Better Life With Steem || The Diary Game || 26th September

in hive-120823 •  last year 

--

better.png
Edited by Canva

Menyulut Api Rokok Presiden Rex

Apakabar semuanya...

PAGI tanpa hujan membuat semangat saya tinggi lagi. Setelah selesai pulang mengantar anak-anak sekolah, saya langsung ke rumah. Ada tugas rutin yang harus dituntaskan. Setelah itu saya ingin bertamu ke rumah duka yang meninggal beberapa hari lalu.

Pukul 10.45 WIB, kami menuju rumah duka yang berjarak 150 meter saja. Ibu dari Saudara Mulizar meninggal dunia beberapa hari lalu. Tepatnya Jumat 22 September 2023. Postinganya juga ada saya tulis di sini.

Saat saya tiba di sana sudah ada rekan satu kantor Mauliza yang sedang samadiyah. Sambil menunggu waktu jemputan Gulfam pada pukul 11.30, saya menunggu selesai doa. Namun, istri harus pamit duluan untuk menjemput Gulfam. Karena saya sudah janji dengan seorang pelatih sepakbola.

Pukul 12 siang saya segera menuju ke titik temu di Keudah, Pusat Kota Banda Aceh. Cuaca memang sedikit mendung. Tiba di kafe yang berada persis di pinggiran sungai Aceh itu, Saiful Imran sudah menunggu. Baru 10 menit duduk, hujan langsung mengguyur.

20230926_123135.jpg

20230926_123131.jpg20230926_123129.jpg

Saat serius bicara, tiba-tiba muncul seorang pria lusuh. Dia minta mancis. Namanya Hasbi Burman. Seorang seniman Aceh yang cukup tenar. Usianya sudah mulai senja. Biar pun begitu saya tetap cukup kenal dia. Lalu saya menyulut api rokok. Dia sepertinya benar-benar lupa dengan saya.

Saya tahu beberapa info terbaru dia. Dia sedang sakit dan bahkan berencana ingin menikah lagi dengan seorang perempuan dari Lhokseumawe. Lalu, saya pancing dia, "Kapan rencana menikah ke Lhokseumawe," tanya saya dalam bahasa Aceh.

Kontan, mimiknya kaget. Beberapa detik, dia melempar tatapan tajam. Setelah itu kembali normal. Karena saya sudah menguak sebagian kecil kehidupannya, sepertinya dia mulai nyaman. Selesai membakar rokok, dia tidak jadi minggat. Akhirnya memilih duduk di depan saya.

Dia pun bercerita tentang sakitnya. Lalu dia bercerita tentang temannya. Padahal sayalah orang yang sedang dia ceritakan. Begitu dia ingat kembali, seketika menjadi lebih bebas. Sampai-sampai empat cewek yang meja sampai menatap kami dalam-dalam.

Lalu saya bekali dia sedikit gizi untuk makan siang. Kemudian dia bergegas pergi. Setelah hujan reda, pukul 13.11 saya langsung cabut. Karena harus pulang menjemput Ghazi untuk berangkat less. 30 menit kemudian, saya sudah kembali berangkat ke Beurawe, tempat anak les.

20230926_151207.jpg

20230926_143357.jpg

Pukul 13.58 WIB saya sudah ada di lokasi. Saya tadi memang cukup kencang balap lewat jalan alternatif yang sedikit sepi sehingga tak ada gangguan lalu lintas. Makanya, terbilang cukup pas saat tiba di tempat les. Sebab les dimulai tepat pukul dua siang. Dia les hanya satu jam saja.

Sembari menunggu satu jam, saya pun mencari warung kopi terdekat untuk online. Karena ada aplikasi pajak yang harus diperbaiki. Saya sudah cek beberapa kali situs perpajakan, ternyata tak bisa diakses. Saya berpikir karena koneksi internet. Hingga satu jam waktunya, tetap tak bisa.

Akhirnya saya memilih mengambil tiket kunjungan untuk berkunjung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh. Setelah mendapat tiket akhirnya, saya melihat beberapa situs berita dan membalas beberapa komentar Steemian. Ketika jam sudah menunjukkan pukul 15.00 lewat, saya langsung meluncur menjemput Ghazi.

Sebelum pulang, kami beli gorengan serta jajan. Saat tiba di rumah saya kembali mencoba aplikasi pajak. Baru saat tanya ke orang kolega yang mahir bidang itu mengatakan, harus update secara manual. Tidak bisa secara online. Akhirnya saya menutup masalah aplikasi dan fokus ke masalah lain.

Tak terakhir waktu sudah pukul 17.45 lewat. Saya membersihkan halaman belakang dan merapikan beberapa barnag tak terpakai untuk lebih rapi. Yang tidak perlu disingkirkan dan terakhir sedikit dibakar. Tak terasa malam turun seiring masuknya azan Magrib.

20230926_194356.jpg

Akhirnya, saya menyelesaikan kegiatan luar ruangan. Setelah mandi dan shalat, saya menuju ke tempat orang meninggal memenuhi undangan untuk makan kenduri dan tahlilan. Pukul 20.10 saya pulang dan masuk ke komunitas dan menyelesaikan tugas verifikasi. Pukul 10 malam saya menyelesaikan tugas, lalu beristirahat.


Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

Regards @Munaa

26/9/2023

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

image.png

𝗧𝗘𝗔𝗠 𝗕𝗨𝗥𝗡

Your post has been successfully curated by @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲 at 40%.

Thanks for setting your post to 25% for @null.
We invite you to continue publishing quality content. In this way you could have the option of being selected in the weekly Top of our curation team.

team burn.png

Burning STEEM by sending it to the @null account helps reduce the supply of STEEM and so increase its price.

Thanks for your support...

Loading...