Better Life, The Diary Game ; 08 May 2021 "Hari Bercocok Tanam"

in hive-103393 •  4 years ago  (edited)

PicsArt_05-08-01.22.46.jpg

Foto diambil saat aku bangun tidur

Hallo Steemian sekalian, senang bertemu dengan kalian kembali pada Better Life, The Diary Game ku ini. Hari ini akhirnya aku bergerak keluar dari kamarku hehe. Tapi sebelum itu aku mendapat misi untuk membereskan lemariku yang sangat berantakan terlebih dahulu. Misi ini diberikan oleh Ibuku yang sudah tak tahan dengan kerusuhan didalam lemariku itu.

Dia berkata, "Untuk apa susah-susah menggosoknya jika hanya akan diletakkan seperti itu?!" Dan tentu aku hanya diam mendengarkan segala siraman rohaninya.

PicsArt_05-08-01.23.13.jpg

Lemariku terlihat lebih baik dari sebelumnya

Hmm, ku akui sekarang lemariku terlihat lebih menyegarkan untuk dipandang dan pakaian-pakaianku juga mudah dicari. Tidak buruk juga merapikan lemari rupanya, walau sangat melelahkan juga.

Selesai membereskan lemariku Ibu mengajakku untuk melihat-lihat tanaman yang mulai tumbuh di rumah kami. Ia juga menyuruhku menyiram bunga-bunganya yang banyak sekali didepan rumah.

Sebagai anak yang baik tentu aku menuruti keinginannya itu. Aku menyirami bunga-bunganya sambil bernyanyi-nyanyi dan kagum juga akan keindahan tanaman tersebut. Dahulu pekarangan rumah kami sangat kosong dan hanya ditumbuhi rerumputan liar. Saking mengerikannya bahkan tersebar rumor bahwa rumah kami adalah rumah tempat para hantu bersua.

PicsArt_05-08-01.24.10.jpg

Menyirami tanaman kesayangan Ibuku

Ibuku tidak membeli pot untuk bunga-bunganya ia hanya memanfaatkan botol-botol sekitar dan juga pot bekas yang sudah dimodifikasi olehnya. Ibu juga tak banyak membeli bunga, bunga-bunga itu rata-rata didapatkan dari berbagai sumber yang tidak aku ketahui.

PicsArt_05-08-01.24.41.jpg

Ada satu lagi disini!

Menurutku cara menanam bunga ala Ibuku ini cukup unik. Dia menggabungkan bunga-bunga itu dalam satu tempat. Aku tidak tau apa metode ini sering digunakan atau hanya akal-akalan Ibuku supaya dapat menanam semua bunga yang ia dapatkan tanpa harus membeli sebuah pot.

Dan masih menjadi misteri bagiku, mengapa tanaman-tanaman yang ku perlihatkan diatas itu disebut bunga? Bukankah itu hanya dedaunan yang menjalar? Dan dedaunan itu hanya memiliki bentuk dan warna yang tak biasa. Bagaimana mungkin tanaman itu disebut bunga? Apa Steemian juga penasaran dengan fakta ini?

PicsArt_05-08-01.25.10.jpg

Cabai China super pedas!

Berjalan sedikit, aku menemukan tanaman Cabai China yang besar-besar dan siap dipetik. Bahkan aroma Cabainya keluar tanpa harus dibelah dulu. Dulu tanaman ini masih begitu kecil dan tidak memiliki buah namun lihatlah sekarang ia berbuah banyak dan sangat berguna juga dirumah. Bisa dimasak menjadi beragam sajian pedas!

Aku memetik beberapa untuk diolah menjadi sambal kesukaanku. Sambal yang dirumah hanya aku yang sering membuatnya, karena yang lain malas membuat sambal tersebut alasannya hanya karena prosesnya yang merepotkan. Tapi setimpal kok dengan rasa pedasnya yang enak.

PicsArt_05-08-01.25.41.jpg

Buah Delima tumbuh banyak, apa sudah masuk musimnya?

Lihatlah buah-buah delima yang besar ini. Sangat enak untuk disantap langsung, dicocol cabai dan garam, serta dijadikan manisan juga mantap!

Steemian tau tidak kenapa rata-rata buahnya dilindungi oleh plastik? Bukan untuk melindungi dari tangan-tangan jahil manusia melainkan dari serangga-serangga buah yang membuat lubang dan meninggalkan rasa pahit disana. Selain itu bentuk buah juga tak akan secantik yang ku perlihatkan di gambar sebelumnya jika tak dilindungi oleh plastik.

Kami dirumah sudah sangat kenyang dengan Delima yang selalu tumbuh banyak setiap waktu. Jadi kami sering membagi-bagikan dan bahkan cukup untuk dijual.

