Bahasa Indonesia
GM, demikian ia kerap disapa, tak hanya dikenal sebagai wartawan dengan kiprah mendirikan sebuah majalah yang kritis, Tempo namanya. Lebih dari itu, bukankah hebat ketika wartawan-sastrawan-pejuang kebebasan berkumpul dalam satu diri Goenawan Mohamad?, yang memang sejak masih kanak-kanak sudah menjadi kutu buku. dalam tulisannya, seorang GM lebih senang menyoroti masalah kehidupan masyarakat dan juga kebudayaan, yang menjadikan Goenawan Mohamad mempunyai posisi yang spesial dalam dinamika sastra Indonesia.
Sebagai penyair, saya pikir GM memiliki visi kepenyairan yang tegas. Pernah ia mengatakan bahwa menulis puisi itu harus berangkat dari suasana batin yang tenang, tidak marah-marah. Dalam salah satu esainya pun ia pernah menulis, "Saya rasa seorang penyair akan berakhir di saat ia tidak bisa lagi memaafkan nasib, terus-menerus tegang mencurigai manusia mengejar-ngejar dosa dan kelemahannya, baik atas nama agama manapun atas nama prinsip. Amarah dan kepahitan serta frustrasi tidak akan melahirkan sajak mungkin melahirkan pamflet".
Dari tangan GM, Bahasa Indonesia menjadi terlihat lebih intelektual sekaligus lebih luas, GM menyusun kosa kata dengan struktur kalimat yang agak radikal, namun bernilai filosofis. Beberapa tulisan-tulisan GM ada yang mengajak pembaca memaknai sebuah peristiwa masa kini dengan dikaitkan terhadap kejadian masa lalu karena memiliki makna secara analogis, dengan gaya bahasa antonomasia, hiperbola dan simile kerap mengisi dan menghiasi karyanya dalam baris dan paragraf.
ini seperti sesuatu yang berjodoh, saya terus meneliti dan membaca tulisan-tulisan GM dan menemukan sebuah tulisan yang berjudul Bandung Bondowoso. Saya memusatkan perhatian dan mengikutinya kata demi kata karena memiliki relevansi dengan tulisan saya pada Tugas 1.
Ada dua kalimat prosa yang memiliki makna mendalam dalam yang dituliskan GM dalam tulisannya itu yang menceritakan figur seorang ksatria yang berhasil menaklukkan sebuah kerajaan, namun gagal menaklukkan hati sang wanita.
Tak pernah jelas apa yang sebenarnya ditandai dengan kata "seribu". Percakapan sehari-hari, retorika resmi dan nyanyian populer, ("tinggi gunung 1.000 janji", kata sebuah lagu tahun 1950-an), menyebut angka itu lebih sebagai sebuah kiasan yang hendak mengesankan jumlah yang "tak terhingga" |
---|
Bandung Bondowoso setuju. Kesanggupan itu memang mengherankan, tapi di sini agaknya legenda Loro Jonggrang mengandung sebuah teks lain, yang ingin bercerita bahwa tiap kemenangan selalu mengandung kekalahan. Yang absolut tak ada di dunia. |
---|
Kondisi hari ini, GM lebih banyak menyoroti dan sangat kritis terhadap persoalan pengelolaan negara, saya lebih sering melihatnya mengungkapkan ataupun meluapkan kegelisahannya, tentang politik, ekonomi dan demokrasi, yang dalam sudut pandangnya belum mampu menampilkan performa terbaik, mungkin buruk, sehingga dalam beberapa video saya melihat sosok Goenawan Mohamad yang kecewa dan bahkan meneteskan air mata, sebagai bukti kecintaan murninya kepada negara.
English
GM, as he is often called, is not only known as a journalist with his work in establishing a critical magazine, Tempo. More than that, isn't it great when journalists-literati-freedom fighters gather in one Goenawan Mohamad, who has been a bookworm since he was a child. In his writings, a GM prefers to highlight the problems of community life and also culture, which makes Goenawan Mohamad have a special position in the dynamics of Indonesian literature.
As a poet, I think GM has a firm poetic vision. He once said that writing poetry should come from a calm inner atmosphere, not anger. In one of his essays, he wrote, "I think a poet will end when he can no longer forgive fate, constantly tense suspecting humans of pursuing their sins and weaknesses, whether in the name of religion or principle. Anger and bitterness and frustration will not give birth to rhymes, perhaps they will give birth to pamphlets".
From GM's hand, Indonesian became more intellectual and broader, GM compiled a vocabulary with a sentence structure that was somewhat radical, but philosophical. Some of GM's writings invite readers to interpret a current event by relating it to past events because it has an analogical meaning, with the language styles of antonomasia, hyperbole and simile often filling and adorning his work in lines and paragraphs.
Like a match made in heaven, I continued to research and read GM's writings and came across a piece entitled Bandung Bondowoso. I focused my attention and followed it word by word as it had relevance to my writing in Task 1.
There are two sentences of prose that have deep meaning that GM wrote in his writing that tells the figure of a knight who managed to conquer a kingdom, but failed to conquer the woman's heart.
It's never clear what the word "thousand" actually signifies. Everyday conversations, official rhetoric and popular songs, ("a mountain high with 1,000 promises", says a 1950s song), refer to the number more as a figure of speech to suggest an "infinite" number. |
---|
Bandung Bondowoso agrees. It's an astonishing feat, but here it seems that the legend of Loro Jonggrang contains another text, one that wants to tell us that every victory comes with a defeat. There are no absolutes in the world. |
---|
Today's conditions, GM highlights more and is very critical of the issue of state management, I more often see him expressing or venting his anxiety, about politics, economics and democracy, which in his point of view has not been able to show the best performance, maybe bad, so that in several videos I saw the figure of Goenawan Mohamad who was disappointed and even shed tears, as proof of his pure love for the country.
Translated with DeepL.com (free version)
Reference 1 "Bandung Bondowoso"
Reference 2 "Kumpulan Tulisan"
Reference 3 "Catatan Pinggir"
Indicador
Cumple totalmente con la extensión requerida, el contenido lo justifica.
Introducción sólida y convincente
Argumentos originales y fundamentados. Con análisis profundo de la obra del autor
Las conclusiones claras y coherentes añaden valor al ensayo
Referencias y citas correctamente identificadas y formateadas como enlaces.
Ortografía y gramática impecables.
Originalidad y creatividad en el análisis e interpretación.
El trabajo es muy bueno. Te felicito. Tienes talento para la escritura. Si no estás de acuerdo con algunos de los aspectos evaluados, estoy a la orden para conversar. Un abrazo.
Sacaste 3.55 de 5.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
If I had known your advice earlier, I would have emphasized poetry.
What I wanted to do was to make the connection between Task 1 and Task 2.
However, that's a very good score for a beginner who just wrote his first essay, right? 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sí, es muy buena puntuación. Y si es tu prmier ensayo. Déjame decirte que tienes mucho talento.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Gracias por el cumplido, espero que sus palabras hacia mí resulten ciertas. 😎
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Saludos, amigo @fajrularifst:
Dentro de las interesantes observaciones que nos ofrece sobre Goenawan Mohamad, me llama la atención su postura sobre la creación poética, la cual solo concibe desde la paz interior; o sea, no admite que algo tan sutil y hermoso como la poesía emerja desde la ira, ya que las expresiones se limitarán a reflejar amargura y desasosiego. Es curioso que alguien que se comporta como un ferviente crítico de la realidad, que se empeña en denunciar los grandes males sociales de su país, piense que es inadmisible escribir versos influenciado por sentimientos negativos. Quizás tenga razón; muchos críticos aseguran que, incluso los más grandes poetas del mundo han escrito deplorables poemas cuando los realizan desde ls inconformidad, azuzados por la denuncia y la crispación... Le deseo éxitos en todo cuanto emprenda, amigo.
#microwrite01
@joslud y @solperez
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit