Candi Prambanan

Candi Prambanan ditetapkan menjadi situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Candi Prambanan merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Menurut beberapa sumber yang saya baca maupun saat mendengar cerita Ibu Guru pada pembelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS) saat duduk di bangku sekolah dulu. Candi merupakan tempat peribadatan agama Hindu dan Agama Buddha. Pada saat ini candi Prambanan masih dapat juga digunakan sebagai tempat peribadatan Agama Hindu dengan tetap memperhatikan aspek pelebaran cagar budaya dan nilai-nilainya serta tidak bertentangan dengan regulasi baik dari pemerintah Indonesia maupun UNESCO.

Pelataran Tengah Candi Prambanan

Jalan menuju pelataran tengan Candi

Candi Prambanan menampilkan peradaban masa lalu Indonesia dengan keindahannya. Candi yang terletak di wilayah administrasi Desa Bokoharjo sedangkan pintu masuknya terletak di wilayah administrasi Desa Tlogo pastinya memiliki keunikan tersendiri dalam menjaga kerukunan antar warga.
Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masa pemerintahan Raja Rakai Pakitan dari Kerajaan Mataram Kuno. Menurut sejarah, Candi ini dibangun sebagai penghormatan kepada Dewa-dewa Hindu. Pembangunan Candi memakan waktu selama 50 tahun dengan melibatkan 200 ribu pekerja. Setelah Raja Rakai Pakitan mangkat, pembangunan Candi Prambanan diteruskan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung. Dan Candi Prambanan ditemukan kembali oleh penjelajah Belanda yang bernama CA Lond pada abad ke 18 setelah berabad-abad terlupakan.

Di Pelataran Dalam Candi Prambanan

Sejak dijadikan Cagar Budaya. Candi Prambanan setiap harinya ramai di kunjungi Wisatawan. Baik wisatawan dari dalam Negeri maupun Wisatawan Manca Negara. Saat kita masuk yang pertama sekali kita akan ditawarkan oleh para penjaja sewa payung. untuk mengelilingi Canda kita memerlukan energi dan ketahanan fisik. Dengan luas hampir 40 hektar memiliki keunikantersendiri dalam setiap sudut tempat tersebut. Komplek Candi ini dibagi 3 bahagian. Pelajaran luar, tengah dan pelajaran dalam. Untuk dapat menikmati Candi ini kita harus meluangkan waktu. Dipelataran tengah kita akan disambut dengan suara gamelan yang berasal dari sebuah sanggar yang ada di komplek Candi. Sanggar Sendratari Ramayana yang berada di arah pintu keluar sering menampilkan cerita Ramayana dan Shita. Pergelaran Sendratari akan megah dan banyak penontonnya saat dilakukan pada bulan Purnama.

Di depan Candi utama yaitu Candi Siwa

Demikian cerita saya hari ini Sahabat Steemian. semua photo adalah koleksi pribadi. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

Hormat saya
@sumarni123

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}