PicsArt_05-08-01.29.19.jpg

Melihat tanaman kesayangan Ibuku lagi

Memang indah dan membuat mata menjadi segar sih, tapi membayangkan bagaimana Ibu selalu menceramahimu saat tanamannya tergores benar-benar membuatku menaruh dendam tersendiri pada dedaunan ini (hanya bercanda).

PicsArt_05-08-01.28.46.jpg

Buah Pare yang tumbuh besar!

Berjalan sedikit lagi aku melihat sebuah Pare yang tumbuh dengan gagah didekat keran air didepan rumahku. Lihatlah buah itu, kelihatan enak untuk dinikmati kan? Tapi nyatanya tak terlalu sesuai ekspetasi. Aku tidak menyukai Pare karena pahit dan tak memiliki rasa yang kuat.

Ibu biasa mengolah Pare ini menjadi kuah lada. Kakakku suka sekali kuah lada Pare ini, yaa setidaknya ada yang menyukai buah ini.

Sudah selesai berpetulang dihalaman depan rumahku. Berikutnya kita akan kebelakang dan melihat tanaman lainnya yang tengah berkembang. Apakah sebaik perkembangan tanaman yang didepan?

PicsArt_05-08-01.26.11.jpg

Aku menemukan terong yang sangat lucu

Dia seolah berkata, "Jangan mendekat! Jangan memetikku! Pergi!".

Aku tertawa geli memikirkan jika terong itu benar-benar mengatakan hal itu. Namun kualitas terong yang Ibuku tanam berbeda dengan terong yang dijual umumnya dipasar. Terong yang Ibuku tanam tidak membuat lidah kami gatal dan isinya juga sangat lembut dan berwarna cantik. Rasanya seperti memakan makanan mewah.

Berbeda dengan yang Ibu beli dipasar yang kadang membuat kami susah tidur karena lidah yang gatal.

PicsArt_05-08-01.26.43.jpg

Buah pepaya akan segera matang!

Ku rasa sebentar lagi akan segera jatuh dan bisa langsung disantap dengan nikmat. Buah pepaya ini adalah satu dari sekian banyak buah-buahan yang Ibuku sukai.

Ohiya, mitos tentang pepaya yang sering diucapkan oleh Ayahku adalah, jika terlalu banyak makan pepaya maka kamu akan banyak sekali berbicara. Tidak masuk akal.

PicsArt_05-08-01.27.15.jpg

Belimbing yang menumpuk

Steemian tau tidak, biasanya Ibuku akan mengeringkan belimbing ini dan dijadikan asaman untuk masakannya. Asaman ini bisa dicampur dengan kuah bening biasa, telur dadar, dan lain-lain. Namun tanpa dikeringkan juga buah belimbing bisa langsung diolah menjadi Kuah Asam Keueng, Ikan Pepes, dan berbagai olahan lain.

Dan jika Steemian memiliki ketahanan terhadap rasa asam kalian bisa mengkonsumsinya langsung heheh

PicsArt_05-08-01.28.09.jpg

Cabai hijau yang panjang

Cabai ini memang panjang dan kelihatan besar namun pedasnya tak seberapa dibandingkan dengan Cabai Rawit dan Cabai China. Ibuku biasa langsung melemparnya saat membuat Kuah Asam Keueng dan rasanya benar-benar mantap.

Sebenarnya masih ada tanaman lain yang ditanam oleh Ibu dibelakang rumahku seperti pisang, jagung, bayam, dan lain-lain. Namun tak bisa ku tunjukkan karena mereka belum memiliki buah. Lain kali pasti akan ku tunjukkan pada Steemian!.

Sekarang aku kembali ke dalam dan menunggu waktu berbuka. Sebelumnya aku mandi dulu karena seharian berada dikebunku.

PicsArt_05-08-09.26.11.jpg

Lemang yang dibeli oleh kakak sepupu

Lemang ini memiliki bumbu cocol yang sangat aneh. Aku tak bisa berhenti tertawa saat melihatnya, pasalnya bumbu itu lebih terlihat seperti agar-agar dibanding bumbu cocol. Namun tetap saja rasanya sangat cocok saat digabungkan dengan lemang yang sangat enak.

PicsArt_05-08-09.25.28.jpg

Menikmati delima yang ku petik tadi

Rasanya benar-benar menakjubkan. Rasa manis dan airnya menjadi satu, buah dengan kualitas perlindungan memang yang terbaik. Saat gigitan pertama masuk gigi-gigi ku secara bergantian saling mengoper-operkan buah itu sebelum akhirnya ditelan.

Baiklah Steemian kita berada di penghujung Diary Games ini. Tetap semangat mengikuti event ini dan ingatlah kalian pasti salah satu dari orang-orang yang akan sukses di masa depan. Semangat!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!