka tetap memohon agar anaknya bisa masuk MIN 3 Lhokseumawe, dan saya juga tetap tidak bisa menerima berkas mereka yang telah terlambat. Berat rasa hati namun apa hendak dikata, dari 170 berkas yang telah masuk, separuh lebih tidak dapat diterima di MIN 3 Lhokseumawe.
Sekarang saya,@nafisahsaidah berada diruang @radjasalman. Kami mendiskusikan segala sesuatu terkait penerimaan murid baru hingga pukul 13.30 wib. Sungguh sangat melelahkan setiap tahun baru dengan kegiatan penerimaan murid baru. Berbagai hal selalu terjadi dan sangat sulit untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Madrasah ini merupakan madrasah yang selalu menjadi incaran. Sehingga berbagai perjuangan akan dilakukan untuk dapat menyekolahkan anak di madrasah ini.
Waktu pulang belum tiba, saya duduk sebentar di kantin depan MIN sambil menikmati semangkuk somai. Perut saya sudah sanggat lapar. Selesai makan somai, kini saatnya pulang. Di rumah saya langsung tergeletak lelah di depan TV. Saya tertidur sekitar 1 jam. Tiba-tiba HP berdering, ada panggilan dari beberapa nomor-nomor yang tidak dikenal. Saya abaikan saja. Saya non aktifkan hp dan menuju dapur untuk makan siang. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 wib saat itu. Selesai makan, saya mandi dan shalat ashar.
Sore hari tepatnya pada pukul 16.55 wib saya menemani pak Fakhrul tetangga depan rumah belajar mengemudi. Hari ini saya mengambil trayek Ujong Blang menuju Kandang, kemudian memasuki jalan Ilak arah menuju waduk Jeuleukat. Di sana kami memutar dan kembali menyusuri jalan Ilak dan keluar di Alue Awe. Dari Alue Awe kami berbelok ke arah kiri menuju Lhokseumawe. Tiba kembali di rumah pukul 18.30 wib.
Hari kedua saya mengajarkan mengemudi sudah terlihat banyak kemajuan. Hanya saja pada proses pengoperan gigi mobil berstranmisi manual ini, pak Fakhrul masih sedikit mengalami kekakuan. Saya mengajarkan tekniknya dan jika rutin berlatih dalam tempo seminggu ke depan akan lancar mengemudi. Saya tidak sempat mengabadikan momen mengemudi, karena terlalu fokus mengawasi cara beliau menyetir.
Selesai shalat magrib, istri saya ingin mie goreng. Saya pergi membeli mie yang tidak terlalu jauh dari rumah bersama anak saya. Sambil menunggu mie selesai dibuat, saya membaca berita di harian Serambi Indonesia tentang kasus covid-19 di Lhokseumawe. Dalam berita tersebut, 2 orang dosen meninggal dunia dikarenakan kasus covid-19. Saya khawatir dan berdoa dalam hati semoga keadaan buruk ini segera berlalu.
Selesai memesan mie, kami membawa pulang mie ke rumah. Kami makan mie di rumah.
Mie goreng Aceh
Sementara itu, anak saya tidak mau mie kali ini. Ia sudah makan satu paket kentang goreng yang dibelikan kakek. Hanya tersisa beberapa potong saja yang belum dimakannya.
Sisa kentang goreng anak saya
Sambil kami makan mie, anak saya melakukan video call dengan oma "nenek" yang saat ini sedang di Tangse-Sigli, Aceh. Selesai video call dengan omanya, anak saya melakukan video call dengan om ja (adik ipar saya, @mirzasaputra) Saat itu dek ja panggilan saya kepadanya sedang bertugas di Apotek Kimia Farma Peurada Banda Aceh.
Demikianlah kisah diary saya untuk hari ini. Terimakasih telah berkenan membaca. Salam sukses untuk semua.
Wassalamualaikum.
@steemcurator01
@steemseacurator
@steem.amal
@steemblog
@ibnusakdan
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit