Nikmati Hidup memang dambaan seseorang, pastinya. Namun, nyatanya ada orang yang bisa menikmati hidupnya meski sedang susah atau sedang melakukan usaha meskipun gagal terus. Ya, setiap hal harus dinikmati, apapun kondisinya, karena menikmati setiap keadaan akan indah pada akhirnya.
Seorang lelaki tengah berjalan-jalan di sebuah taman. Dia kaget melihat seorang anak kecil berumur sekitar 6 tahun, sedang menggendong sebuah beban yang terlihat berat di punggungnya. Namun, isinya tidaklah kelihatan.
Lelaki itu merasa empati, sigap ingin menolong. Ia berkata kepada anak itu, ”Nak, berat sekali beban yang kau pikul?” sang Anak menoleh. Tetapi, bukan jawaban yang mengenakkan. Si kecil menjawab, ”Tuan, ini bukan beban, ini adalah adik saya.”
Tak ada beban jika kita mencintai dan menyukai pekerjaan. Kau tahu siapa lelaki dalam cerita di atas? Dia adalah Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat paling masyur, presiden ke-16 yang pernah membebaskan 3.500.000 orang budak dan memerdekakannya. Lincoln belajar saat itu juga, bahwa hidup ini tak ada kata beban. Seperti pula Thomas Alfa Edison, saat ditanya tentang apakah dia tidak lelah melakukan percobaan hingga ribuan kali dan selalu gagal. Jawabnya mudah, ’Saya tidak pernah bekerja, sehari pun, dalam hidup saya, karena semuanya adalah keasyikan.’
Ini baru namanya mental pemenang! Menikmati setiap perjuangannya, tersenyum kala darah dan airmata menetes dalam syahadah perjuangan, sekecil apapun luka akan dibalas dengan sebaik-baiknya oleh Allah.
”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zilzaal : 7).