Hallo Steemian semua, aku harap kalian selalu sehat menjelang hari yang berbahagia bagi umat islam ini. Sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri yang sudah kita nanti-nantikan.
Hari ini aku akan membagi keseharianku membantu Ibuku didapur menyiapkan beragam santapan untuk tamu-tamu yang bersilaturrahmi di hari H nanti.
Pagi-pagi saat aku terbangun aku mencium aroma sedap dari arah dapur. Aku mengikutinya hingga tiba ke sebuah kuali besar dengan api menyala yang tampak memanaskan sesuatu. Aku bertanya pada Ibuku "Apa itu?". Daripada menjelaskannya langsung, Ibuku malah menyuruhku membuka tapsi yang menutupi masakan itu.
Ternyata Ibuku sedang memasak lontong di kuali yang besar. Aku bertanya "Mengapa tidak memasaknya diatas kompor saja?". Namun Ibuku dengan sabar menjelaskan "Lontong itu kan matangnya lama, kalau pakai kompor nanti buang-buang gas saja. Jika bisa menggunakan perapian kenapa harus kompor?".
Hmm, benar juga teori Ibuku. Kalau Steemian setuju dengan Ibuku atau kalian punya cara yang lain lagi dalam memasak lontong?
Ibu juga menyuruhku untuk memeriksa apakah lontong itu sudah matang atau belum. Aku menusuk-nusuknya dengan pisau untuk mengeceknya. Alhasil aku dimarahi karena telah merusak properti😥, properti yang ku maksud disini adalah Lontongnya. Heuh, padahal tadi menyuruhku memeriksanya. Bagaimana cara memeriksanya jika bukan dengan mengupas sedikit daunnya?😭
Ibuku juga membuat pelengkap lontong seperti rendang, touco, mie lidi, bumbu kacang, kuah, dan lain sebagainya.
Ibuku memang juaranya membuat makanan dalam porsi besar atau banyak. Ia selalu membuat rasa yang pas dan jarang sekali melenceng dari yang seharusnya. Aku bangga sekali dengan hal itu, namun anehnya aku sama sekali tidak bisa memasak.
Ibuku selalu menjadikan gatok sebagai sup. Sebenarnya gatoknya masih banyak, tapi sudah duluan dipindahkan oleh Ibuku karena aku tertidur sebelumnya. Rasanya benar-benar enak, dan bagian kesukaanku dari gatok sapi adalah sesuatu yang kenyal dan berwarna bening. Aku tak tahu apa namanya bagian itu tapi aku sangat menyukainya. Kalau tidak salah urat namanya, tapi entahlah.
Aku tidak tahu mengapa tapi aku, adik, dan kakakku selalu bertengkar kalau sudah urusan menyusun kue seperti ini. Apalagi kalau ada yang tersisa. Karena Ibu tidak mengizinkan kami menyentuh kue untuk tamu dan Ibu selalu membeli kuenya pas-pasan.
Dirumah kami ada kue nastar, kerupuk bawang, kacang, kerupuk keju, lidah kucing, dan lain sebagainya yang tidak aku ketahui namanya. Namun semuanya memiliki rasa yang sangat enak. Apalagi lidah kucing. Benar-benar pemimpin utama dari cemilan hari raya yang paling aku sukai!
Sebenarnya tadi aku pergi ke pasar untuk membeli kue lebaran, namun aku lupa membawa HP ku karena terburu-buru jadi aku tidak sempat mendokumentasikannya hiks.
Minal aidzin wal faidzin Steemian semua, aku harap kalian selalu dalam lindungan Allah.
Terima kasih sudah membaca kegiatan ku hari ini Steemian sampai jumpa di diary selanjutnya🤗