Ke bengkel mobil dan pulang dalam kondisi banjir

in hive-130030 •  27 days ago 

1000011186.jpg

div.png

Hagoe's Village : Jan 9th, 2025

Hari ini aku kembali ke bengkel mobil untuk memperbaiki mobil kami. Dan ketika pulang ke rumah aku harus mengarungi banjir karena desa kami kembali didatangi oleh banjir.

1000011073.jpg

Sarapan pagi

Hari ini aku bersama adik bungsuku akan pergi ke kantor Dinas di Lhokseumawe untuk mengurus beberapa urusan. Selain ke dinas, aku akan kembali ke bengkel mobil untuk memperbaiki mobil kami.

Sekitar jam 08.05 wib, kami telah tiba di Kota Lhokseumawe. Aku segera melakukan fingerprint dan setelah membereskan urusan adik, kemudian kami menuju bengkel mobil di kawasan Cunda.

Karena bengkelnya baru akan buka pada pukul 09 pagi, aku memarkirkan mobil kami persis di depan pintu masuk bengkel, yang artinya aku mengambil antrian pertama sebelum mobil-mobil lain tiba.

Perkara antri-mengantri aku sudah punya pengalaman sejak kami masih kecil, dimana dulu ketika mau berobat ke Klinik Mobil Oil yang berada di Kecamatan Paya Bakong, kami telah berangkat dari rumah setelah sholat subuh agar bisa duduk di bangku antrian dan mendapatkan nomor antrian yang tidak begitu jauh.

Klinik yang berjarak sekitar 5 kilo meter tersebut kami tempuh dengan mengendarai sepeda setelah sholat subuh dan tiba disana sekitar 30 menit. Walaupun kami tiba di klinik di Pagi-pagi sekali, ternyata sudah ada orang yang mengantri di bangku antrian yang panjang itu, padahal suasana masih agak gelap (masih subuh).

Jadi bila ingin mengantri, ya harus berusaha datang lebih cepat agar tidak didahului oleh orang lain, termasuk bila aku ingin ke bengkel mobil seperti ini. Hari Sabtu lalu karena aku datang agak telat, si montir telah punya jadwal dengan konsumen lain dan tidak sempat memperbaiki mobil kami.

Karena bengkel mobil belum dibuka, kami menuju ke sebuah warung kecil disana untuk sarapan pagi karena rupanya adikku belum sarapan sewaktu berangkat dari rumah tadi.


1000011076.jpg

Di bengkel

Sekitar jam 09.10 wib bengkel sudah mulai dibuka, dan karena mobilku sudah antri paling depan maka si montir segera mengerjakan mobil kami.

Pada hari Senin lalu, aku juga ke bengkel ini untuk mengganti busi serta membereskan persoalan "ngelitik" yang dialami, karena pemilik lama menggunakan bensin beroktan rendah (pertalite) selama bertahun-tahun.

Dan setelah menghabiskan budget sekitar 1,150,000 IDR atau sekitar 235.65 Steem, persoalan tersebut sudah kelar dan mobil pun sudah normal dan bisa dibawa "ngebut".

Tetapi hari ini aku kembali ke bengkel ini untuk membereskan urusan yang lain yaitu akan mengganti rack stiur yang sudah datang masanya untuk diganti karena sudah aus dan menimbulkan bunyi yang tidak sedap di kuping.


1000011082.jpg

Montir sedang bekerja

Ini memang resiko menggunakan mobil yang sudah berumur lebih sepuluh tahun dimana sudah ada komponen-komponen yang memang harus diganti karena faktor pemakaian.

Bak seorang yang sudah lanjut, setelah sakit kepalanya sembuh, kemudian disusul dengan sakit gigi dan seterusnya. Begitu pula dengan mobil ini, setelah persoalan "ngelitik" selesai maka aku harus mengganti rack stiur yang sudah aus.

Setelah membongkar dan menurunkan rack stiur lama, ternyata juga ditemukan beberapa komponen yang lain yang juga harus diganti seperti ball joint, bos kupu-kupu, stabilizing dan karet stabilizing. Jadinya budget yang harus dikeluarkan menjadi membengkak (over budget).

Karena sudah nanggung aku memutuskan untuk mengganti komponen-komponen tersebut walaupun beresiko budget melebihi target. 😇


1000011085.jpg

Makan siang

Menjelang makan siang, mobil belum rampung dikerjakan. Kami pun pergi ke tempat kakak untuk sholat Zuhur dan makan siang disana. Kami baru kembali ke bengkel sekitar jam 02 siang.

Ternyata budget untuk memperbaiki mobil membengkak menjadi 3,850,000 IDR atau sekitar 785.3 steem. Jadi total budget untuk memperbaiki mobil di Minggu ini menjadi sekitar 5,000,000 IDR atau sekitar 1,043.55 steem. Dan Minggu lalu aku juga membayar pajak, memperpanjang STNK serta mengganti plat yang menghabiskan biaya 4,450,000 IDR atau sekitar 984.36 Steem. 😇


1000011093.jpg

Masih di bengkel

Meskipun mobil kami telah selesai dikerjakan tetapi kami tidak bisa keluar dari bengkel karena terhalang oleh mobil lain yang juga sedang diperbaiki oleh montir di jalan pintu masuk bengkel.

Kelemahan dari bengkel ini adalah letaknya di belakang dan hanya memiliki satu jalur untuk keluar-masuk. Jadinya bila ingin keluar, harus menunggu mobil yang lain siap dikerjakan atau tidak ada lagi mobil yang sedang dibongkar.

Dan setelah dilakukan pengetesan serta membayar biaya perbaikan mobil sejumlah diatas, aku membawa mobil kami ke bengkel lain untuk dilakukan spooring dengan biaya sekitar 120,000 IDR atau sekitar 26.13 steem. Dan kemudian kami segera pulang ke Matangkuli.


1000011100.jpg

Banjir lagi. Videonya

Saat tiba di kampung halaman ternyata banjir sudah menggenangi desa kami walaupun tidak begitu parah seperti sebelumnya. Biarpun waduk Krueng Keureutoe telah difungsikan, masih ada faktor lain yang bisa menyebabkan banjir di kampung kami yaitu meluapnya sungai Krueng Pirak. Hanya saja banjir kali ini tidak begitu parah seperti sebelum waduk Krueng Keureutoe difungsikan.


1000011106.jpg

Tiba di depan rumah

Istriku dan si kecil sudah menunggu di perempatan desa kami. Dan setelah istirahat sebentar di warung kopi di desa kami, kami pulang ke rumah dengan mengarungi air banjir sekitar 15 centimeter.


Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!

Regards

。✧ 🧑‍⚕️ @𝒶𝓁𝑒𝑒𝟩𝟧 🥋 ✧。

📚ⱼₐₗₐₗᵤddᵢₙ ᵣᵤₘᵢ : Cᵢₚₜₐₖₐₙₗₐₕ ₖₑᵢₙdₐₕₐₙ dᵢ dₐₗₐₘ ₕₐₜᵢ ₐₙdₐ, dₐₙ ₖₑᵢₙdₐₕₐₙ dᵢ ₛₑₖᵢₜₐᵣ ₐₙdₐ ₐₖₐₙ ₘₑₙgᵢₖᵤₜᵢ.💝

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  


1000341951.png

Curated by : @karianaporras

Krueng Keureuto teratasi, Krueng Pirak ngiri 🫣 untung aja sudah terbiasa

🤣🤣🤣

Ka banjir lom lago

Nyankeuh. Abeh lheuh waduk. Mantong na i Krueng pirak. Tapi Hana parah lagee uroenyan.

Abeh rusak Pue yang na ,alah rumoh Pih Manyang mepegot uroe nyan dak medeh Kabeh terendam lom eh

Nyankeuh...