Assalamualaikum, salam sehat dan semangat selalu untuk kita semua
Semoga selalu dalam lindungan Allah dan selalu dilimpahkan segala kebaikan untuk kita dalam menjalani hari-hari...
Gedung tempat cuci darah
Alarm berdering menunjukkan pukul 04.45. ku bergegas bangun untuk menyiapkan diri melaksanakan shalat subuh, sembari menunggu azan berkumandang saya rapikan kamar dan menyiapkan beberapa keperluan untuk saya mendampingi suami cuci darah pagi ini, setelah semua nya selesai saya menyiapkan suami susu khusus penderita Gagal Ginjal yaitu Neprisol D serta sarapan dan memeriksa kembali segala keperluan disana serta memeriksa kendaraan (sepeda motor) kami sebelum berangkat kerumah sakit untuk cuci darah. Jam menunjukkan pukul 08.00 alhamdulillah kami sampai keruangan cuci darah dan disana sudah penuh dengan pasien yang sama-sama berjuang seperti suami saya.
Mereka semua sangat-sangat semangat, untuk selalu hidup sehat dan tetap cerita, bertegur sapa dan saling sharing berbagi ilmu seputaran cuci darah serta saling menyemangati antara satu dan lainnya. Selalu bersyukur karena dimana pun selalu dikelilingi orang-orang baik dan pelayanan yang sangat luar biasa, para perawat dan sigap dan handal serta dokter yang selalu mengawasi dan membimbing para perawat dan memotivasi para pasien yanh sedang cuci darah untuk tetap berpikir positif serta semangat. Sungguh saya sangat bersyukur dan bahagia.
Dokter beserta staff dan perawat yang bertugas
Jam menunjukkan pukul 12.00 wib, dan sudah waktunya suami makan siang, lauknya hari ini sederhana saja, ada telur rebus ikan gurame goreng dan sayur sop bening ayam serta kerupuk kulit yang menambah selera makan siang ini. Selesai suapin suami makan saya beserta pendamping yang lain makan bersama sembari berbagi lauk sederhana yang kami bawa dari rumah penuh keseruan. Setelah nya kami lanjut shalat zuhur dan kembali keruangan untuk mendampingi. Suami saya divonis Gagal Ginjal Kronik dan diharuskan cuci darah seumur hidup pada awal januari 2015, 7 tahun yang lalu dan pada saat itu suami saya berusia 24 tahun. Awal cuci darah suami sempat down dan merasa putus asa hampir menyerah dengan keadaan tapi saya merasa harus lebih kuat untuk menguatkan suami. Satu tahun pertama saya dan suami merasa hampir putus asa dan menyerah dengan keadaan karena suami harus berhenti dari kerjaan dan saya juga harus mengundurkan diri dari pekerjaan saya untuk terus dampingi suami. Berat dan sangat sulit membuat suami percaya diri lagi dan tetap semangat menjalani hari-hari karena selalu terbawa sedih harus bagaimana kedepannya, memenuhi kebutuhan keluarga dengan keadaannya yang sekarang yang sudah tidak lagi bekerja, sulit membuat semua nya seperti sedia kala tapi saya selalu berusaha menguatkan suami agar tetap sabar dan tegar menjalani semua yang telah terjadi. Seiring berjalannya waktu saya dan suami mencoba menata kembali kehidupan kami secara bertahap sampai bisa ke titik sekarang ini kami berusaha selalu berfikir positif dan optimis, tetap semangat menata kehidupan lebih baik. Tidak mudah melewati ini semua, tapi saya dan suami tetap berusaha dan berdoa dengan segala daya dan upaya yang kami punya.
Proses suami sedang cuci darah
Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 Alhamdulillah setelah melalui proses Dialisis selama 5 jam, akhirnya selesai juga dan kami segera menebus resep obat di Apotik rumah sakit dan segera bergegas pulang karena setelah pulang dari rumah sakit saya harus membuka warung untuk jualan. Sesampai dirumah saya langsung mandi dan membereskan tempat istirahat untuk suami, karena biasanya pulang cuci darah suami bawaannya lemas tak berdaya jadi harus istirahat penuh seharian agar bangun nya jadi lebih segar lagi.
Selalu mendampingi dalam keadaan apapun @witamutia
Sore jam 16.15 setelah melaksanakan shalat ashar saya langsung berjalan ke warung untuk untuk berjualan seperti biasa, karena disitu mata pencaharian kami. Malam ini suasana lumanyan sepi namun masih ada beberapa yang singgah untuk minum kopi dan malam ini saya akan tutup warung seperti biasa yaitu pukul 23.00.
Semoga berkah
Makin malam makin berasa sepi, jalanan depan warung juga nampak lenggang. Akhirnya saya putuskan untuk mulai merapikan barang-barang dagangan saya dan hanya ditemani kucing kesayangan yang saya.
Selesai berberes semua, selesai periksa semua keadaan warung sudah aman dan sudah tertutup dengan benar, lalu saya menyiapkan tempat minum dan makannya si Kitty kucing saya yang tidur didalam warung jadi walau ditinggal warungnya aman dari hama tikus. Saya bergegas pulang untuk melaksanakan shalat insya baru setelahnya saya memeriksaa keadaan suami dan alhamdulillah semuanya aman baru saya tidur. Dan beginilah keseharian saya sebagai istri dan ibu rumah tangga biasa yang sehari-hari hanya berjualan diwarung untuk memenuhi segala kebutuhan hidup kami dan untuk membiayai pengobatan suami. Wassallam, terimaksih dan semoga kita selalu dalam Lindungan Allah dan selalu dilimpahkan rezeki. Tetap semangat dan Salam sehat..
Suasana jalan pulang
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit