10% payout to @steemseacurator & 25% payout to @null
SELAMAT siang sahabat Seemians. Bertemu lagi dalam catatan The Diary Game di postingan saya untuk edisi Senin, 15 Agustus 2022. Saya masih menulis tentang rangkaian kegiatan saya hari ini saat melawat ke Kuala Lumpur, untuk mengikuti wisuda putra sulung saya.
Hari ini, pagi-pagi saya menuju ke restoran hotel untuk sarapan. Karena hari ini kami akan kembali ke kampus untuk mengambil barang-baran milik Nadya yang disimpan di gudang asrama tiga tahun lalu.
Santai dulu sambil tunggu Grab datang
Saat itu Nadya akan mengikuti program pertukaran ke Limoges, Perancis. Waktu kuliah dis ana satu semester. Jadi agar tidak menganggu barang-barang miliknya di simpan di gudang. Karena biasanya mereka selalu pndah kamar setelah naik ke semester berikutnya.
Ternyata setelah kembali dari Perancis sudah mewabh Covid-19. Nadya tidak jadi balik ke Malaysia, tetapi langsung pulang ke Indonesia. Sejak saat itu dia tidak bisa masuk Malaysia. Jika pun mau masuk, harus karantina selama 14 hari di hotel. Itulah mengapa barang-barang miliknya belum sempat diambil.
Pose kejap depan lobi hotel
Setelah selesai sarapan kami kembali ke kamar untuk berkemas. Kami juga berencana pindah hotel ke dekat kampus agar besok saat wisuda tidak terlambat.
Setelah semua siap, kami check out dan berangkat ke Gombak. Sopir Grabnya perempuan. Dia cerita banyak soal pengalamannya berkunjung ke Banda Aceh dan Sabang. Saya snagat terkesan degan keindahan Sabang katanya.
Percakapan kami cukup seru, meski dia bicara dalam bahasa Malaysia, namun sebagian besar saya paham.
Jalan dalam kampus macet
Tiba di kampus, suasana sangat macet. karena sejak beberapa hari lalu, kegiatan wisuda terus berlangsung secara bergelombang. lama mobil kami bergerak perlahan di dalam kompleks kampus.
Setelah tiba di asrama, kami mencari penginapan dulu. Ternyata ada kamar standar hotel yang disewakan untuk tamu. Tarifnya sekitar 90 RM. Kamarnya ada pendingin udara, air panas dan fasilitas lain.
Tiba di kampus langsung urus kamar
Selesai mengurus kamar, kami makan siang dan kemudian langsung ke gudang penyimpanan barang. Setelah menyisir dua gedung, kami menemukan barang-barang milik Nadya yang dikemas dalam kardus dan koper. Semuanya ada tujuh paket.
Cukup lama juga kami sortir barang-barang yang masih layak untuk diambil. Maklum tiga tahun tertimbun dalam gudang yang panas dan pengap, banyak barang yang sudah rusak. Bahkan ada baju dan jilbab yang sudah berubah warna. Ada kantong plastik yang sudah lapuk seperti kertas.
Makan siang dulu biar kuat sortir barang
Beberapa barang yang masih bagus seperti tas, buku-buku, dan barang lainnya langsung kami pisahkan, dimasukkan dalam koper untuk dibawa pulang. Dari tujuh paket yang tersisa hanya sekitar tiga paket.
Sampai dengan azan Ashar kami masih sortir barang. Tapi kemudian kami jeda sebentar untuk salat. Saya bilang ke Nadya pengen salat di masjid kampus. Masjidnya luas sekali. Dulu saya pernah salat di sini saat antar Nadya masuk kuliah pertama kali.
Suasana dalam Masjid Sultan Haji Ahmad Shah di Kompleks IIUM
Selesai salat, sekitar pukul 17.30 waktu Malaysia, kami kembali ke gudang tadi dan melanjutkan sisa barang yang belum disortir. Saya dan Nadya benar-benar letih. kami tak ada waktu untuk bisa foto-foto di dalam kampus untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.
Padahal sebelumnya Nadya sudah bilang jika sorenya dia pengen foto-foto di dekat fakultas, di perpustakaan dan di beberapa tempat lainnya. Namun sampai menjelang Magrib dan hari sudah gelap kami baru selesai sortir barang.
Banyak bendera di kampus, Malaysia juga menyambut hari kemerdekaannya pada 31 Agustus nanti
Setelah mandi dan salat magrib, kami kembali cari makan malam. Di dalam kampus, di semua asrama ada restorannya. masing-masing restoran beda-beda menunya. Malam ini kami makan di tempat yang sama dengan tadi siang, yaitu di Mahalah Ruqaiyah. Di sini juga banyak ditawarkan makanan dari Timur Tengah, selain makanan Malaysia dan Indonesia.
Usai makan malam saya balik ke kamar untuk istirahat. Besok selepas salat subuh kami sudah harus berkemas untuk menghadiri prosesi acara wisuda atau 37th IIUM Convocation Ceremony [Day 4, Session 7].
Demikian catatan The Diary Game saya untuk hari ini. Terima kasih untuk semua atensi dan dukungan dari sahabat Steemians semua. Teristimewa untuk para pengelola Komunitas STEEMSEA; @anroja @radjasalman @mirzamg @waterjoe dan @firyfaiz yang senantiasa memfasilitasi dan mendukung kami dalam menulis di komunitas ini. Saleum.
Hai @zainalbakri 👍
Your post is manually Voter by the
WOX Community Local Aceh-Team
Hilsen Moderator
Community WORLD OF XPILAR
@sultan-aceh 🤝
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thanks a lot @sultan-aceh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga kanda akan tiba kembali di Tanah air dengan selamat dan sehat wal Afiat, that jioh lagoe perjalanan... 😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Siyaaap. Tks bang @ridwant
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama sama kanda
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
krak bg, crown ka sepi lawet nyoe, hana droneuh le, hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kajeut toop keudeh. Poh 08.15 hana saka, hana kupie lom.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Haha, pue ta hendel le tanyoe?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Han ek ta mamam bodrex nya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit