Kamis 1 April 2021
Dini hari sejuk, bumi diguyur hujan. Subuh melaju terhuyung , aku meniti aspal basah mencari sesuap sarapan. Mereudu Meurah Dua, melintasi si bisu jembatan Mereudu, memandang sungai jernih berkelok. Sebuah warung sederhana langganan kami di Dayah Kruet, menyajikan menu mantap pengganjal perut. Empat bungkus nasi dengan bekal ungkoet thoek lado, plus satu bungkus lontong dengan tauco pedas lumayan banyak untuk sang istri.
Khalid anak bungsuku menenteng bekal dengan bermodal bebek supra, kami pulang kembali ke rumah. Jalanan basah karena hujan semalaman tampak segar, barisan gunung ditimpali kapas kapas awan menaungi perjalanan pulang.
Ah hidup di gampong , empat bungkus nasi sehat dan sebungkus lontong, semua hanya 25 ribu… sempurna. Nasi tiga bungkus untuk sarapan pagi daku berdua anak, istri seperti biasa, manja dengan sarapan lontong tauco pedasnya. Bungkus nasi keempat untuk bekal Khadijah, karena hari ini dia diwisuda tahfiz quran , bersama teman sekolahnya.
Sambil pulang, panorama sawah yang terdesak perumahan kupandangi. Entah apa nasib sawah ini kedepan, seperti biasa, manusia membangun , pemukiman tumbuh, sawah pelan tapi pasti tergusur.
Hari ini mungkin seperti mendekati akhir nasib ….ya akhir nasib semua lahan sawah di gampong-gampong. Nasib Meureudu ini persis sama ….atau mendekati Banda Aceh era 80-an, saat aku kecil di lingke, ada sejumput sawah nyempil di Jambotape, Beurawe, Lamteh sampai Lamlagang. Kini lenyap tak berbekas.
Entahlah, kurasa Meureudu bakal bernasib sama …saat tahun 2051 datang, saat aku menimang cucu, bila yang Maha Kuasa masih berkenan memanjangkan umur, maka panorama dekat rumahku, panorama tanah gampongku, pasti kemungkinan besar akan berubah.
Sawah hilang, pemukiman mekar, beton menjulang, masa yang terasa aneh, rindu pilu akan membayang. Bahkan sebelum itu terjadi, rasa sedih pedih mulai menyeruak. Mungkin nasi dan lontong empat sehat dualima ribu sempurna sudah hilang. Ah, hanya Dia yang tahu, kupandang pemandangan indah depan rumahku, bernafas dalam syukur , memasuki rumah dengan balutan kesederhanaan, ketentraman, yang bisa jadi besok akan semakin mahal didapat.
Pisang tanduk panen kemaren sore, menyapa lembut di teras pintu depan, seolah menyapa, nikmati aku …kawan.
SELAMAT
Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA
Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini
Salam hangat
Anroja
Link pintas untuk delegasi:
100SP 200SP 500SP 750SP
1000SP 1500SP 2000SP 2500SP 3000SP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Apa manfaat steem power...aku belum mengerti bang
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Halo bang bro beli apaa tu?!😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit