kesepian dan rindu di perantauan adalah hal biasa dan akrab yang kita rasakan anak-anak perantau, ketika kita jauh dari kedua orang tua, kita menyimpan kerinduan kita untuk diri kita sendiri tanpa harus berbagi langsung dengan mereka, tetapi kita tidak pernah berbagi keluhan yang terlalu berat.
Ketika kita jauh dari orang tua, kita lebih suka menceritakan hal-hal yang baik, karena kita tidak ingin orang tua kita tahu tentang masalah kita di tanah perantauan, kita takut itu akan semakin membebani pikiran mereka.
Bermigrasi bukanlah hal atau hal yang mudah dan sederhana, jauh dari orang tua adalah pilihan yang paling sulit. Namun, bahagianya mereka yang berada di perantauan, semakin jauh kita dari orang tua, semakin dekat hati kita.
Jujur, kesedihan terberat di hati anak perantauan adalah jauh dari orang tuanya, terutama ibunya. Namun jauh di lubuk hatinya, anak perantauan itu percaya bahwa orang pertama yang ingin ia bahagiakan adalah orang tuanya.
Selain ibu yang telah melahirkan kita, ibu juga memiliki kontak batin yang kuat dengan anak-anaknya. Ibu bisa merasakan apa yang anak-anaknya rasakan.
Kesepian dan kesepian adalah hal yang sering kita rasakan sebagai anak perantauan. Namun yang benar-benar dirasakan, hal ini jarang diungkapkan kepada orang tua.
Ketika tiba saatnya anak perantauan berkumpul dengan keluarganya, itulah kebahagiaan yang hakiki.
Karena ketika kita kembali ke perantauan, tidak ada yang tahu apakah besok kita bisa berkumpul kembali dengan keluarga kita.
Saya memang merindukan tanah tempat saya dilahirkan, tapi saya akan mengganti kerinduan itu dengan kesuksesan saya nanti.
Tanah airku, tunggulah suatu saat nanti aku akan melayanimu
Dalam keheningan dan kesepian di luar negeri, kami anak-anak perantauan memiliki mimpi yang sangat besar. Tentunya setiap mimpi besar memiliki pengorbanan besar yang harus dilakukan, salah satunya menahan rindu pada orang tua dan tanah air. Dan kerinduan ini akan terbayar nanti saat kita kembali dan mengembangkan tanah air kita sendiri. Tunggu waktu itu datang.
Ketika penyakit menyerang kita di luar negeri, kita jarang membuka diri kepada orang tua kita. Kami tidak ingin membebani orang tua dengan banyak ini dan itu. Ketika ditanya apa kabar, kami akan selalu menjawab bahwa kami selalu dalam keadaan sehat. Kami tidak ingin menambah beban pikiran orang tua kami.
Inilah perasaan sejati yang ada di hati kita anak perantauan, menyelesaikan setiap masalah dan setiap ujian kerikil tajam yang melingkupi perjalanan hidup kita di perantauan.
Sekian,salam saya @saiful-01
20% dari postingan ini saya sumbangkan ke @msofficial