Kenapa orang miskin susah menjadi kaya?
Tanpa menyinggung siapapun, entah itu profesi atau apapun itu. Dengan ini saya minta maaf yang sebesar besarnya.
Bab 1
Apa itu miskin dan kaya?
A. Miskin, Supriatna (1997:90) kemiskinan merupakan kondisi yang serba terbatas dan dirinya menjelaskan sebagai “yang terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan”.
sumber gambar: awsimages.detik.net.id
Suatu masyarakat disebut miskin apabila ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan, gizi, dan kesejahteraan hidupnya. Lalu apa penyebabnya? penyebab miskin ada banyak sebenernya, tpi mostly penyebab utama miskin adalah terlahir dari orang tua yang miskin. Konsep miskin dalam pemerintah yang dikeluarkan BPS, berdasarkan 8 variabel, yaitu: luas tanah, jenis lantai, air minum/ketersedian air, jenis jamban/wc, kepemilikan asset, pendapatan (total pendapatan perbulan), pengeluaran (persentase pengeluaran untuk makanan), Konsumsi Lauk Pauk (Daging, ikan, telur, ayam). Skor batas yang digunakan adalah 5 (lima) yang didasarkan atas modus total skor dari domain rumah tangga miskin secara konseptual, dengan demikian apabila suatu rumah tangga mempunyai minimal 5 (lima) ciri miskin maka rumah tangga tersebut digolongkan sebagai rumah tangga
miskin. Apakah kemiskinan bisa diubah? jelas bisa banyak tokoh Indonesia yang dari miskin sekarang menjadi kaya.
B. Kaya, Menurut KBBI ka•ya1 a 1 mempunyai banyak harta (uang dan sebagainya). “Kaya” dalam bahasa Arab punya kata dasar “غني” (ghaniya > ghina), sedangkan pemilik sifat ini disebut “الغنيّ” (ghaniy). Setidaknya kata kaya “غني” ini punya beberapa makna bersama turunan katanya, di antara lain:
- Punya banyak (harta, uang, perhiasan, dll), sama seperti KBBI.
- Tidak butuh, dan
- menolak.
C. Faktor
Apa faktor orang bisa menjadi kaya?
Menurut saya ada banyak faktor tapi yang paling menonjol adalah keturunan dari orangtua dan lingkungannya kaya sehingga mendapatkan Privilege kemudahan dalam hidup. Faktor yang kedua adanya kebutuhan untuk menjadi kaya. Ingin kaya bukanlah faktor, tapi kebutuhan kaya adalah faktor yang kuat ingin menaikkan taraf hidup. Lalu Bagaimana menjadi orang kaya? ada banyak caranya
- Nikah dengan pasangan yang kaya
- Usaha kerja keras dan sukses
- Menang lotre.
BAB 2
Pendalaman materi
Merriam-Webster berpendapat, bahwa: Privilege adalah sebuah hak atau manfaat yang diberikan kepada beberapa orang dan bukan kepada orang lain. Privilege adalah sebuah keuntungan yang dimiliki oleh orang kaya dan yang berkuasa atas orang lain dalam suatu masyarakat.
Sumber: media.suara.com
Privilage berperan penting kenapa orang miskin susah kaya karena orang kaya mempunyai hak istimewa yang hak istimewa tersebut tidak dipunyai orang miskin. Kita beri contoh Pendidikan, orang miskin memiliki pendidikan yang rendah karena terbentur oleh biaya yang besar sedangkan orang kaya tidak masalah dengan biaya dengan biaya berapapun jika anaknya bersekolah ditempat yang baik dan bagus ga masalah berbanding terbalik dengan miskin. Miskin memiliki pendidikan yang rendah sebut saja lulusan SMP/SMA ia melamar kerja disebuah perusahaan, Apa posisi yang didapat dari pekerjaan yang lulusan SMP/SMA? terlebih lagi tidak ada orang dalam dan pengalaman yang memadai. Bagaimana dengan orang kaya yang memiliki Pendidikan tinggi mendapat gelar S1, S2, S3, Skelapa atau terlebih lagi bisa bersekolah di luar negri lalu melamar di sebuah perusahaan tentu posisinya berbeda dan gajinya pun berbeda dari sini sudah sangat jelas kenapa orang miskin susah menjadi kaya. Lalu ada beberapa faktor lain diantaranya:
- Mendengar sepatah motivasi sampah.
Katanya kuliah itu ga penting nyatanya orang kaya anaknya di kuliahin sampai sarjana bahkan luar negri. - Tidak mau berusaha karena terbentur gengsi banyak anak muda sekarang yang malu karna gengsi jualan di sosial media takut diejek teman, takut ga laku mulai aja dlu urusan laku ga laku evaluasi, inovasi dan buat lebih kreatif.
- Membesarkan anak dengan pola pikir miskin. Contoh menyekolahkan anaknya, karena menurut sebagian besar orang miskin, sekolah itu tidak terlalu berpengaruh bagi kehidupan mereka dan malah menambah beban biaya. Ada juga yang beranggapan bahwa tidak sekolah tidak masalah jika akhirnya miskin jua.
- Pemerintah yang kurang perhatian
Banyak orang miskin pintar dalam sains, mathematics, seni dan lain sebagainya kurangnya sarana dan prasarana menjadikan mereka terhambat untuk menuai kemampuan apa yang mereka punya. Berbeda dengan orang kaya anaknya pintar mathematics langsung diberikan dukungan penuh dari tenaga, biaya, dll. - Ketidakmampuan mengelola uang
Ini menjadi masalah yang sering kali dilakukan berdalih self reward ingin mencoba makanan viral di Tiktok mereka menghamburkan uang dengan membelinya padahal mereka kurang bercukupan alangkah baiknya uang tersebut digunakan dgn keperluan yg sangat perlu.
Tapi apakah menjadi kaya hidup menjadi lebih bahagia? Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Angus Deaton & Daniel Kahneman, pakar Financial Psychology dari Amerika yang juga menerima Hadiah Nobel bidang Ekonomi karena penelitiannya ini. Mereka menelusuri hubungan antara Uang dengan Kebahagiaan.
Sumber: www.xendit.co
Hasil risetnya menemukan fakta tentang income threshold. Income threshold ini adalah sebuah batas yang menentukan secara terukur tentang seberapa besar uang berpengaruh terhadap kebahagiaan seseorang. Ini berarti, sebelum penghasilan seseorang mencapai threshold/batas tersebut, maka indeks kebahagiaan seseorang akan terus meningkat.
Lalu berapa batas dari income threshold tersebut?
Dari ribuan responden yang dijadikan obyek penelitian, Daniel Kahneman mendapatkan data bahwa penghasilan US$ 6.250 (Rp 90 jutaan untuk US$ 1 = Rp 14.000) adalah batasan yang dimaksud.
Riset ini menunjukkan bahwa orang yang punya penghasilan Rp 5 juta per bulan, akan lebih bahagia dibandingkan yang berpenghasilan Rp 2 juta per bulan. Namun berdasarkan riset ini pula, mereka yang berpenghasilan 500 juta sebulan atau bahkan Rp 10 Miliar sebulan pun tidak lebih bahagia dibandingkan yang punya penghasilan Rp 80 juta sebulan.
Sehingga hasil studi Deaton & Kahneman tersebut dapat saya simpulkan bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang, akan semakin berpengaruh untuk menurunkan peranan uang dalam menambah indeks kebahagiaan seseorang.
Makin kaya kok malah nggak nambah bahagia itu bagaimana ini?
Ternyata para Pakar Financial Psychology itu mendapatkan jawabannya, yaitu adanya benang merah yang sangat kuat antara perilaku penggunaan uang dengan kebahagiaan orang. Dan yang dimaksud oleh sang pakar ini adalah penyakit yang bernama Hedonic Treadmill.
Kaya itu sejatinya tentang rasa, sedangkan harta itu soal angka. Rasa itu sumbernya dari dalam hati yg senantiasa merasa cukup (mensyukuri setiap ketetapan).
BAB III
PENUTUP
Kita tidak bisa memilih terlahir dari orang tua yang seperti apa, tapi kita bisa memilih menjadi orang tua yang seperti apa. Tidak ada yang salah dengan dilahirkan oleh siapapun, pada kondisi apapun. Pada dasarnya kita selalu memiliki pilihan dalam hidup. Bijaklah dalam memilih, terima pilihan tersebut, jalani sebaik mungkin dengan bahagia dan hati yang selalu bisa BERSYUKUR.
Sumber: www.sekolahbahasainggris.co.id
CMIIW.
Sumber lain:
Oleh Baratadewa Sakti Perdana https://id.quora.com/Hal-apa-yang-membuat-seseorang-menjadi-kaya
Oleh Baharudin Yusuf https://id.quora.com/Mengapa-orang-kaya-menjadi-lebih-kaya-dan-orang-miskin-menjadi-lebih-miskin
CC:
@radjasalman
@anroja
Terimakasih telah membaca :)