![div.png](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmWoW9NdQbLATNeEawzHgoD1RbFAXixRKaQtSejsuHtYHr/div.png)
North Acheh : June, 22th 2024
Sehat adalah sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang sering diabaikan oleh banyak orang saat mereka memilikinya, tetapi akan menjadi barang yang mahal dan susah untuk didapat kembali saat sehat itu tinggal kenangan alias sudah mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Seharusnya kita mencoba menjaga kondisi kesehatan kita dengan cara menjalani pola hidup sehat, makan makanan yang sehat dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup.
Kualitas hidup sangat ditentukan oleh kualitas kesehatan kita sehingga kita bisa menikmati setiap aktivitas kita dengan lebih maksimal tanpa harus terhalangi oleh gangguan kesehatan.
Saat aku berolahraga pagi bersama istri, seperti biasa kami memilih rute sejauh lebih kurang lima kilometer, karena pagi ini kami menambah jarak tempuhnya dengan memutar jalan melewati Ibukota kecamatan Matangkuli.
Panflet yang menginspirasi
Dan sebuah panflet didepan rumah seorang praktisi yang memberikan layanan kesehatan, semakin memantik semangatku untuk menjalani pola hidup sehat. Bayangkan saja bila aku abai terhadap kesehatanku, bisa saja aku akan menjadi langganan tetap di tempat praktek tersebut atau tempat lainnya untuk memeriksa kadar kolestrol, gula darah, asam urat dan lain-lain.
Hari ini adalah hari masuk kantor, pengganti liburan atau cuti bersama Hari Raya Idul Adha, dimana kami sebagai ASN harus masuk kantor untuk mengganti cuti bersama saat lebaran kemarin.
Menjelang siang, aku pergi ke rumah Mak Cik kami yang juga seorang steemians yaitu @suryati1. Aku berangkat kesana bersama istri dan juga si kecil, sekalian bersilaturrahmi karena masih dalam momen Idul Adha.
![]() |
---|
Kami memilih rute jalan yang lebih sepi dengan melewati desa tempat kelahiranku, dimana sampai saat ini masih ada beberapa saudara kami yang menetap di daerah yang didominasi oleh tambak ikan tersebut.
Aku memang lahir disana (Alue Ie Puteh) sehingga semua dokumen kependudukan dan kepegawaian ku tercantum bertempat lahir di Alue Ie Puteh, karena ibuku berasal dari daerah tersebut sebelum menikah dengan ayahku dan kemudian pindah ke tempat sekarang kami menetap, yaitu Matangkuli.
Kami pergi ke rumah @suryati1 menggunakan motor karena memang tidak direncanakan sebelumnya. Tiba-tiba saja ada ide untuk kesana saat aku masuk kantor di pagi hari, dan kebetulan istri dan si kecil juga ikut ke kantor.
Biasanya di hari lebaran, kami berkunjung ke rumah suryati1 dan saudara-saudara yang lain secara beramai-ramai menggunakan beberapa mobil (lebih kurang 5 KK), namun kali ini kami tidak bisa melakukannya karena beberapa kendala termasuk ponakan yang kurang sehat.
Jadinya kami pergi secara sendiri-sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing, tidak seperti biasanya.
Kami melawati jalan di pinggiran pantai menuju rumah suryati1 dimana cuaca hari ini cukup cerah dan langit pun bernuansa biru. Kami pun berhenti sebentar di pinggir pantai untuk menghilangkan rasa pegal karena mengendarai motor yang cukup jauh.
Menjelang tengah hari, kami sudah tiba di rumah suryati1 yang terletak di kawasan tambak milik masyarakat, dimana rumah beliau berbatasan langsung dengan tambak ikan milik warga setempat.
Dan kamipun disajikan makan siang dengan menu khas kawasan tambak atau pesisir yaitu bandeng bakar dan juga masakan lainnya.
![]() |
---|
Di kawasan tambak seperti ini, mayoritas pekerjaan masyarakatnya adalah petani tambak dengan komoditas yang banyak diusahakan adalah budidaya ikan bandeng dan juga udang.
Ada juga warga desa yang memproduksi garam secara tradisional dengan menggunakan tehnologi sederhana. Terkadang aku merasa heran mengapa campur tangan pemerintah terasa masih sangat kurang untuk membangun para petani garam ini untuk lebih produktif dan juga lebih sejahtera.
Kondisi yang seperti demikianlah yang menjadi keprihatinanku selama ini yang sering aku sounding melalui berbagai tulisanku. Namun sepertinya "suaraku" selalu hilang ditelan angin dan di hempas badai zaman.
Lalu, haruskah suara-suara kritis dan suara keprihatinan kita hentikan? Menurutku suara-suara seperti itu harus kita tingkatkan amplitudo dan resonansinya sambil berharap akan ada mukjizat yang bisa menggugah hati para pemegang "kuasa" untuk meluangkan waktu dan pikirannya kepada masyarakat bawah.
Karena daerah ini merupakan kawasan tambak, biasanya masyarakat setempat lebih mudah memenuhi kebutuhan protein hewaninya dengan mengkonsumsi aneka jenis ikan.
Aku masih teringat dulu saat aku masih sekolah SMA, kami terkadang berkunjung ke tempat Mak cik kami yang tinggal di kawasan tambak dan mereka sedang panen ikan atau udang.
Aku menginap beberapa malam di rumah Mak Cik, dan di malam harinya kami pergi ke tambak dan menangkap sejenis udang-udang kecil yang harganya tidak mahal dan kemudian kami membakarnya serta memakannya dalam jumlah banyak sampai membuat kepalaku pusing.
Siang ini suryati1 membuat kue tradisional (timphan) dengan menggunakan bahan yang mudah dijumpai, yaitu timun suri. Timphan biasanya dibuat dengan menggunakan pisang dan tepung. Namun dengan kreativitasnya, suryati1 membuat timpan dengan menggunakan timun suri.
Timphan
Timphan ini merupakan kuliner tradisional Aceh yang banyak dijumpai di rumah-rumah warga di pedesaan atau pada acara-acara tertentu. Sedangkan di perkotaan atau di kalangan anak muda, kue ini sudah sangat kurang diminati. Mereka lebih suka makanan modern dan hanya mengejar merk.
Sebuah perilaku FOMO yang terjadi saat ini di kalangan generasi muda yang telah mengalami pergeseran nilai dengan lebih mencintai produk orang dibandingkan produk milik sendiri.
Aku harus segera pamit dari rumah suryati1 karena harus mengejar fingerprint di kantor camat. Kami memilih rute yang berbeda dengan saat berangkat tadi siang, dengan maksud bisa menikmati suasana perjalanan di rute yang berbeda.
Dan kami pun merasa senang dihari ini, bisa jalan-jalan menikmati suasana dan pemandangan alam sambil bersilaturahmi, walaupun sedikit capek karena harus mengendarai motor selama hampir dua jam untuk sampai ke tujuan, di tengah cuaca yang cukup panas. Sekian ceritaku kali ini. Stay healthy and fun. Ciao..!
ABOUT ME
![](https://steemitimages.com/0x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmP4o5nhYwt3fDCupJwWhXCChU1tXEE4VmqVizhUtYjhWw/pennsif.witness.gif)
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you, friend!
![image.png](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmd7of2TpLGqvckkrReWahnkxMWH6eMg5upXesfsujDCnW/image.png)
![image.png](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmWDnFh7Kcgj2gdPc5RgG9Cezc4Bapq8sQQJvrkxR8rx5z/image.png)
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
TEAM 5
The layout of your post and the pictures you used are fantastic
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kalheh croeh keripik sukon
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Singoh ta peu ek postingan... 🤭🤭
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit