Cerpen: TAMARA

in hive-130030 •  2 years ago  (edited)

T A M A R A

1668583994653.jpg Gambar: Dokumen pribadi

Tamara adalah anak aristokrat terkenal di daerahnya. Dia memiliki wajah yang cantik, dan juga tubuh yang indah. Bahkan banyak temannya kagum karena Tamara terlihat mudah mempelajari hal baru.

Di kampusnya, Tamara berkata pada Randy, pacarnya, dia ingin memiliki toko pribadi yang digunakan sebagai tempat menjual dan memamerkan hasil rajutan miliknya. Menaruh beberapa jenis rajutan yang sama di satu tempat. Lalu rajutan paling bagus dan paling sulit proses pembuatannya harus ditaruh di atas etalase paling depan.

Agar orang yang datang bisa melihatnya, atau bahkan kagum dan bertanya-tanya 'siapa pembuatnya?'.

"Apa kamu bodoh. Bahkan kamu tidak bisa menyelesaikan satu buah rajutan. Casing smartphone yang kamu buat gagal. Dompet juga, apalagi tas yang kemarin kamu selesaikan, semuanya berantakan dan tidak layak dijual," kata pacarnya memprotes keinginan Tamara.

"Kenapa? Semuanya sudah selesai. Tinggal dipakai atau dijual, kamu yang bodoh!" Tamara menyanggah karena tidak setuju perkataan Randy.

"Hasil rajutanmu sama sekali tidak rapi, banyak lubang di berbagai sisi. Apalagi bentuknya begitu polos. Kombinasi warna benangnya juga buruk, tidak akan ada yang membelinya. Lebih baik kita bersenang-senang seperti orang lain. Kita bisa kencan di kafe menikmati musik atau pergi party. Bukan hanya duduk di sini dan kamu sibuk dengan rajutanmu," pacarnya kecewa.

Semenjak Tamara senang merajut, dia mengurangi intensitas pergi dengan teman-temannya. Bahkan pacarnya juga merasa tidak dianggap. Tamara sering menolak ajakan Randy untuk pergi ke beberapa tempat yang jauh.

Tamara juga bahkan tidak bisa menjawab bantahan pacarnya saat ini. Dia hanya bersikap diam. Wajahnya menunduk. Dia merasa bersalah karena telah bersikap egois.

"Kita sudahi hubungan kita. Aku akan mencari perempuan lain yang bisa diajak jalan bersama."

"Apa maksudmu? Bukannya ..., kita bisa-"

"Sudah cukup. Lupakan hubungan kita. Aku tidak mau lagi menghabiskan waktu denganmu. Duduk berlama-lama tanpa melakukan apapun? Hah, tidak. Kamu terlalu sibuk dengan benang dan jarum di tanganmu, bahkan aku, pacarmu, tidak bisa memelukmu atau meraba tubuhmu. Aku ingin hubungan kita sampai di sini. Kita berpisah," Randy meninggalkan Tamara. Bahkan lelaki itu tidak menoleh setelah beranjak beberapa langkah. Menjauh meninggalkan Tamara sendirian.

Tamara menangis setelah Randy berkata jujur. Tamara sangat mencintai Randy. Dia tidak menyangka hubungannya akan berakhir dengan cepat. Bahkan keinginan Tamara memberikan hadiah dari hasil merajut kepada Randy belum terwujud.

Tamara memiliki keyakinan apabbila hasil rajutannya bisa berkembang. Bahkan bisa memberikan hasil yang bisa digunakan untuk bersenang-senang. Tapi Randy ternyata selama ini tidak menyukainya dalam diam.

"Waktu dan pengalaman bisa membuat keinginanku terwujud. Itu tidak sekarang! Kenapa kamu tiba-tiba mengakhiri hubungan kita?! Kenapa kamu selama ini diam saja jika tidak senang?! Kenapa?! ..., Jawab aku! Jangan pergi begitu saja!"

Lelaki itu terus berjalan menjauh. Suara Tamara sudah pasti sampai ke telinganya. Namun dia tetap pergi tanpa menoleh ke belakang.

~|~

Empat tahun telah berlalu. Tamara masih suka dengan aktivitas merajutnya bahkan melebihi apapun. Dia selalu meluangkan waktu untuk merajut di sela-sela harinya yang sibuk. Kini keahliannya semakin berkembang dan hasil rajutannya semakin bagus.

Dia sudah memberi hadiah ke orang-orang yang menurutnya berharga. Tentu, semuanya hasil kerja kerasnya merajut. Tamara memberi dompet pada tantenya, dia juga memberi casing smartphone ke adiknya, dan juga membuatkan taplak meja untuk ibunya.

Tamara mengikuti berbagai komunitas merajut. Menemukan beberapa teman baru yang mau mengajarinya membuat model yang unik. Dia belajar melakukan promosi yang efektif, hingga bagaimana cara membuat branding. Dia merasa sangat senang.

Tamara tidak menyerah dengan keinginannya.

"Hari ini aku sudah mengumpulkan beberapa juta dari hasil jualan rajutan. Semoga beberapa waktu lagi bisa menyewa toko untuk memamerkan hasil buatan taganku yang semakin bagus!" Tamara berbicara dengan penuh percaya diri, bibirnya juga tersenyum senang setelahnya.

"Bukannya toko online milikmu sudah banyak? Hahaha," Liya, sahabatnya yang ada di sampingnya menanggapi ucapan Tamara. "Dasar keturunan aristokrat. Bisa-bisanya kamu mewujudkan ambisi setelah dihina teman dan mantan pacarmu. Hahaha."

Mereka saling tertawa dengan senang, bahkan suara yang keluar dari mulut mereka terdengar hingga seisi ruangan. Tamara tahu ucapan sahabatnya hanya berisi candaan. Liya tidak berniat menyakiti perasaan. Bahkan sebaliknya, dia sedang membuat suasana pembicaraan menjadi lebih menyenangkan.

"Baiklah, baiklah, baiklah ...! Aku akan membuatkan satu rajutan untukmu! Kamu sangat pintar membuatku senang, Nona Liya yang cantik."

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

You've got a free upvote from witness fuli.
Peace & Love!

Terima kasih atas postingan Anda @bukutaqin. Namun sangat penting bagi kami sebagaimana Aturan dari komunitas steem Indonesia tiap pendatang baru dapat menaruh tautan perkenalan di akhir postingan.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk memberitahu saya. Lain kali akan saya tambah link perkenalan diri pak 🙏😀

Agar kami dapat verifikasi sebagai member Indonesia...😊

Masih di tahap achievement 3 belum selesai 😅

keren bro, sering nulis beginian buat bacaan sastra.

Makasih apresiasinya bang. Saya usahakan yaa.
Moga babg Jerry sehat selalu

semangat selalu bro, dan jaga kesehatan di musim penhujan. flu dan batuk mereja lela mencari mangsa anak manusia. haha