Assalamualaikum sahabat steemian's ≧∇≦
Akhir-akhir ini aku terbangun telat, dan pagi ini aku juga terbangun telat kembali. Di masa liburan sekolah ini benar-benar membuatku bermalas-malasan, bangun telat, jadwal tidur yang kusingkat, sedang menjadi kebiasaanku selama liburan sekolah ini.
Aku terbangun, tepatnya dibangunkan oleh mamaku. Pagi cerah hari ini, telah menungguku dengan segudang kegiatan. Janji temu mamaku dengan seorang pengacara keluarga pada pagi ini, membuat diriku yang setengah terlelap terbangun oleh beberapa amanah dan petuah yang ditinggalkan oleh mamaku kepadaku dan adikku.
Cerah, cerah, cerah sekali...
Dikamar yang senyap ini, beberapa lubang vintilasi dan jendela dilewati oleh sinar matahari. Memberi kesan segar dan hangat pada kamarku ini. Pemandangan yang menyilaukan ini akan lebih asik jika dilihat dibawah tali jemuran. Yaa akan sangat mengembirakan cuaca yang menyilaukan ini akan aku maksimalkan untuk menjemur pakaian, setelah beberapa hari ritual mencuci pakaianku tertunda oleh derasnya hujan.
Pada pukul 10.00 aku menjemur pakaian yang sudah dicuci. Berteduh sejenak dibawah rindangnya dedaun pohon sawit, membuatku tersenyum cerah memandang semua pakaian yang sudahku jemur, aku yakin semua pakaian ini akan kering pada hari ini.
Membereskan semua yang berserakan baik dalam dan diluar rumah sudah aku bereskan, tinggal menyapunya saja. Beribu butir debu sudah aku hantarkan pada tong sampah, dan berbelas-belasan helai rambut harusku cabut dari penyapu. Diantara debu yang kusapu pasti akan selalu ada beberapa helai rambut, dan ini menjengkelkan karena aku harus mencabut helai-helai rambut dari sapu setiap selesai menyapu.
Setelah mengeluarkan banyak kalori pada tubuh, kini aku harus menimbunnya kembali dengan sarapan, ahh bukan makan siang. Aku tidak tahu menyebutnya makan apa pada pukul 11.05, aku menghitungnya sebagai sarapan sekaligus makan siang. Hanya sekedar telor dadar yang aku goreng dan aku bagi berdua dengan adikku, dan itu sudah sangat mengenyangkan, Alhamdulillah.
Sisa waktu sekitaran satu jam lagi sebelum waktu dzuhur aku gunakan untuk memainkan handphone. Mengecek berita terkini, dan mencari hal-hal baru untuk menghibur diri.
Notif telepon dari mamaku, menghentikanku meng-scroll instagram. Mamaku menitipkan kantong obatnya yang ada di keranjang biru agar dibawa sekalian dengan perginya aku ke Masjid Islamic Center untuk mengambil raport ngaji semester ganjil.
Rasanya enggan melepaskan kasur dan handphone, namun aku tidak bisa membuat mamaku menunggu terlalu lama, bergegas mandi dan melaksanakan shalat dzuhur.
Jam 13.00 aku bersama adikku berangkat dari rumah, setelah memastikan kompor sudah dimatikan, air yang tidak menyala, mengkunci pintu setiap ruang, dan yang tak boleh tertinggal juga 'Ningtih', kucing berwarna orange putih peliharaan kami harus dipastikan tidak ada didalam rumah. Aku sudah cukup trauma dengan tertinggalnya Ningtih didalam rumah yang membuat mamaku harus membakar tikar tercintanya karena di berakin oleh si Ningtih.
Jalanan yang sepi sepanjang rumahku hingga Masjid Islamic Center sangat mengasyikan, aku yang terburu-buru dapat mengencangkan sedikit kecepatan keretaku tanpa takut adanya kendaraan yang melintas, walau ada beberapa kendaraan yang sepertinya tidak kalah buru-buru untuk segera sampai ke tujuan.
Siang yang tetap cerah ini, membuatku melunturkan senyumku karena panasnya yang kerasa to the bone. Aku mengambil daerah pinggir jalan yang ada bayang-bayang pohon untuk menghindari sinar matahari selama menunggu hijaunya lampu lalu lintas. Beberapa pengendara di belakangku juga ikut berhenti di bawah bayang-bayang pepohonan.
Ternyata kantong obat yang aku ambil salah, maksud mamaku adalah kantong yang berplastik biru bukan di keranjang biru. Setelah menelpon mamaku untuk memastikan dimana lokasinya, segera aku menghampiri mamaku dengan celingukan.
Setelah mama dan ibuku shalat dzuhur, kami pergi untuk mengantikan oli keretaku, tepatnya kereta kami di slaah satu bengkel depan pasar buah. Selagi menunggu oli keratanya diganti, mamaku mengajak aku untuk melihat-lihat kereta di dialer samping tempat service kereta. Banyak kereta-kereta bagus dan juga masih keluaran baru, salah satunya kereta Fino. Kereta tersebut menarik perhatianku karena ukurannya yang kecil dan desainnya yang mewah membuat aku tertarik, singkatnya aku menyukai kereta tersebut karena telihat gemoy, hihihi ≥3≤.
Kami sampai ke Islamic Center pukul 14.45, setelah berkeliling kota Lhokseumawe hanya untuk mencari kue yang akan diberikan adikku kepada ustazahnya. Aku, adik, dan mamaku memasuki aula, sepertinya sedang ada sedikit informasi tentang tata kelola pengajian, aku tidak terlalu tahu informasi apa yang disampaikan karena kami datang sangat terlambat, hanya dapat terduduk sebentar, selanjutnya sudah ada informasi agar wali murid dapat mengambil raportnya ke wali kelas masing-masing.
Kini aku, adik dan mamaku duduk lesehan di halaman Masjid Isllamic Center sambil menunggu ibukku kembali dari tempat percetakan kartu undangan. Setelah tadi menelpon aku, ketika sedang mengambil raport untuk pergi sebentar ke tempat percetakan undangan.
Ibukku kembali bersama kakak sepupuku, pasangannya dan juga anaknya. Karena bulan 1 nanti akan ada resepsi peenikahan kakak sepupuku ini maka kami pergi mencari souvenir peenikahannya. Setelah pergi ke beberapa toko souvenir khas Aceh, kami sepakat untuk memberikan kipas khas kerajinan Aceh.
Waktu sudah Ashar, kami berkumpul lagi di Masjid Islamic Center, setelah tadi lelah berkeliling, kini kami duduk menunggu ayam geprek dibawakan oleh kakak sepupuku. Selagi menunggu aku dan ibuku pergi shalat Ashar, lalu bergantian dengan mamaku yang pergi menunaikan shalat Ashar.
Selesai sudah dengan acara makan-makannya, kami semua pulang, tapi ibu dan mamaku pergi ke pasar terlebih dahulu untuk membeli tisu yang akan digunakan untuk membuat hiasan pesta pernikahan.
Setelah shalat maghrib, aku, adik dan mamaku pergi ke runah ibuku untuk membantu membuat hiasan tisu dan mengemas souvenir yang akan diberikan kepada tamu. Dan inilah foto ketika tisu selesai dikreasikan.
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit