Mengumpulkan 365 Ide dan Puisi Dalam Setahun |steemCreated with Sketch.

in hive-107252 •  3 years ago 

"Menulis merangsang pemikiran, jadi jika kamu tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis." [Barbara]




Setiap saat setiap hari penuh arti, penuh dengan peristiwa yang menginspirasi. Tetapi manusia adalah makhuk rutinitas dan rutinitas adalah lahan subur bagi kebosanan dan lahan gersang bagi inspirasi yang butuh variasi serta kejutan tak terduga.

Sebuah ide atau inspirasi terkadang muncul berupa letikan sesaat yang bisa hilang dalam sekejap. Sebuah peristiwa yang penuh makna, bisa jadi melekat di hati tetapi lepas dari ingatan sehari kemudian. Kalaupun masih ada bagian yang tersisa, terkadang hanyalah potongan fakta dalam gambar samar, kalau bukan sebuah gambaran yang meragukan. Sebulan berlalu, gambar itu pun lepas dari ingatan.

Seperti kata Ali bin Abi Talib, ikatlah ilmu adalah dengan menulis. Mengikat ide setiap hari bisa juga dengan menulis puisi. Setiap peristiwa yang menggugah hati dan pikiran, dituangkan dalam bentuk puisi. Setiap diksi memiliki makna yang dalam dan panjang. Satu kata memiliki seribu makna. Barangkali mewakili satu bab kisah.

Satu diksi menjadi karpet merah bagi ingatan yang rapuh. Ia adalah pemantik untuk membakar seluruh konstruksi peristiwa yang menginspirasi. Seperti potongan puzel, menemukan diksi yang tepat adalah upaya mendapatkan puzel untuk mengumpulkan lagi keutuhan sebuah ide, sebuah peristiwa. Barangkali tak persis sama, tetapi bisa jadi ide yang direkonstruksi ulang dari sebuah puisi akan indah ketika dituangkan menjadi sebuah tulisan. Tidak menjadi masalah bila ada fakta yang hilang atau terdistorsi, sebab kita memang bukan sedang menulis sebuah biografi.

Tidak masalah meski bukan penyair

Semua orang bisa menulis, tetapi tidak semua orang bisa menulis puisi. Saya juga bukan penyair meski sering menulis puisi dan semakin sering lagi setelah memiliki akun di Steemit. Penulis top Indonesia asal Aceh, @teukukemalfasya sejatinya juga bukan seorang penyair. Tetapi ia juga menulis puisi dan mengirimkannya ke media massa. Barangkali menulis puisi adalah caranya mengasah kepekaan nurani, atau menulis puisi merupakan bentuk pendalaman perenungan terhadap segala sesuatu, atau @teukukemalfasya punya tujuan lain, hanya dia yang tahu. Peneliti Indonesia, Mochtar Pabottinggi juga menulis puisi, demikian juga dengan anggota Dewan Pers Indonesia yang juga putra Aceh, Nezar Patria.

Bait puisi dbangun dengan makna denotatif (makna sebenarnya) dan konotatif (arti kiasan). Banyak teori menulis puisi, tetapi saya jarang membacanya. Cara belajar menulis puisi menurut saya adalah dengan langsung menuliskannya. Apakah puisi itu memiliki makna dalam, kering, diksi yang kacau, saya tidak pernah memusingkannya. Bisa jadi makna sebuah puisi di pikiran pembaca akan berbeda dengan makna yang dimaksudkan penulisnya. Itu pun bukan persoalan sebab setiap orang bebas menerjemahkan makna sesuai pengalaman, suasana hati, dan pikiran masing-masing.

Manfaat ganda mengikat ide dengan puisi

Mengikat hari dengan puisi setidaknya memiliki tiga manfaat. Pertama, untuk mengikat ide atau peristiwa penting agar tidak lepas dari akar ingatan. Kedua, sekalian belajar menulis puisi dan memilih diksi yang tepat untuk sebuah makna. Dan ketiga menambah perbendaharaan kata. Untuk melipatgandakan ketiga manfaat tersebut, menulis puisi juga harus didukung dengan kegiatan membaca puisi.


Ayi Jufridar@Sudirman_02.jpg


One day, one poetry

Saya pernah belajar menulis puisi dari beberapa penyair, baik langsung maupun melalui karyanya. Salah satu penyair yang saya anggap guru adalah Sulaiman Juned, penyair Aceh yang kini dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Sumatera Barat. Ketika Bang Soel (panggilan akrabnya), masih tinggal di Banda Aceh, saya pernah menumpang di rumah kosnya dan di situlah proses pembelajaran berlangsung.

“Belajarlah menulis puisi setiap hari dan dapatkan inspirasi dari mana saja. Kalau bisa, ayam lewat pun bisa menjadi ide menulis puisi.”

Itu nasihat ekstrem yang masih saya ingat sampai sekarang. Guru menulis puisi saya itu memang hebat, tapi saya adalah murid yang gagal.

Kalau ayam melintas saja bisa menjadi ide, maka alangkah banyaknya puisi yang bisa ditulis setiap hari. Begitu banyak ide menarik, peristiwa penting yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita baca, kita rasakan. Kalaupun tidak sempat mengikat semuanya dalam puisi, minimal bisa lahir satu puisi dalam satu hari. Maka dalam setahun kamu akan memiliki 365 ide dan 365 puisi.[]



Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

:)

Mantap, ka aktif lom @mushthafakamal.

Insya Allah bg @ayijufridar, bimbingan bg sebagai pendatang baru/kembali

Pena yang paling buram akan mengalahkan pikiran yang paling tajam sekalipun.

Itu kutipan yang paling saya ingat sampai sekarang Pak Ayi, meskipun tidak tau siapa yang bilang:D

Quotes itu memang sangat menginspirasi @firyfaiz.