Pemandangan di depan dayah MUDI dari lantai 2 kantor LBM
Awal pertempuran bersama kaum santri sudah didepan mata. Umumnya hari ini seluruh santri serta dewan guru yang terikat dengan aturan lembaga pesantren sudah kembali ke "penjara suci" itu. Hal ini menjadi alarm bahwa pertempuran itu hendak dimulai kembali. Salah satu pondok pesantren terbesar di Aceh, MUDI MESRA Samalanga sebagaimana yang telah ditetapkan pada hari pengumuman libur oleh wadir III, seluruh santri dan dewan guru diwajibkan kembali ke tempat hari ini.
Berawal dari pagi hari suasana pesantren sudah diwarnai dengan sejumlah dewan guru yang sudah sejak semalam tiba di pesantren. Meski diwajibkan besok hari, tak sedikit dewan guru yang mungkin merasa tanggung jawab besar kembali ke pondok sedikit lebeh awal.
Ada beberapa kegiatan penting diperhatikan sebelum proses belajar-mengajar dimulai. Menertibkan kendaraan di jalan yang hampir setiap hari pulang-balik terjadi kemacetan adalah tugas paling utama bagi mereka. Tidak semua dewan guru memang yang terlibat dalam hal ini; hanya mereka yang masuk dalam deretan keamanan dayah.
Siang, setelah beberapa saat menunaikan ibadah salat zuhur, saya dan tada (kawan seperjuangan di MUDI), menuju ke salah satu warkop di kota santri. Awalnya meninggalkan pondok pesantren adalah ajakan tada yang baru saja tiba di pesantren. Tiba di warkop tujuan, dari jarak 100 meter sudah terlihat slah satu kawan saya yang lebih duluan berada di tempat tujuan. Akhirnya kami bergabung; empat orang satu meja.
Pokok bahasan pada tongkrongan kali ini adalah terkait bagaimana menyukseskan acara perayaan hari besar di dayah MUDI yang tinggal hitung hari; festival Muharram. Pokok bahasan terus mengalir tanpa kebosanan. Ketua PHBI (panitia Hari Besar Islam) yang berada dalam pangkuan kami saat itu mungkin menjadi alasan mengapa aksi tukar pikiran begitu cair dan terus berlanjut sampai kami meninggalkan warkop setelah salat asar.
Momen di warkop. Terlihat pemuda sebelah kiri (ketua PHBI) dengan gestur yang begitu serius memikir sesuatu
Pada saat cuaca yang kurang mendukung bagi pengguna motor di jalan, kami mencoba memaksa diri untuk menerobos rintik hujan tanpa memakai pekaian pelindung; mantel. Gerimis membuat kami harus berjalan lebih santai dari biasanya.
Sekitar 200 meter tiba di pondok pesantren, terlihat kamacetan yang cukup panjang. Bukan karena alasan lain, selain jalan yang relatif sempit namun penggana jalan hari ini terlalu banyak. Bisa saya pastikan sebagai penduduk murni samalanga mereka yang terjebak kemacetan ini adalah orang yang mengantarkan anak-anaknya untuk kembali ke pesantren.
terlihat kemacetan sekitar 300 meter menuju ke Dayah MUDI
Efek cuaca hujan membuat kemacetan yang parahnya kelas "kakap", tidak bisa diatasi dengan cepat. Saya melihat beberapa kawan yang amat antusias menangani malasah ini; tak peduli hujan yang membasahi. Setelah sedikit demi sedikit masuk dalam ruang kosong akhirnya kami berhasil tiba di pondok pesantren, walau memakan waktu yang relatif panjang.
Tiba di pesantren, saya langsung masuk ke kantor LBM; kantor yang berada di lantai 2, tepat di depan gerbang dayah. Dari jendela kantor LBM, saya bisa melihat perkembangan jalan. Dengan kembali santri dan dewan guru ke dayah menjadi alarm bagi saya kalau pertempuran dalam bentuk tak serupa tinggal hitung hari.
dari lantai 2 kantor LBM, terlihat kemacetan sudah teratasi walau belum maksimal
Ditengah gempuran kesibukan orang lain di pesantren, ada sisi lain bagi saya yang menarik untuk diikuti. Tak lain dan tak bukan melainkan Laga Portugal vs Turkey. Kali ini sisi manarik untuk menyaksikan laga ini tidak hanya terletak pada diri Portugal dan Turkey saja. Namun posisi kedua kubu yang memiliki poin yang sama di grup F manjadi nilai yang paling dinantikan siapa yang benar-benar layak berada dipuncak.
sedang menyaksikan pertandingan Potugal vs Turkey di warkop Bin Dawod
Bagi mereka yang masih menyisakan butiran ketertarikan dengan gaya permainan Cristiano Ronaldo mungkin saja pertandingan juga memiliki daya tarik tersendiri. Terlepas bagaimana Ronaldo bisa atau tidak menampilkan ke-khas-an terbaiknya. Yang jelas pertandingan ini benar-benar manarik walau tidak menjadikan tiga alasan diatas sebagai daya yang dapat membius penonton. Karena apapun laga yang bergulir di kompetisi sekelas UERO selalu menarik hati untuk diikuti.
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |
Many thanks to the Steem Entrepreneurs community users who shared the original posts. We hope your contributions continue to inspire and strengthen the entrepreneurial spirit in our community.
Kind regards,
Steem Entrepreneurs Team
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thankyou
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Macet dayah mudi Gure eum
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya 👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit