HARI ini empat tahun yang lalu saya memulai menulis di platform Steemit setelah salah satu sahabat saya, Ayi Jufridar [@ayijufridar] memberitahukan saya tentang keberadaan Steemit. Hal pertama yang disampaikannya adalah tentang keuntungan secara finansial dari setiap tulisan yang kita unggah. Ayi adalah teman seprofesi saya sejak lebih dari dua puluh tahun lalu. Barangkali karena itu Dia paham benar jika saya akan sangat tertarik ketika ada media yang mampu membayar mahal semua tulisan kita.
Karena begitu tertariknya, hari itu juga saya membuat akun Steemit. Saya tidak terlalu banyak pertanyaan, karena saya memang setiap hari menulis dan setiap hari juga berhadapan dengan PC atau laptop. Lebih lagi ketika Ayi menyampaikan bahwa Dia sudah bergabung sejak sepekan sebelumnya dan telah memetik hasil dari tulisan pertamanya.
Saat itu harga Steem memang sedang mulai menanjak, karena hal itu pula Ayi tentu mendapatkan nilai yang cukup besar untuk sebuah unggahan di Steemit. Mendengar jumlah yang Dia sampaikan, seperti dibakar mesiu, saya lagsung tancap gas untuk memulai debut di platform ini.
Kata Ayi kemudian, saya adalah orang pertama yang diajak bergabung setelah Dia membuktikan sendiri hasilnya. Namun saya rada-rada lupa siapa yang mengajak Ayi bergabung sebelumnya. Jika saya tak salah itu adalah juga mantan wartawan kami ketika mengelola sebuah media cetak yang terbit harian. Dia adalah Teuku Mukhlis [@teukumukhlis].
Teuku Mukhlis ini sekarang sibuk sebagai guru dan sudah lama bersatus sebagai pegawai negeri. Begitupula Ayi Jufridar, sudah tidak mengelola koran dan jadi wartawan lagi, sudah sibuk menjadi dosen di kampus negeri Universitas Malikussaleh (Unimal) sebagai dosen tetap.
Begitu pula dengan saya, setelah bergabung dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe sejak tig atahun lalu, harus nonaktif sebagai wartawan. Karena Komisi Pemilian Umum (KPU) melarang semua anggota KPU/KIP Aceh baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota untuk berkegiatan di luar instansi tersebut.
Beli sepeda untuk anak-anak dari hasil Steemit
Karena ketentuan tersebut, saya juga harus nonaktif mengajar di Unimal dan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe sebagai dosen luar biasa (DLB) yang sebelumnya mengampu beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan jurnalistik, fotografi, dan kehumasan.
Mengajak pegawai lain di kantor bergabung dengan Steemit
Jatuh Cinta Sangat Dalam
Sejak bergabung dengan Steemit, saya nyaris tak pernah meninggalkan platform ini dalam waktu lebih dari sepekan. Sesibuk apapun saya, setelah dua atau tiga hari, saya pasti kembali setidaknya untuk membuat sebuah artikel. Karena saya tak punya kemampuan lain selain menulis dan memotret, maka saya jarang mengunggah selain dalam dua hal ini.
Meet up Steemians Indonesia
Tapi hal itu tetap membuat saya bersemangat, bahkan sampai saat ini setelah empat tahun lamanya saya memulainya. Saya juga sudah tak ingat berapa banyak orang lain yang sudah saya pengaruhi dan terpengaruh untuk bergabung ke platform ini. Hampir semua orang yang saya kenal, pernah saya perkenalkan Steemit, sebuah media sosial berbasis blockchain yang memberikan keuntungan secara finansial.
Buat postingan bareng @ayijufridar dan @aiqabrago
Keluarga, teman dekat, rekan kerja, tetangga dan semua orang yang sering saya temui, semua saya perkenalkan dengan Steemit. Meski tak semua dari mereka kemudian memberi respons seperti yang saya harapkan. Bahkan banyak dari mereka yang kemudian berkenan membuat akun tapi kemudian malas melanjutkannya.
Hal itu tidak membuat saya ‘kendor’. Saya justru semakin aktif dan selalu penasaran jika ada pendatang baru yang kemudian tumbuh lebih cepat dari apa yang saya dapat. Tak sedikit dari pendatang baru di Steemit yang punya talenta, berkembang dengan begitu cepat dan memiliki nlai eksistensi yang lebih tinggi.
Di Steemit ini jika punya kemampuan sedikit saja, sudah bisa eksis. Apa lagi jika punya kemampuan di atas rata-rata dan bisa berbahasa Inggris dengan baik pula. Setiap hal yang diunggah pasti mendapat perhatian dari steemians asing yang rata-rata punya kekuatan atau steem power dalam jumlah besar.
Sahabat saya Sazali [@sazaliza] yang saya ajak bergabung dulu masih aktif sampai saat ini
Meski tak bisa mengejar mereka-mereka yang punya kemampuan hebat itu, saya tetap bersyukur dengan mengenal Steemit ini. Bagi saya, punya wadah tempat menulis dan itu memuaskan secara lahir batin, sekaligus menjadi lahan yang menghasilkan uang, sudah cukup membuat saya bahagia.
Merayakan Ulang Tahun dengan Power-Up
Untuk merayakan hari ulang tahun saya yang ke empat di platform Steemit ini, hari ini saya juga melakukan power up atau penambahan steem power. Hal ini tentu saja untuk semakin memperbesar akun saya ke depan.
Kebetulan hari ini saya bisa beli lebih dari seratus keeping steem dari SBD yang saya dapat dari hasil menulis. Harga steem saat ini sedang turun dan menjadi kesempatan terbaik untuk membeli steem sebanyak-banyaknya. Apa lagi jika dimanfaatkan untuk memperbesar steem power.
Dalam sebulan ini, saya sudah melakukan power up beberapa kali dalam jumlah yang bervariasi. Namun hari ini yang terbesar dari sebelumnya. Saya mengajak semua Steemians Indonesia untuk fokus pada steem power. Karena semakin besar steem power yang kita miliki, akan semakin besar pula hasil yang bisa kita dapat.
Selain itu kita juga bisa mendelegasikan steem power kepada akun lain yang bisa memberikan keuntungan lebih kepada kita, baik dari segi pembagian hasil berupa steem dan SBD, maupun dengan pemberian kurasi pada unggahan kita setiap harinya.
Semoga catatan singkat saya dalam rangka merayakan hari ulang tahun saya ke empat ini bisa memberikan motivasi bagi pendatang baru untuk tetap eksis dan berkomitmen di Steemit.
Salam STEEMIT.
Zainal Bakri.
Lhokseumawe 19 Juni 2021.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
foto jamen nya gata tumbong that lagoe, hahahahahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
nyan cuma salah anggle pengambilan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Selamat bang @zainalbakri, sebuah story yang dapat dijadikan motivasi bagi steemit pemula dan steemit lainnya, bagi saya satu entry point dari kisah diatas adalah Istiqamah.
Salam tabik dan salam cret dari yunior @sazaliza
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
betul. kuncinya harus sabar. di jalur normal steemit nggak bisa instan. kalau mau instan ya jadi investor. beli steem sebanyak2nya, terus stake semua.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit