Suasana Dayah di pagi ini
Tiba hari minggu, merupakan hari kami melakukan aktivitas piket didayah. Sebenarnya hari ini bukan giliran ku namun karena kakak yang kenak piket hari ini tidak ada didayah, dia meminta ku untuk menggantikannya dan jika tiba giliran ku maka ia tebus kembali.
Temanku dengan kerandoman mereka
Cuaca lumayan cerah, namun tidak terlalu panas sehingga kami terngantuk- ngantuk saat melakukan piket posko. Agenda hari ini lumayan sibuk karena katanya akan kedatangan tamu jauh dari Malaysia, tentu untuk menyambut tamu akan disediakan persiapan hidangan makanan yang membutuhkan beberapa orang untuk piket didapur.
Sambil menunggu kedatangan tamu, seperti menikmati bakso bersama sangat pas untuk cuaca dan angin sepoi-sepoi seperti ini, tidak berfikir panjang kami pun langsung mengumpulkan uang masing-masing sesuai porsi bakso apa yang diinginkan, lalu bangun dua orang untuk pergi membelinya. Saat itu aku dan salah satu temanku meminta untuk membeli nya, kami pergi dengan motor, jarak dari Dayah ke warung bakso hanya sekitar 10 menit.
Hari itu kami piket posko beranggotakan 9 orang, sebagian ada yang suka mie bakso, sebagian lagi lebih memilih mie ayam, ada juga satu kawanku yang tidak beli apa-apa karena dia sedang sakit dan tidak bisa makan mie.
Ketika makan menikmati bakso bersama, temanku yang satunya bilang, andai saja dia yang sedang sakit seperti si teman yang tadi mungkin dia tidak akan sanggup untuk pantang tidak membeli bakso dengan kebersamaan ini tentu ngebakso sangat enak, namun temanku yang sakit sama sekali tidak goyah dengan pantangannya, ia bersikeras tetap tidak akan memakannya.
Di warung bakso
Menikmati bakso bersama
Suasana begitu riyuh saat kami dapat berkumpul bersama di satu pondok seperti balai kecil, dengan tujuan melakukan tugas piket. Ada yang tidur, ada yang sedang cat kuku, ada yang update stori di IG dan lain-lain lah, ada saja aktivitas masing-masing sambil bercanda dan bercerita tentang hal-hal random di kuliah maupun pengajian.
Menunggu demi menunggu, tamu dari Malaysia tersebut tidak kunjung datang, hari pun mulai panas, cerah seolah matahari keluar seperti tiba-tiba. Namun beberapa menit kemudian sekitar jam 12 lebih hampir memasuki waktu Zuhur, datang kabar dari salah satu guru yang mengajar didayah bahwa tamu sudah hampir tiba di lokasi Dayah. Mendengar hal tersebut, para santri lelaki bergegas bergerak menuju ke arah mushalla yang ada di komplek putri untuk membacakan shalawat nabi untuk penyambutan tamu.
Tamu dari Malaysia
Memasuki waktu Zuhur, yang ditunggu tunggu akhirnya tiba, mereka terdiri dari beberapa laki-laki dan perempuan, ada juga beberapa anak-anak yang dibawa ibunya, mereka sangat sopan baik dalam pakaian maupun keramahan dalam berbicara, ketika turun dari mobil mereka senyum dan sempat melambaikan tangan untuk menyapa kami yang berdiri menyambut kedatangan mereka. Tujuan mereka berkunjung ke Dayah kami katanya sih untuk silaturahmi dengan Abon dan juga berziarah ke maqbarah nya Abu di kubah yaitu Abu Usman Al Fauzi.
Ketika tamu masuk ke dalam kami kembali bertugas di posko karena didalamnya sudah ada santri menetap yang tidak kuliah melayani tamu tersebut, karena sudah masuk waktu Zuhur saatnya tugas kami membangun kan para santri untuk melakukan jamaah shalat dhuhur di mushalla. Sebenarnya ada beberapa tugas piket posko yaitu mulai dari mencatat santri yang tidak naik ngaji, membangun kan santri dari tidur Dhuha untuk shalat dhuhur, lalu mencatat santri yang tidak ikut shalat berjamaah dan ketika sore menyiram tanaman yang ada di pekarangan Dayah.
Ketemu kucing bulu loreng
Ketika membangunkan para santri
Setelah beberapa jam dan hampir masuk waktu asar ketika tamu hendak pulang, kami di perintahkan untuk masuk makan kue dan membereskan piring yang digunakan tamu tadi.
Setelah masuk waktu asar, sebagian ada yang langsung shalat dan sebagainya bertugas di posko sambil menunggu yang sebagian tadi selesai dan setelah nya baru bagian kedua yang pergi untuk shalat asar, begitu juga pada shalat dhuhur tadi yang tidak ku sebutkan di atas.
Mobil yang ditumpangi tamu Malaysia
Jam menunjukkan pukul 6, kami pun selesai dari piket dan kembali bilek masing-masing atau kamar masing-masing. Bagi santri yang bertugas piket biasanya tidak diwajibkan untuk naik pengajian setelah magrib namun jika tetap ingin naik boleh juga, aku memilih untuk naik karena banyak makna kitab yang ketinggalan saat aku pulang kampung kemarin.
Itu saja cerita hari ini, salam hangat @zharaa