Dear sahabat steemians...! |
---|
Salam sejahtera untuk sahabat steemians semuanya. Dimana pun kita berada dan kemanapun kita melangkah semoga Rahmat dan karunia-Nya senantiasa menyertai kita aamiin.
Setelah beberapa hari berselang, akhirnya pusing pun mampir kembali ke tubuh ini. Akhirnya semua pekerjaan yang saya lakukan pun tidak sepenuh hati. Walaupun tidak semangat semua pekerjaan rumah tetap harus dikerjakan mungkin inilah yang dimaksud dari opini "Perempuan itu sakit tidak boleh dirasa dan capek tidak boleh dirasa". Perempuan harus selalu berada di garda terdepan untuk keluarganya.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah,saya langsung melanjutkan untuk menyiapkan menu untuk makan siang. Dan sekarang waktunya saya untuk bersih-bersih dan berwudhuk kebetulan juga sibungsu juga sedang berada di rumah bibi. Sedangkan anak-anak lelaki saya langsung siap-siap mandi sepulang dari tempat bermainnya, kemudian makan siang serta pergi ke tempat pengajian.
Selepas mereka berangkat saya langsung istirahat sebentar sambil update-update berita tentang Palestina juga. Dan tidak terasa azan asar pun berkumandang, tiba-tiba saya baru ingat kalau ayah meminta saya untuk menukarkan obat nya hari karena kemarin itu kliniknya tutup. Saya langsung bergegas untuk melaksanakan shalat asar dan kemudian langsung ke rumah ibu untuk mengambil sampel obatnya.
Sesampainya di klinik sudah banyak sekali orang yang sedang mengantri dan sempat menunggu juga untuk beberapa menit dan akhirnya tiba juga gilirannya.
Saya pun langsung menyampaikan amanah sang ayah dan tidak lupa juga saya untuk mengecek darah saya sendiri karena sampai hari ini masih pusing juga. Setelah cek dan ricek Alhamdulillah tensi darahnya sudah bagus barangkali ada hal lainnya yang membuat saya pusing.
Setelah penukaran selesai saya langsung pamitan pulang dan dalam perjalanan pulang saya singgah sebentar di sini untuk membeli molen karena menurut saya molen ini tergolong molen pisang yang enak yang pernah saya makan.
Setelah membeli molen saya langsung bergegas untuk pulang dan dalam perjalanan pulang saya melihat betapa sunyinya hari pekan di Tanah Pasir. Menurut perkiraan saya hanya 30% penjual kaki lima yang berhadir untuk berjualan hari ini karena tingkat penjualannya sangat rendah apalagi beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi masyarakat menurun sangat drastis apalagi sejak kerusakan tempat penampungan air Samudera Pasee.
Pengeluaran semakin banyak sedangkan pendapatan semakin merosot. Barang-barang juga semakin naik sedangkan ekonomi masyarakat masih jalan-jalan di tempat saja dan belum ada perubahan. Semoga saja badai akan segera berlalu dan kebahagiaan serta keceriaan masyarakat akan kembali seperti sedia kala aamiin
Kemudian saya langsung melanjutkan perjalanan, tiba-tiba baru saja ingat kalau ada obat yang harus dibelikan di klinik yang berbeda. Akhirnya saya pun kembali lagi untuk membeli obatnya dan setelah pelunasan saya langsung pulang dan menuju ke rumah ibu karena harus menyerahkan obat ayah yang sudah ditukar.
Sempat ngobrol juga disana karena selain ada ibu dan ayah disana juga ada kakak bersama keponakan. Hari semakin gelap dan saya langsung pulang bersama anak-anak yang kebetulan ikut kesana ketika saya pulang dari klinik.
Sesampainya di rumah dan azan magrib pun berkumandang. Dan kami semua langsung bersiap-siap untuk menunaikan kewajiban shalat walaupun harus dengan antrian. Semoga saja melalui perantara shalat ini Allah jauhkan kita dari segala kejahatan dan kemungkaran aamiin.
Demikianlah Diary saya hari ini.
Terimakasih banyak untuk semua sahabat steemians yang selalu setia mendukung dan mengunjungi postingan saya.
Salam seperjuangan untuk semua steemians...!