Science and Technology
Penyakit yang di sebabkan oleh virus ini telah mengguncang dunia peternakan di Indonesia baik peternakan skala kecil atau rumah tangga maupun peternakan yang berorientasi agribisnis seperti peternakan sapi perah dan peternakan besar lainnya.
Kasus yang awalnya terjadi di pulau Jawa, secara cepat menyebar ke berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Hal ini membuat Pemerintah Indonesia meresponnya secara cepat yang bisa dilihat dari pernyataan Presiden Jokowi untuk menanggulangi Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) agar tidak sampai memukul sektor peternakan secara luas.
Sebagai tindak lanjut dari arahan dan perintah dari Presiden Jokowi, saat ini stakeholder Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah melakukan berbagai upaya penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) yang di backup oleh TNI-Polri.
Hal ini dapat dilihat dari kegiatan ditingkat peternak dimana TNI-Polri secara bersama-sama dengan Tenaga Kesehatan hewan (medic dan paramedic veteriner) melakukan berbagai kegiatan seperti mendata ternak masyarakat yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) bahkan ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan lalulitas ternak untuk menghindari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) dari dan ke daerah tertentu.
Peran serta TNI-Polri dalam Penanggulangan PMK |
---|
Pihak TNI-Polri mengerahkan personel TNI (Babinsa) dan Polri (Babinkamtibmas) untuk berkolaborasi bersama petugas kesehatan hewan dalam rangka penanggulangan dan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) di desa-desa dimana mereka bertugas.
Hal ini dapat dihat dimana personel TNI-Polri yang membagikan supplement berupa Eco-enzym kepada peternak bahkan mereka menenteng alat semprot untuk melakukan desinfeksi lingkungan peternakan masyarakat.
Di tingkat yang lebih tinggi telah dilaksanakan kerjasama antara pimpinan (dinas yang membidangi fugsi peternakan dan kesehatan hewan) dengan pihak Polri (Kapolda dan kapolres) serta Kodim yang bertanggungjawab dalam pembinaan teritorial melalui rapat-rapat koordinasi serta tukar informasi dalam rangka penanggulangan dan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease).
Di tingkat nasional telah dibentuk Satuan tugas (satgas) untuk pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) yang terdiri dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Kementerian Pertanian RI yang hampir mirip dengan satuan tugas (satgas) Covid-19.
Saat ini pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang menjadikan Isikhnas sebagai sumber database utama dan melibatkan babinsa dan babinkamtibmas sebagai petugas yang membantu melaporkan kejadian penyakit (sebagai pelapor desa).
Kedepan akan dilakukan sinkronisasi Data Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) antara Data di Siaga Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) dengan Isikhnas.
Direncanakan akan diadakan TOT (Training of Trainer) untuk melatih pelapor desa (Pelsa) dengan menggunakan tenaga Koordinator Regional dan Provinsi untuk melatih kabupaten-kabupaten.
Berbagai kebijakan pun diberlakukan sesuai prosedur kesehatan hewan dan pencegahan serta penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) termasuk dengan melakukan LOCKDOWN TERNAK.
Hal ini dilakukan untuk menekan kasus positif Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) dan juga mengurangi dampak ekonomi peternak dimana saat ini dilaporkan banyak peternak mengalami kerugian akibat penyakit ini.
Harga jual sapi terus menurun sedangkan harga jual daging cenderung meningkat yang apabila kondisi ini tidak segera diatasi maka akan mempengaruhi perekonomian masyarakat yang menggantungkan harapannya dari usaha peternakan.
Per tanggal 23 Juni 2022 perkembangan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) menunjukkan peningkatan dimana 3 provinsi yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Aceh sebagai provinsi dengan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) tertinggi.
Data sebaran penyakit PMK di Indonesia |
---|
Saat ini kasus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) telah tertular di 19 Provinsi, 215 kabupaten/kota dengan jumlah hewan yang sakit banyak 231.715 ekor dan 73.804 ekor sembuh.
Jenis hewan yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) di dominasi oleh ternak sapi sebanyak 226.236 ekor yang disusul dengan Kerbau sebanyak 3.735 ekor, kambing 930 ekor, domba 798 ekor serta babi sebanyak 16 ekor.
Jenis ternak yang terkena PMK |
---|
Untuk menekan penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) ini Pemerintah telah melakukan vaksinasi sebanyak 3.074 ekor.
Vaksinasi merupakan sebuah upaya memberi kekebalan pada ternak agar timbul imunitas yang diharapkan bisa melawan virus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) saat terpapar.
Jumlah vaksinasi yang telah dilakukan masih sangat jauh dari angka ideal sehingga ke depan perlu diupayakan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) secara massif diseluruh wilayah Indonesia.
Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) akan di laksanakan di daerah yang masih bebas dan untuk Kabupaten Aceh Utara saat ini terdapat 37 desa dari 852 desa dalam Kabupaten Aceh Utara.
Data Desa bebas PMK di Kabupaten Aceh Utara |
---|
Provinsi Aceh telah menerima sebanyak 1.600 dosis vaksin aftopor untuk Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) dari Kementerian Pertanian RI untuk mempercepat penanganan wabah yang diterima langsung oleh Dinas Peternakan Aceh pada tanggal 23 Juni 2022 yang akan didistribusikan ke Kabupaten/kota ( 6 Kabupaten) dengan rincian sebagai berikut :
Nama Kabupaten | Jumlah dosis |
---|---|
Aceh Besar | 100 |
Aceh Tengah | 200 |
Aceh Tamiang | 300 |
Aceh Singkil | 300 |
Aceh Tenggara | 300 |
Aceh Selatan | 400 |
Ke Depan direncanakan akan dilakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) secara bertahap (tahapan I dan tahapan II) untuk menekan penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) di seluruh wilayah Indonesia.
Rencana program vaksinasi PMK |
---|
Dengan kegiatan pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) secara komprehensif diharapkan wabah segera mereda agar peternak bisa melanjutkan usahanya dan bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal yang bisa mendongrak perekonomian mereka.
Demikian postingan saya kali ini semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca post saya.
Semakin meresahkan menjelang Qurban
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ya pak...sebaiknya beralih qurban kambing karena sapi lebih rawan PMK...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sejak datang PMK harga lembu sehat semakin mahal termasuk ayam kampung harganya 2x lipat. Lap pih ilong na manok Siam ata gejok le pak @alee75.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Uroenyan kameng dum lago neu peu ek bak post, ho ka man kamengnyan?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nyan aset masa depan abi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
🤣🤣🤣
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Determination of Club Status refers to the steemworld.org Web-based Application
@fantvwiki
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Note: You must enter the tag #fintech among the first 4 tags for your post to be reviewed.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you...🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit