Mendung sudah mulai menghiasi langit indah kami, padahal bulan Desember sudah lewat, tapi kuasa Allah tidak ada yang tahu dan kapan terjadi.
Sambil menunggu gerimis reda saya menikmati segelas susu panas bersama kak Aira, sedangkan Ahmad dan dek ja sudah berangkat duluan dengan menggunakan mantek hujan bersama dengan ummi nya, kami menunggu sebentar lagi siapa tahu langit akan menampakkan sinar cerahnyam selalu ada harapan dalam setiap kesempitan.
Akhirnya harapan kami datang juga, jam 8.30 hujan berhenti, saya segera mengantar Aira ke rumah tanjong, lalu bergegas menuju ke kantor, bergabung dengan teman-teman, hari ini masih kosong nikah, nanti hari jumat baru ada pernikahan, pun demikian kami tetap bekerja seperti biasa, saya mulai membuka Aplikasi E-kinerja, membuat laporan pada akun pribadi saya, jam 11.00 kami menikmati gorengan panas dan kopi sanger dingin, rasanya sangat enak sekali, matahari masih mendung, semendung harapan saudara muslim kita di kota Gaza tercinta, semoga Allah segera mengirimkan bantuan Nya kepada saudara-saudara kita.
Jam 12.30 saya pulang ke rumah, tiab di rumah kami makan siang bersama, menu sederhana, hanya ikan goreng sambal tanpa sayur, kami menikmati dengan penuh syukur, toh kami tetap kenyang dan bisa makan, masih banyak saudara kita tidak bisa makan siang, walau pun ada janji makan siang gratis, tapi bukan untuk kita.
Jam 1.30 saya bersama anak-anak pulang ke rumah Tanjong, segera masuk ke dalam kelas, menyapu kelas, membereskan sampah dan debu, jam 1.45 kami mulai membuka kita, jam 4.00 hujan kembali tumpah, kami menikmati hujan dalam zikir salat ashar kami.
Jam 5.00 hujan mereda, kami pulang ke rumah masing-masing.
Malamnya selesai salat magrib dalam cuaca dingin kami mulai melanjutkan pelajaran tadi siang, anak-anak tetap semangat, walapun dingin, tetapi darah kami dan semangat kami, membara menghangatkan suasana malam.
Jam 9.00 mereka pulang, sebab malam ini kami masih ada pengajian dengan majlis malam Rabu, jam 10.30 hujan deras mengguyur, kami pun duduk saja mendengarkan suara lengkingan huja di atas atap seng ruangan kami.
Jam 12.00 kami baru bisa pulang, tiba di rumah saya sendiri segera menggosok gigi, bersiap tidur.