Secangkir kopi Sanger panas menemani kegiatanku hari ini. Itu semua bermula ketika saya sudah menghabiskan waktu setengah hari pagi dirumah dengan kesibukan pribadi saya seperti mencuci dan membersih ruangan. Walaupun siang ini sendiri, saya masih bisa kok menjalankan aktivitas di warung kopi. Meskipun biasanya sahabat saya akan sering berada di pinggir saya, namun hari ini dia harus melanjutkan perkuliahannya.
Rasa kopi Sanger membuat kepala bersemangat untuk menyalakan laptop dan mengerjakan tugasku sebagai moderator. Mungkin beberapa hari yang lalu saya tidak sempat bekerja, namun masih ada moderator lain yang membantu, nah itulah pentingnya kerja sama.
Hari ini saya hanya mereview beberapa postingan yang baru saja dan ada beberapa postingan sisa kemarin yang belum sempat direview. Selebihnya saya juga sempat merangkaikan kata-kata dari pikiranku untuk menjadikan sebuah postingan singkat. Saya mengerti bahwa cerita harian itu kurang mendapat dukungan, namun itu adalah salah satu postingan yang paling mudah untuk dibuat sambil menunggu ada tugas pekerjaan rumah dari tim pengajar yang baru saja diumumkan. Saya belum beruntung untuk lolos di tim pengajar, mudah-mudahan saja akan lolos di Kurator komunitas.
Cukup singkat rasanya, padahal baru sejenak berada di St Coffe, namun sore hari sudah tiba, entah saya yang lambat ataupun waktu yang terlalu cepat. Kali ini saya akan menyelahkan diri sendiri saja. Tidak mungkin untuk terus berada disana, maka sebelum habis waktu Ashar saya harus segera meninggalkan warung kopi langgananku itu. Ops, tidak lupa donk untuk membayar minuman yang telah saya nikmati itu. Kali ini saya harus mengeluarkan uang sebesar Rp 12 ribu, ya tentunya itu harga secangkir kopi Sanger Panas.
Meninggalkan St Coffe, dan singgah di Masjid untuk melaksanakan shalat Dzuhur. Hanya 4 rakaat shalat di masjid Besar Bujang Salim, lalu saya langsung keluar untuk pulang. Nah ketika itu saya bertemu dengan sosok yang paling dekat denganku, yaitu sahabatku sendiri @cymolan. Saat itu dia baru selesai shalat Ashar juga sambil istirahat karena tadi dia kuliah.
Di teras masjid kami sempat duduk sejenak ngobrol-ngobrol yang menjadi kebiasan kami sebagai orang yang terdekat yang mudah-mudahan menjadi pendukung setia dan tidak saling melupakan. Namun tidak lama kemudian kami harus pulang kerumah masing-masing. Mungkin itulah perjalanan dan cerita saya hari ini.
Terimakasih
Dewantara, 27 Oktober 2024
by @walictd