GAMBAR HANYA PEMANIS
Bersyukur dalam kehidupan adalah suatu keniscayaan, sebagai wujud terima kasih serta kelemahan kita di hadapan Allah Sang Maha perkasa serta Maha kuasa, salah satu wujud syukur adalah mengucapkan kata “Alhamdulillah”,,sebuah kata yang sangat sering kita dengar, akan tetapi masih sangat jauh dari aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, kata Alhamdulillah adalah salah satu kata-kata untuk mengungkapkan rasa senang dan bahagia akan suatu keadaan. Akan tetapi kita dikala senang sering lupa akan Sang maha Kasih yang memberi nikmat kesenangan.
Dalam kitab-kitab tasauf disebutkan “ sesorang yang bisa bahagia dalam keadaan apapun, dalam artian menerima apapun kehendak Allah yang Allah berikan kepada kita, berarti hamba tersebut sudah masuk surga sebelum masuk surga”.
Kata ini terdengar sederhana, padahal maksudnya sangat mendalam.
Kita hidup adalah mencari kebahagian dalam setisp kesempatan, bermacam ragam cara kita tempuh, tujuan nya satu, mencari kebahagian, sehingga sebagian mencari kebebasan tanpa batas atas norma apapun (maaf, seperti hidup binatang dan hewan), sebagian patuh pada aturan agama dan norma, tujuannya satu,mencari kebahagian.
Nah, bagi manusia yang sudah mampu menikmati setiap keadaan apapun, selalu ridha dan rela dengan qada dan qadar dari Allah maka kebagian itu senantiasa bersamanya.
Hidup dalam surga adalah kehidupan tanpa masalah apapun, hidup dalam keadaan bahagia selalu, sehingga mereka yang bisa menerima keadaan apapun akan selalu bahagia sama seperti hidup dalam surga Allah SWT, inilah indahnya ajaran sufi.
Lalu bagaimana kita bisa meraih derajat seperti ini?
Kuncinya adalah menyadari bahwa kita tidak ada daya apapun dalam mengatur, walaupun secara lahiriah memang seperti demikian, kita berusaha dan bekerja, pada hakikatnya semua adalah atas kehendak dari Allah semata.
Dengan adanya pengertian seperti ini, kita akan merasa aman serta nyaman dalam kondisi apapun, merasa bersyukur dalam kondisi apapun, lahiriah boleh melihat kita dalam musibah, dalam keadaan kekurangan secara fisil, minim secara ekonomi, kurang dalam pergaulan, tetapi pada dasarnya inilah orang yang paling bahagia, maka syukur adalah kunci segalanya, bersyukur dalam kondisi kesehatan bagus dan ekonomi mapan adalah hal yang lebih mudah dibandingkan dengan bersyukur dalam kondisi sulit dari segala sisi, sisi ekonomi terlebih lagi, banyak orang putus asa dalam masa ekonomi sulit, padahal kesedihannya tidak akan emmberi pengaruh apapun pada kehendak Yang Maha Kuasa.
Dalam dalam artian yang sangat luas merupakan salah satu amal baik, amal shalih seorang hama di hadapan Allah.
Dalam perjalanannya memang selalu ada aral yang melintang, ada kerikil yang mengahalangi, tetapi semua sebagia bahan ujian serta cobaan untuk memperkuat tekad kita menjadi lebih baik dari sebelumnya, hidup tanpa perjuangan akan terasa hampa, akan tetapi perjuangan yang membuahkan hasil adalah suatu kebagian yang tiada tara.
maka marilah selalu berbuat baik, meningkatkan kualitas suatu kebaikan dengan rasa ikhlas.
penulis adalah penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Islam RI