Menghindari keretakan rumah tangga dengan cara membatasi diri terlibat di media sosial

in hive-107252 •  3 years ago 

Saya menyumbangkan 10% untuk @msofficial guna membangun komunitas hebat ini untuk berkembang.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita telah di pertemukan dnegan berbagai persoalan, baik itu secara kita sadari ataupun tanpa kita sadari banyak hal yang tidak kita harapkan terjadi dalam kehidupan berumahtangga satunya adalah "perselingkuhan".

Kehadiran media sosial memudahkan kita semua dalam mengenal satu sama lainnya dengan tempat tinggal yang berbeda dan pada dasarnya media sosial itu sangat berguna dan positif bagi setiap individu yang ingin mengepakkan sayap, membuka jaringan baru, membuat lingkaran hidup lebih luas. Namun sialnya "Perselingkuhan" terjadi hampir 99% berawal dari kata "Hai" melalui media sosial.

Bagi kami kaum hawa sangat rentan terjadinya perselingkuhan, kami tidak menuduh laki-laki yang sering berbuat curang, kami lebih untuk introspeksi diri, ketika kami lengah lupa akan posisi kami maka secara tidak sadar hal buruk mulai datang menghampiri kehidupan rumah tangga kami, yang dulunya harmonis, bahagia, keluarga ceria namun perlahan-lahan semuanya mulai terjadi perubahan.

Pertengkaran dalam rumah tangga adalah satu kondisi dimana tidak ada yang pernah di harapkan oleh semua pasangan, tidak ada,, tidak ada yang mengharapkan pertengkaran terjadi setiap hari, namun jika "Perselingkuhan" terjadi pertengkaran juga tidak dapat di elakkan lagi secara otomatis pasti terjadi.

Kami selaku istri yang setiap hari mencoba,, mencoba dan terus mencoba untuk menjadi yang terbaik bagi pasangan dan anak-anak pastinya kami melakukan berbagai hal positif untuk meningkatkan kebahagiaan di tengah-tengah keluarga kami dan menjauhi semua hal yang berpeluang terjadinya "Perselingkuhan".

Salah satu hal yang kami lakukan untuk menghindari terjadinya perselingkuhan adalah membatasi diri kami dalam berinteraksi di media sosial.

Saya secara pribadi pernah mengalami pengalaman buruk ketika usia pernikahan kami 5 bulan, saya sangat aktif di Instagram berbagi berbagai photo tentang keseharian kami, namun siapa sangka kegiatan saya tersebut berefek negatif terhadap keluarga kami, akhirnya kami membuat kesepakatan bahwa masing-masing kami akan meninggalkan sosial media yang dulunya telah menjadi jalan pertemuan kami sebagai pasangan suami istri.

Jadi adek-adek yang masih remaja ataupun akan melangsungkan pernikahan ada baiknya menggunakan media sosial secara bijak, karena media sosial bisa jadi jalan kebahagiaan dan juga bisa media sosial menghancurkan kebahagiaan kita.

Pembaca yang lain khususnya dari kalangan wanita tidak perlu menempuh jalan seperti kisah kami membatasi diri untuk bersosialisasi di media sosial, namun kami melakukan h tersebut karena akan menyebabkan keretakan dalam rumah tangga kami, yang di picu oleh kecemburuan dan hal negatif lainnya.

Jalan ini adalah milik kami Silahkan pembaca menemukan jalan sendiri yang akan membawa keluarga menuju kebahagiaan persis seperti yang di harapkan, kebahagiaan adalah milik semua orang dan tentunya kita memiliki cara masing-masing dalam meraih kebahagiaan itu sendiri.

Saya berdoa kepada Tuhan semesta semoga saya dan semua pembaca di berikan kebahagiaan yang luar biasa untuk selama-lamanya.

Saya mencintai anda semua.

woman-1446557_640.jpg

Pixabay

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!