Pada hari selanjutnya sesudah kami memanen, aku menjenguk ke sawah, mengutip apa yang tertinggal. Pagi ini udara segar, sekalipun matahari bangun menghangatkan bumi, akan tetapi ada angin yang sejuk yang dihantar melalui area sawah yang membentang.
Pagi ini di rumah nya padi sudah aku susun dalam karung. Padi-padi itu dimasukkan ke dalam karung baik sesudah dijemur maupun belum. Jam 9:30 aku keluar menuju sawah, di sana aku melihat hamparan potongan padi yang tersisa. Saat ini kebanyakan petani sudah beralih kepada teknologi di mana hampir seluruh nya memanen dengan mesin, sampai-sampai jerami pun sudah sukar di dapat. Abang ipar misalnya selain petani dia juga peternak lembu. Di sini di desa kami peternak lembu sengaja mengumpulkan jerami di kandang untuk pakan lembu. Pakan ini biasa diberikan ke lembu pada malam hari. Pakan jerami bukanlah pakan utama lembu, ibarat nya bila kita manusia itu hanya makan ringan, makanan tambahan. Sedangkan untuk pakan tambahan haruslah berupa rumput segar yang dipotong di ladang.
Sorenya aku keluar dengan ponakan berbelanja di pasar. Di pasar sangat ramai, orang-orang memburu kue berbuka apalagi sebentar lagi memasuki hari raya Idul Fitri. Ibu-ibu sebentar lagi menyerbu pasar membeli kue lebaran. Setelah berbelanja secukupnya aku pulang ke rumah jam 5 sore.
Di rumah aku membereskan ini itu segala keperluan berbuka. Tidak ada istilah bosan menunggu waktu berbuka. Waktu berbuka adalah waktu paling bahagia bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Itulah adalah satu nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya dalam mengerjakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Amin..
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit