Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Hello teman-teman...
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua selalu dalam keadaan baik dan dalam lindungan sang pencipta.
Hari ini saya akan membagikan sedikit moment perjalanku ke Matangkuli hari ini.
Pagi yang sejuk sejak saya membuka mata. Tadi malam saya menginap di rumah kakaku. Aku terbangun kesiangan. Setelah mengerjakan ibadah subuh, aku berbaring sebentar lagi, sebelum pulang ke rumah. Matahari bersinar lembut dipagi ini, menyapa insan dan mahkluk hidup lainnya. Setelah selesai dengan pekerjaanku di rumah. Aku bersiap-siap dengan menggenakan baju yang sesuai untuk pergi dengan kakak sepupu.
Kami telah janjian untuk pergi menemaninya berkerja ke Matangkuli. Kami janjian akan berangkat di pagi hari. Jam 08.00 WIB, ia sampai menjemput saya ke rumah. Alhamdulillah saya juga sudah siap, biasanya tidak setepat waktu begini. Akhirnya kami berangkat menggunakan kendaraan roda dua miliknya. Ia mengendarai motor dan saya duduk manis dibelakang. Kami menggunakan helm agar lebih safety.
Menyusuri jalanan dengan langit biru yang cerah
Jalanan menuju Matangkuli melewati claster 2 yang beralamat di Nibong. Pagi ini matahari bersinar cerah, membuat langit biru terlihat indah. Setelah melewati Simpang Rangkaya, claster 3 dan Simpang Parang Sikureng, kami sampai di tempat tujuan. Yap, kami ke salah satu lembaga di Matangkuli. Tepatnya di PKBM Tunas Harapan, tempat penyelenggara ujian tata busana (TUK-TB).
Bagunannya terlihat kecil dari luar, namun lengkap di dalam. Halamanya cukup luas dan rapi. Saya suka dengan tanaman bambu di gerbang masuk. Terlihat seperti grapura, namun hidup dan rapi. Bisa menjadi spot foto yang menarik. Saya selalu ingin berfoto disana, namun tidak kurung terlaksanakan.
Halaman depan lembaga yang menawan
Ternyata kehadiran kakak sepupuku sudah ditunggu dari tadi. Ada beberapa hal yang diperlu dilakukan sebelum ujian berlangsung. Begitu sampai ia sudah sibuk dengan urusan. Ia masuk ke ruangan ujian utuk menyelesaikan tugasnya. Tinggallah saya yang berada diluar. Untungnya aku sudah sering ke sini, jadinya tidak terasa asing. Saya cukup mengenal orang-orang di sini. Jadinya saya cukup berani meminta pasword wifiš. Memainkan hp adalah cara terbaik mengusir kesepian. Apalagi disituasi seperti ini. Namun jangan sampai kecanduan. karena semua yang terlalu itu tidak baik. Bukan begitu steemian?
Aku melihat barang-barang yang ada diluar. Sepertinya sedang ada renovasi di sebuah ruangan, sehingga banyak buku dan barang lainnya disusun di tempat parkiran. Aku menemukan buku kamus bahasa Aceh Inggris. Aku salfok dengan kata berikut ini.
Meujudi, berjudi, 'gambel'
Begitu tulisannya di buku kamus itu. Aku salah fokus dengan cara membaca dalam bahasa Inggrisnya. Jika pengucapannya salah maka akan terdengar 'gembel' dalam bahasa Indonesia. Salah dikit langsung jadi gembel,... aku tersenyum geli saat membacanya.
Belajar bahasa dari kamus
Akhirnya kakaku keluar dari ruangan. Kami baru akan sarapan lontong dan pecal yang kami beli diperjalanan. Ia mengajak saya memasuki bangunan. Kami duduk lesehan dilantai dan mulai sarapan. Aku memang sudah merasa lapar karena tidak sempat sarapan tadi dirumah.
Sarapan lontong dan pecal
Setelah selesai sarapan, kakaku kembali memasuki ruangan ujian. Saat ini ujian teori menjahit sudah selesai. Ujian dilanjutkan dengan praktik menjahit baju dengan model yang sudah ditentukan dari pajangan patung di depan. Ia sesekali keluar menuju tempatku istirahat. Lalu kembali ke dalam untuk mengambil dokumentasi pekerjaannya dan lain sebagainya.
Saat ujian menjahit berlangsung
Saya menunggunya dengan memainkan hp, berselancar ria di platform steemit dan Instagram. Terkadang menonton drama yang sebelumnya sudah terdownload di ponsel. Menjelang siang, ujian berhenti untuk isoma. Setelah memastikan peserta ujian mendapatkan nasi dan minuman. Kami akhirnya pamit pulang. Tetapi ujian masih berlangsung, sampai baju model selesai dijahit peserta ujian. Waktu batas adalah sampai jam lima sore.
Kami berencana untuk salat dzuhur di rumah. Karena itu kami di singgah dimanapun lagi. Namun, saat melihat minuman dingin, kakaku menghentikan kendaraan. Kami membeli minuman jeruk sangkis untuk diminum dijalan. Sesampai di rumah saya mengerjakan salat dzuhur empat rakaat, kemudian lanjut makan siang.
Demikian perjalananku hari ini ke Matangkuli. Selain menemani kakaku bekerja, Saya juga bisa refreshing sejenak. Ini caraku melewati hari minggu ini. Bagaimana dengan teman-teman steemitku?
Bye bye ...sampai jumpa lagi di publikasiku yang lain. Terima kasih telah singgah dan membacaš
SUKSES UNTUK KITA SEMUA
Minggu, 22 September 2024
Terima kasih banyak atas vote dan dukungannya. Sukses untuk kita ssmua š
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit