Telitilah Sebelum Berbagi

in hive-103393 •  3 years ago 

Siang tadi, Kamis, 10/06/2021/13:12 Wib, tertera di pojok komputer jijik ku. Eh, jinjing maksudku. Sambil berselancar mencari ide, pikiranku bertaut pada 10 juni memperingati hari apa? Begitu ku tulis pada kolom pencarian google. Lalu mata ku tertuju pada 3 tampilan Thumbnail halaman muka google itu, tentu saja setelah kuputar bola kursor ke arah belakang.

Ada tiga pemberitaan di sana, seperti pada lampiran di bawah ini:


10 Juni 2021 bertepatan dengan hari Sosial Media.jpg sumber

Hasil rekam layar laptopku

Dengan mantap ku klik laman tirto.id, karena menurutku tirto ini lebih baik bagiku dari pada kiri-kanan di sampingnya. Bukan karena aku pernah menjadi bagian dari group sisi kanan pada lampiran di atas. Tapi murni karena yang tengah itu jauh lebih memerdekakan mataku dari gangguan iklan yang “njelimet”.

Mungkin sebagian teman yang membaca postingan ini, ada yang setuju, ada juga yang gak setuju, dan tentu saja (mungkin) ada yang Whatever Lah, apapun itu. Yang jelas mari kita jaga demokrasi, begitu menurutku.


Kembali ke pokok tujuan, di situ tertulis judul;

“Hari Media Sosial 10 Juni 2021: Sejarah & Mengapa Diperingati”

...Media sosial juga sudah menjadi sesuatu yang dapat membantu para pelaku usaha. Namun, perlu diingat, media sosial juga bisa jadi tempat penyebaran hoaks, penggiringan opini yang salah, dan fitnah.

Selengkapnya baca saja di sini


Kubaca pakai jurus lompat indah, baca yang penting saja. Teringat pada lampiran postingan hoax di grup whatsapp kelas sekolah anakku, wadah belajar daring murid-murid sekelas anakku, dilihat dan impresi yang kurasakan, Cenderung wali murid yang mengerjakan tugas anaknya. Si anak hanya menulis saja sesuai arahan orangtua nya.

Di dalam grup itu ada satu postingan yang dibagi oleh salah seorang wali siswa, tertulis; “KEMENDIKBUD Program kuota belajar pulsa 200RB dan kuota 125GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa. Lihat lampiran di bawah ini:


Post-5.jpg
Foto: hasil oldig dari freemockup psd.world.co

Tampilan foto dari WhatsApp

Aneh tapi nyata, di era digital seperti ini, ada saja “Pahlawan kesiangan” yang berbagi tanpa teliti, atau semacam spam yang automatis terbagi melalui pesan whatsApp. Ntahlah!

Jika itu bagian niat baik dari orang tersebut, berbagi untuk membantu wali murid lain dalam mendapatkan kuota/pulsa tersebut, demi mendampingi anaknya belajar daring.

Sayang campur geram, bukan garam. Seolah-olah ini agar infonya tidak boleh kalah cepat dari yang lain dalam berbagi di dalam grup, asal share saja, tanpa peduli dari mana sumber itu. Padahal jelas alamat domainnya tidak mungkin itu punya web resmi pemerintah, tertulis; bla-bla-blaaa://bantuankuota[dot]xyz.

Setahu ku, domain resmi instansi/lembaga/pemerintahn itu ujungnya [dot] go [dot] id, dan lain-lain, atau identifikasinya ada 2 digit [dot] berdampingan. Jika salah, silahkan komentar ya teman-teman steemian, agar saya juga bisa belajar.

Atau jika ada postingan tentang ini, silahkan beritahu saya, supaya saya bisa baca juga. 🙏😁

Begitulah, menurutku; “Niat baik dan kejar cepat saja tidak cukup baik untuk saling berbagi, harus dibarengi dengan akurasi, ketelitian dan kroscek benar atau tidak info yang dibagi tersebut.”

Postingan ini ngalir aja, tanpa paksaan, hanya saja memaksakan diri untuk menulis. Lebih dan kurang silahkan dikomentari.


Segitu dulu, jumpa lagi di posting selanjutnya.


Salam.

@tooris

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!