Salam buat steemians semuanya...
Salam sejahtera dimanapun anda berada.
pagi sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasa, aku sibuk mempersiapkan anakku untuk berangkat ke sekolah. Setelah membantunya mengenakan seragam, aku menyadari ada sesuatu yang berbeda hari ini. Dengan penuh percaya diri, ia mengambil sisir dan mulai merapikan rambutnya sendiri. Aku tersenyum melihatnya—tanda bahwa ia semakin mandiri.
Begitu selesai menyisir rambut, tanpa menunggu lama, ia langsung keluar rumah dengan semangat untuk bersiap pergi ke sekolah. Aku memperhatikannya dari kejauhan, merasa bangga sekaligus sedikit terharu melihatnya tumbuh.
kak zakia sudah siap berangkat kesekolah
saya sudah bersiap untuk berangkat kesekolah beserta anak dan sepupunya
Kakak Zakia yang minta ikut untuk membeli makanan
Seperti biasanya, sebelum menuju ke kereta, anakku mampir dulu ke kedai BUMI SUBUR untuk membeli jajanan favoritnya. Ia memilih susu Milo dingin, sebungkus kerupuk, dan sosis sebagai bekalnya di sekolah. Aku tersenyum melihat kebiasaannya itu—sederhana, tapi sudah menjadi bagian dari rutinitasnya setiap pagi.
suasana kios yang masih sepi yang saya kunjungi untuk membeli makanan
seperti biasa, saya mengantar Kak Zakia ke sekolah sebelum melanjutkan perjalanan ke SMP Negeri 3 Syamtalira Aron. Saya masuk ke ruang guru sebentar, menyiapkan bahan ajar untuk kelas 8. Hari ini, saya akan mengajarkan matematika dengan materi fungsi dan relasi. Materi ini cukup penting karena menjadi dasar bagi konsep-konsep selanjutnya. Saya berharap siswa bisa memahami dengan baik, meskipun saya menyadari ada kendala kecil yang harus dihadapi.
Ketika saya masuk ke kelas, suasana terasa berbeda. Biasanya, siswa-siswa kelas 8 cukup bersemangat. Namun, pagi ini wajah mereka tampak lebih lelah dari biasanya. Beberapa dari mereka menyandarkan kepala di meja, ada yang sesekali menguap, dan tatapan mereka tidak secerah biasanya. Saya pun segera menyadari penyebabnya: mereka baru saja selesai senam pagi. Mereka mengangguk serempak. Saya mengerti betul bagaimana rasanya kelelahan setelah bergerak aktif di pagi hari. Namun, pelajaran tetap harus berjalan. Saya berpikir sejenak bagaimana cara mengajar tanpa membuat mereka semakin kehilangan energi.
Akhirnya, saya memutuskan untuk memulai dengan sesuatu yang ringan. karena kalian masih lelah, kita mulai dengan permainan kecil dulu. Saya akan menyebutkan sebuah kata, dan kalian harus menjawab apakah itu termasuk relasi atau fungsi. Kalau benar, boleh mengangkat tangan seperti ini, saya mencontohkan gerakan angkat tangan, kalau salah, boleh menepuk meja pelan.
Mendengar ada permainan, sebagian besar siswa tampak lebih tertarik. Mereka mulai mengikuti dengan perlahan. Dari permainan sederhana ini, saya berhasil menarik kembali perhatian mereka. Setelah itu, saya mulai masuk ke materi secara perlahan, dengan lebih banyak diskusi dan contoh nyata agar mereka tidak merasa terbebani.
anak lagi mengerjakan tugas yang saya berikan
Seiring berjalannya waktu, energi mereka mulai kembali. Beberapa siswa bahkan mulai aktif bertanya dan menjawab. Melihat semangat mereka yang kembali tumbuh, saya merasa puas. Meskipun awalnya tampak lemas, akhirnya mereka tetap bisa memahami materi dengan baik. Ketika bel berbunyi tanda jam pelajaran berakhir, saya tersenyum melihat ekspresi mereka. Hari ini sudah cukup, ya. Jangan lupa istirahat dan tetap semangat,
Mereka pun mengangguk dan tersenyum. Saya melangkah keluar kelas dengan perasaan lega, menyadari bahwa kadang sebagai guru, tantangan bukan hanya soal mengajar materi, tetapi juga bagaimana memahami kondisi siswa dan mencari cara terbaik untuk membuat mereka tetap semangat belajar.
anak-anak lagi membersikan lantai yang ditemani oleh bapak adnan
Saya baru saja selesai mengajar dan membereskan bahan ajar ketika tiba-tiba terdengar suara sorakan dari kelas sebelah. Suaranya cukup nyaring, bercampur dengan tawa dan tepuk tangan. Saya mengernyitkan dahi, penasaran dengan apa yang terjadi.
Biasanya, kelas sebelah tidak seramai ini, apalagi setelah senam pagi yang membuat anak-anak sedikit lelah. Rasa penasaran mendorong saya untuk melangkah mendekati kelas itu. Ketika saya sampai di pintu, saya melihat sekelompok siswa sedang membersihkan kelas yang sebelumnya tidak berfungsi. Mereka tampak sibuk menyapu lantai, mengelap meja, dan mengatur ulang kursi. Di tengah-tengah mereka, berdiri Pak Adnan, guru yang dikenal tegas tapi juga penuh semangat. Beliau tampak membimbing anak-anak dengan sabar, sesekali bercanda agar suasana tetap menyenangkan.
saya lagi berdiri disamping tukang yang lagi bekerja
Setelah keluar dari kelas, saya berjalan menuju kantor guru untuk menyimpan buku dan sedikit melepas lelah. Namun, langkah saya terhenti sejenak ketika melihat beberapa tukang sibuk bekerja di dekat kantor sekolah. Mereka sedang merehab teras yang tampak sudah mulai usang dan butuh perbaikan. Suara palu bertalu-talu, debu beterbangan, dan para pekerja tampak fokus dengan tugas masing-masing.
Saya memutuskan untuk singgah sebentar. Selain ingin melihat perkembangan renovasi, saya juga tertarik untuk berbincang dengan para tukang. Bagi saya, mengobrol dengan berbagai kalangan selalu memberikan perspektif baru tentang kehidupan. tidak lama kemudian setelah saya berbincang dengan para tukang, saya menuju kantor Tata Usaha, padahal didalam sudah berkumpulnya kawa-kawan saya yang lagi asyik ngobrol, disana ada pak jal, pak fitri, pak saiful iman dan pak abdul hadi. kemudian saya langsung bergabung dengan mereka untuk berbaur dalam perbincangan mereka.
suasana didalam kantor tata usaha, kawan-kawan saya asyik ngobrol
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan kawan-kawan saya Di luar kelas, beberapa siswa masih menyapa saya sebelum mereka pulang. Saya pun berpamitan dengan rekan guru lainnya, lalu meninggalkan sekolah menuju rumah. Matahari siang mulai terasa menyengat, namun angin yang berhembus sesekali cukup menyejukkan perjalanan saya.
Sesampainya di rumah, saya melepas lelah sejenak. Mengajar memang menyenangkan, tetapi tetap saja tubuh butuh istirahat. Saya merebahkan diri di kursi sambil menikmati segelas teh hangat, membiarkan tubuh rileks sebelum bersiap untuk aktivitas selanjutnya.
Sore hari saya manfaatkan untuk beristirahat sejenak. Mata saya terasa berat, dan akhirnya saya pun terlelap sebentar. Waktu berjalan cepat, dan tak terasa hari mulai beranjak malam. Setelah melaksanakan shalat Maghrib, saya kembali menyiapkan materi untuk mengajar di Dayah Budi Muzain. Malam ini, setelah Isya, saya memiliki jadwal mengajar di sana, berbagi ilmu dengan para santri yang selalu penuh semangat dalam menuntut ilmu agama.
Saya menata buku-buku dan mencatat beberapa poin penting untuk pengajaran nanti. Meski lelah, ada kepuasan tersendiri dalam menjalani hari-hari yang dipenuhi dengan berbagi ilmu. Setiap perjalanan, baik di sekolah maupun di dayah, selalu memberi saya pengalaman dan pelajaran berharga.
suasana bersama para santiwati di balai dayah budi muzain desa mesjid kecamatan syamtalira aron/sup<>
Begitulah perjalanan harian saya hari ini. Semoga apa yang saya lakukan bisa bermanfaat, baik untuk diri saya sendiri maupun untuk orang lain. Karena pada akhirnya, ilmu yang diajarkan dengan keikhlasan akan menjadi cahaya, menerangi jalan bagi mereka yang ingin belajar.
Seharus membagikan rewards untuk null 25% agar bisa menggunakan tagar burnsteem25.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit