Salam semua Steemians
Selamat sore semua steemians dan apa kabarnya, dimanapun steemians berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja. Dan segala rutinitas berjalan lancar sesuai rencana yang kita harapkan, semoga menyenangkan.
Okey, Baiklah. Pada kesempatan hari yang bahagia ini saya kembali ingin berbagi aktifitas saya lagi pada hari yang menyenangkan ini. saya bersyukur masih di berikan kesehatan dan umur panjang oleh sang pencipta sehingga saya dapat beraktivitas kembali di senin ini untuk menghadiri resepsi pernikahan senak famili yang akan berlangsung hari ini.
Ku awali pagi dengan kesibukan ditempat biasa, seperti biasanya saya tuntaskan dengan membuka tempat jualan, menjaga dagangan sudah menjadi kebiasaan saya untuk meningkatkan pendapatan saya dan keluarga. saya hanya mengatur beberapa barang keluar karena lebih mudah pada saat menutup nantinya, karena mengingat saya harus memenuhi undangan senak famili, abang sepupuku berbahagia hari ini.
Kontras hari semakin tinggi, lebih terang dari biasanya hingga tiba waktunya saya bersama sang istri untuk bersiap-siap pergi ke tempat perayaan pesta. Kali ini saya pergi dengan istri, tentu kami berdua karena azdriel berada di sekolah dan sekecil dirumah ibu mertua, sangat kebetulan ibu mertua tidak bisa hadir bersama kami jadi kami bisa menitip anak-anak selama kami pergi, Soalnya tempatnya begitu jauh dari rumah.
Kami menelusuri jalan yang di pandu oleh sepeda motor, kami berjalan dibawah sinar mentari yang memberikan kehangatan begitu dan kami tiba di tujuan di waktu yang tepat setelah memilih rute tercepat meskipun harus melintas jalur jebakan (Jalan desa yang rusak dan berlobang) kami berhenti di penghujung jalan dan melihat keramaian tamu undangan sudah bertandatangan. Saya memilih bahu jalan sebagai tempat parkir yang aman dan melangkah ke arah rumah acara sambil melewati pajangan papan bunga yang berhadapan dengan rumah pesta, setiap lembaran menyertakan ucapan selamat kepada kedua mempelai "Happy Wedding Zubir & Mutiana" saya dari sisi mempelai pria kami menanti mempelai wanita.
Saya berpisah dengan sang istri karena kami harus menentukan wilayah sendiri. Saya bertemu dengan kerabat yang menyambut tamu undangan dan mempelai pria di tempat tunggu, saya bersalaman dan saya langsung mengarah ke meja prasmanan yang cukup dekat dengan tempat penyambutan.
Saya mendapatkan sambutan hangat dari pengurus meja prasmanan untuk memilih menu hidangan, Saya menunggu antrian untuk menentukan pilihan, secara bergantian saya mengatur porsi makanan sesuai dengan porsi makan siang. Penyediaan menu pilihan tersedia lebih banyak, saya hanya memilih dari beberapa pilihan kesukaan, telur dan daging rendang dan beberapa campuran sayuran yang menghias piring di tangan.
Kemudian saya memilih tempat atau meja-kursi yang sudah di tentukan untuk melansungkan makan siang, saya bertemu dengan anggota kerabat yang sedang makan. Saya memilih duduk kursi kosong yang ada di sampingnya karena sudah lama tidak bertemu banyak hal yang harus kami diskusikan, mengobrol sambil menyelesaikan makan. Kami membuat obrolan singkat untuk menyesuaikan situasi dan tempat. Dan beliau pindah setelah menyelesaikan makan untuk mencari udara segar karena suhu luar membakar wilayah begitu panas.
Dan tidak lama saya dipertemukan dengan kerabat yang lainnya yang baru datang dan ikut bergabung dengan saya. itu terjadi kembali dan akhirnya saya juga ikut mencari suasana luar setelah makan selesai. Di luar saya mendapatkan hembusan udara lebih nyaman dengan berdiri di bawah pohon pohon yang terpelihara di pekarangan sambil mengobrol bersama rekan dan paman. Hubungan keluarga yang terjaga dengan baik.
Beberapa menit, saya pergi kedepan untuk mengambil minuman segar yang di sediakan di samping penunggu tamu khusus kepada tamu tetapi saya melihat penambahan hidangan juga di sediakan, makanan penutup yang menjadi cuci mulut kepada tamu undangan, minat saya untuk memilih diantaranya setelah menghilangkan dahaga dengan minuman segar disana.
Disini saya menentukan beberapa porsi dan membawa sebagian porsi makanan itu kepada paman, saya menggunakan kedua tangan untuk mengangkat dan menikmatinya di tempat barusan bersama dengan paman dan rekan yang masih bersantai disana. Saya menikmati pilihan sambil mendengar musik yang membuat acara semakin meriah. Terkadang saya ikut berpartisipasi untuk membantu kerabat yang membutuhkan tenaga sambil mengulur waktu menunggu mempelai wanita datang.
Dan tiba-tiba, Ternyata saya tidak bisa lebih lama disana karena anak-anak menanti ibunya pulang lebih cepat. Saya mendapatkan kabar dari istri saya dan kami pamit keluar dari acara ini.
Kami berjalan keluar mengarah ke tempat parkir, ban n saya melihat pedagang siomay krispy teringat kami ke pada anak-anak di rumah, lalu saya menyuruh sang istri untuk membeli bakso krispy kepada anak-anak karena saya akan pergi mengambil sepeda motor di tempat parkir dan saya kembali menjemput ia di tempat gerobak bakso krispy, saya melihat ia masih menunggu karena antrian sehingga sedikit lama menunggu pesanan di siapkan, saya juga ikutan menunggu.
Di samping itu saya melihat pedagang salad buah bok, minat saya untuk membeli manisan buah karena percobaan sebelumnya meningkatkan selera makan saya. Diantara beberapa cup buah saya memilih salak plik, dengan mudah pesanan saya di siapkan karena stok penyediaan sudah terpajang banyak di depan box. Saya membayar pesanan saya (salakpilk) IDR,5000 dan sangat kebutulan pesanan krispy yang istriku tunggu juga sudah selesai, kami lansung mengarah pulang kerumah dengan arah jalan yang sama seperti kami datang hingga tiba dirumah.
Sekarang saya kembali ketugas yang saya tinggalkan dari siang. saya berada di tengah hari dan mengeluarkan kembali barang dagangan di tempat terang dan rak saya letakkan didepan bahkan rak bahan bakar saya fungsikan. saya atur di masing-masing tempat agar memudahkan para pelanggan memilih kebutuhan. Sesuai itu saya menunggu pelanggan datang di pondok bambu.
Suasana siang lebih terik, panas. saya hanya merasakan perbedaan suasana uap yang di hasil dari jalan menghilang pada saat hembusan angin datang. Beberapa jam kemudian saya kembali semangat karena tempat saya kembali mendapatkan pelanggan pertama, pelanggan yang sering mangkal di kios saya. Beliau memesan pesanan yang berbeda karena pengaruh cuaca beliau memesan adem sari dingin, dengan cepat saya menyiapkan pesanan beliau dan mengghidangnya ke tempat beliau bersantai.
Saya meluangkan waktu untuk mengobrol dengan beliau sekaligus untuk mengendalikan rasa ngantuk. Dan terkadang waktu saya harus pindah untuk melayani pelanggan berbelanja dan di penghujung waktu beliau pulang meninggalkan saya sendirian. Saya terikat di tempat jualan sehingga saya lebih betah menjaga dagangan dan memberi pelayanan ke pada pelanggan.
Waktu berlalu cepat, kiraan detik tidak terlihat. Sang istri kemudian keluar dari rumah datang ketempat saya berjualan, ia datang untuk meminta tolong supaya saya pergi ke apotek untuk mengambil obat pilihannya. Karena obat hanya tersedia di apotek langganan yang berada di geudong hingga saya harus mengambil contoh tablet dan segera berangkat ke geudong.
Saya menempuh durasi hanya lima menit untuk tiba di tujuan saya. Saya lansung memberikan contoh obat tablet agar memudahkan pekerja membuat pesan saya. Tidak lama, dengan cepat pesanan saya sudah disiapkan, saya mengecek kesamaan tablet dan saya membayar tagihan obat seharga "IDR,20000 - 4.7steem" untuk empat keping tablet obat. Selepas itu saya kembali pulang.
Saya tidak lansung pulang, berhubung searah jalan pulang saya mampir di SPBU karena saya harus mengisi bahan bakar sepeda motor sesudah melihat jarum berada di titik merah. dari awalnya saya datang saya sudah melihat mobil tangki sedang mengisi ulang tabung bahan bakar sehingga saya kembali setelah muatan tangki selesai. Disini saya lansung masuk ke garis antrian, suasana sore terbilang hangat sebelum tiba di pompa. Itu terus berguling hingga saya berdiri di depan pompa dan menentukan jumlah bahan bakar kepada karyawan, full tank.
Sesuai dengan kapasitas tangki sepeda motor, saya membayar tagihan untuk 10 liter IDR,100000-23.94 Steem. Dan kembali melintas ke jalan " arah jalan pulang kerumah" setiba di rumah saya lansung mengarah ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan sekaligus menyelesaikan shalat ashar . Pikiran terasa tenang saya kembali menjaga dagangan bersama istri tercinta. Kami mengobrol, dan beberapa jam ia pergi kerumah ibunya sambil bermain bersama sikecil.
Hari larut sore dan gelap saya menutup tempat jualan. Dan segara bersiap-siap untuk berangkat kemesjid kebangsaan yang berada di desa blang untuk shalat magrib secara berjamaah.
Malamnya seperti biasanya, saya habiskan waktuku ditempat jualan, saya mengatur waktu agar tidak bergadang dan tidur di waktu yang sudah saya biasakan supaya tenaga esok dapat beraktivitas dengan baik.
Demikianlah yang dapat saya tulis di dalam artikel Economic Activity - Diary Game 2024/09/09 Saya berjalan dengan lancar. semoga terhibur bagi pembaca dan terima kasih sudah singgah di post saya. Sampai jumpa -_-
Salam @muksa
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Many thanks to the Steem Entrepreneurs community users who shared the original posts. We hope your contributions continue to inspire and strengthen the entrepreneurial spirit in our community.
Kind regards,
Steem Entrepreneurs Team
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih banyak pak atas verifikasinya 🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit