Matahari baru saja keluar di ufuk timur, berbagi cahaya ke seluruh penjuru alam, Kamis 25 Januari 2024. Di Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh, aktivitas pagi ditandai dengan hilir mudik warga di jalanan dan Jembatan Lamnyong yang legendaris.
Pesona Jembatan Lamnyong di pagi hari. Foto-foto: dok. pribadi
Matahari baru saja keluar di ufuk timur, berbagi cahaya ke seluruh penjuru alam, Kamis 25 Januari 2024. Di Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh, aktivitas pagi ditandai dengan hilir mudik warga di jalanan.
Wilayah itu ramai dengan siswa ke sekolah, mahasiswa dan dosen ke kampus, hingga warga yang membuka usahanya di pasar. Keramaian itu saya nikmati setiap hari sejak dulu, saat masih kuliah di kampus Universitas Syiah Kuala. Kini, saat mengantar anak-anak ke sebuah SMU di Darussalam.
Sama seperti tadi pagi, selepas mengantar anak-anak saat kembali menyusuri jembatan itu. Cahaya matahari pagi menggariskan pesona indah di sepanjang pertokoan dan jembatan. Saya memotretnya untuk mengabadikan kenangan.
Jalan menaiki jembatan dari arah Darussalam
Jembatan Lamnyong sarat sejarah, dibangun bersamaan dengan sebuah proyek kanal banjir Krueng Aceh pada 1986-1993, semasa Gubernur Aceh, Ibrahim Hasan.
Saat itu, kanal besar digali dari lintasan Krueng Aceh di kawasan Bakoy, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar hingga bermuara ke Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Kanal banjir sepanjang 9,6 kilometer bertujuan mengalihkan air dari Krueng Aceh guna antisipasi luapan air yang kerap mengundang bencana banjir di kota Banda Aceh saat musim hujan. Usai proyek besar itu kelar, air jarang merendam Ibu Kota Provinsi Aceh.
Jembatan Lamnyong
Saat selesai pembangunan pada 1991, Jembatan Lamnyong diresmikan Presiden Indonesia kala itu, Soeharto. Jembatan itu dinilai strategis bagi masyarakat Banda Aceh, khususnya untuk mendukung perkembangan sejumlah kampus dan sekolah yang ada di Darussalam.
Pada tahun 2015 semasa Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, jembatan sepanjang 300 meter itu diperlebar menjadi dua jalur. Jembatan awal dengan 6 meter, ditambah dengan jembatan baru selebar 8,5 meter.
Turunan dari Jembatan Lamnyong
Kondisi setelah pembangunan jembatan baru, mampu mengurai kemacetan yang sebelumnya kerap terjadi di jam-jam padat, pagi dan siang hari. Maklum, kampus semakin berkembang dan jumlah mahasiswa yang terus bertambah.
Bagi sebagian mantan mahasiswa seperti saya, jembatan itu penuh kenangan. Di situlah aksi-aksi reformasi 1998 berlangsung, dan di bagian bawahnya kerap berlangsung berbagai kegiatan mahasiswa, bahkan tempat memancing yang nyaman. []
Salam literasi
@abuarkan
Thank you, friend!
![image.png](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmd7of2TpLGqvckkrReWahnkxMWH6eMg5upXesfsujDCnW/image.png)
![image.png](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmWDnFh7Kcgj2gdPc5RgG9Cezc4Bapq8sQQJvrkxR8rx5z/image.png)
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Keindahan koto itu terlihat saat sinar matahari mulai terang ketokoan sepanjang jalan. Itu memang tidak bisa di lupakan karena adanya jembatan menghubung perjalanan melintas setiap saat dengan mudah.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit