Hari ini saya berkunjung ke rumah rekan sekolah saya untuk menghadiri pesta pernikahan anaknya. Acara tersebut dilaksanakan di sebuah desa di kabupaten Aceh Utara, tepatnya di kecamatan Simpang Mulieng dan nama desanya adalah desa Ara.
Karena saya berangkat dari sekolah tentu saja pakaian yang saya gunakan adalah seragam PGRI terlebih kami masih merayakan euforia hari guru nasional. Beruntung hari ini langit agak redup sehingga saya tidak merasa kepanasan dalam perjalanan ke sana.
Pada kesempatan ini saya berkesempatan mengambil sesi foto bersama tuan rumah yang merupakan rekan kerja saya di sekolah. Terlihat beliau sangat cantik hari ini dengan memakai baju setelan brokat dan kain songket sebagai bawahannya. Warna baju yang digunakan adalah warna merah maron.
Kain songket adalah kain tenunan yang berasal dari suku suku Melayu yang mendiami pulau paling sebelah barat negara Indonesia ini.
Di sekolah, euforia merayakan hari guru masih berlangsung. Apalagi para siswa dan guru sedang mengikuti beberapa jenis perlombaan yang dilaksanakan oleh OSIS SMA negeri 6 Lhokseumawe. Salah satu jenis perlombaan yang dilaksanakan adalah lomba pesan berantai.
Lomba ini cukup unik dan asik untuk ditonton. Tiap tiap peserta terdiri dari satu kelompok yang terdiri dari tujuh orang anggota. Tatacara perlombaan ini dimulai dengan diberikan sebuah kalimat oleh moderator kepada anggota pertama lalu anggota pertama akan membisikkan pesan tersebut kepada anggota kedua dan selanjutnya sampai pesan sampai kepada anggota terakhir. Nah..anggota terakhir dalam kelompok inilah yang akan membacakan pesan dan bila benar seluruh kata dalam kalimat maka berarti kelompok tersebut tampil sebagai pemenang.
Perlombaan pesan berantai tersebut membuktikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kejadian atau berita yang terjadi di dalam masyarakat tidak benar karena tersampaikan dari mulut ke mulut dimana tentunya akan ada penambahan berita berita yang tidak bagus sehingga hal ini bisa memacu terjadi pertengkaran atau salah sangka dalam masyarakat.
Selesai acara perlombaan perlombaan tersebut dilaksanakan, saya dan teman teman berangkat ke tempat pesta untuk menghadiri undangan.
Sampai disana ternyata belum ada pasangan pengantin yang duduk di atas pelaminan. Hal ini disebabkan karena rombongan dara Baro ( pengantin wanita) belum datang. Suasana pesta masih belum terlalu ramai sehingga kami lebih leluasa mengobrol dengan tuan rumah. Tuan rumah terlihat gembira menyambut kedatangan kami.
Sementara itu para tamu undangan terlihat ada yang menyaksikan kursi pelaminan yang akan diduduki oleh pasangan pengantin nantinya. Saya melihat bahwa pelaminan yang digunakan adalah pelaminan nasional yang didalamnya ada juga modifikasi dari pelaminan Aceh yaitu pada beberapa bagian. Kita ini sebagai masyarakat yang bernaung di bawah negara kesatuan Republik Indonesia tentu saja akan terjadi akulturasi kebudayaan dari berbagai etnis yang ada di Indonesia.
Setelah berbincang dengan tuan rumah sejenak , kamipun segera menuju meja hidangan yang terlihat masih sepi pengunjung . Saya segera mengambil makanan pesta untuk dinikmati berhubung kamipun harus segera pulang ke rumah kami karena ada keperluan masing-masing.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Buk, pesta d rmh sadli ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya dek. Kamu mantan siswa ibuk?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya buk, ibu dulu klo ngk salah mata pelajaran bahasa inggris
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit