Ramadhan, Bulan Mulia Yang Kurang Di Muliakan

in hive-111300 •  10 months ago 

peserta-pawai-obor-mengikuti-acara-festival-religi-muharamman-di-151121164338-485-2505663f9d70bc5c9f88ca3a85840e7b_600x400.jpg
foto ilustrasi, sumber foto google gratis

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Umat islam saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa ramadhan, sebuah ibadah dengan menahan diri dari lapar, haus, amarah, untuk menjadikan manusia lebih bisa bersyukur pada nikmat Allah, juga untuk menjadikan sebagai ibarah bagi saudara-saudara kita dimana saja yang berada dalam kondisi kelaparan (contoh saudara kita di Gaza, Afrika, somalia dan tempat lainnya).

Bulan ramadhan juga Allah melipat gandakan pahala amal ibadah, apa saja jenis ibadah yang kita lakukan, baik ibadah harta (sedekah, zakat) atau ibadah badan (salat wajib, salat sunat) dan lainnya, kita sangat dia anjurkan untuk memuliakan bulan ramadhan ini dengan bermacam jenis ibadah, tanpa terkecuali, sekecil apapun. Sehingga kita sering menyebut ramadhan dengan sebutan “Ramadhan Kareem” maksudnya Ramadhan yang penuh dengan kemulian, bulan penuh berkah.
Secara lahiriah kita bisa melihat bagaimana Ramadhan ini snagat berkah, para penjual menjual aneka dagangan dan laku, para pencari rezeki merasa lebih lapang rezkinya pada bulan ini, orang kaya juga leih banyak terketuk hatinya untuk membantu yang miskin, akan tetapi ada sesuatu yang terlewatkan...yaitu memaksimalkan waktu untuk ibadah,,

Sudah menjadi pemandangan umum di mana-mana malam ramadahan masih di isi dengan kegiatan nongkrong di warung-warung kopi dan cafe-cafe, menghabiskan waktu semalaman hanya untuk mengobrol bersama teman, tanpa meluangkan waktu untuk mengobrol bersama Allah (shalat), kita hanya sibuk berdebat tentang tarawih delapan rakaat atau 20 rakaat, padahal sebagian besar kita bahkan tidak salat sama sekali, sungguh ironi

Kita di perintahkan untuk makan hanya sedikit, supaya lebih bisa merasakan bagaimana saudara kita yang menahan lapar berhari-hari, bahkan berbulan-bulan, akan tetapi yang terjadi adalah kita hanya menahan makan 14 jam saja, dari jam 5.00 subuh sampai jam 7.00 sore, tetapi saat berbuka kita menyantap makan sampai hampir muntah keluar, benar-benar di luar sunnah dan perintah agama, lalu dengan alasan apa kita akan berkilah saat hati kecil kita bertanya.

Bagi yang mempunyai rezeki lebih, membeli makanan dalam ukuran banyak sekali saat sore, bermewah-mewah dalam makan dan berpakaian, menghilangkan esensi dari bulan ramadhan, kenapa bisa demikian,,?jawabannya karena kita sudah jauh sekali dari ajaran islam yang penuh dengan toleransi dengan sesama saudara kita yang miskin.

Kemulian bulan ramadhan seolah hilang dari tingkah laku kita dalam memuliakan bulan nan suci ini, tapi bulan Ramadhan tetap mulia, hanya kita yang belum memulaikannya, sehingga saat akhir bulan ramadhan hanya kesia-siaan umur yang kita dapatkan.

penulis :penyuluh agama islam

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you join at least #club5050, don't plagiarize, use original photos or copyright-free images by linking the source

Description
Action
Verified User✔️
Club Status#club5050
steemexclusive✔️
Plagiarism Free✔️
AI Article Free✔️
Bot-Free✔️
Beneficiary Rewards
@𝘯𝘶𝘭𝘭 25%✔️
@𝘩𝘰𝘵.𝘯𝘦𝘸𝘴

Moderation note: Keep sharing your best posts and interact with each other in the comments.