Halo semua kali ini gua akan menceritakan sebuah cerita kepada kalian semua yang sangat sayang untuk dilewatkan begini ceritanya.
ceritanya datang dari negeri kita sendiri gitu sebuah cerpen cerpen yang ditulis sama Aa Nafis tahun 1955 kemudian dibukukan setahun setelahnya kemudian masuk ke dalam kompilasi novel dengan judul yang sama dan masih sangat relevan hingga zaman sekarang cerpen tersebut berjudul Robohnya Surau Kami.
Sebelum gua membahas lebih lanjut tentang esensi cerpennya tentang keistimewaan cerpennya dan kenapa cerpen ini sangat-sangat terkenal di masyarakat sastra Indonesia ada baiknya gue ceritakan dulu cerita yang ada di dalam cerpen tersebut pertama kali baca cerpen ini kelas 3 SD dan waktu itu gua baca di buku mata pelajaran bahasa Indonesia untuk anak SD kurikulum 2004 dan saat pertama kali baca gua langsung Terkesima, beginilah kurang lebih ceritanya
masuk ke dalam ceritanya jadi dikisahkan di suatu kampung hidup seorang kakek, kakek ini penjaga Surau ingat ya cerpen ini dibuat tahun 1955 nah kakek ini tidak diceritakan nama aslinya dicerita tapi masyarakat di kampung Biasa menyebut beliau kakek gitu jadi nama sebutannya kakek.
Nah si Kakek ini selain menjaga Surau dia juga punya keahlian dalam mengasah pisau. Banyak masyarakat kampung yang minta tolong diasahkan pisaunya oleh kakek. Biasanya kalau ibu-ibu yang minta tolong itu dikasih botol sambal kalau bapak-bapak minta tolong dikasih rokok atau uang tunai tapi kebanyakan yang minta tolong itu cuma ngasih terima kasih dan senyum tapi kakek nggak masalah karena bukan itu yang dia cari.
kakek adalah seorang yang sangat taat beribadah dia benar-benar gak ada urusan duniawi gitu dia benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk sembahyang puasa dan mengaji Bahkan dia tidak tertarik untuk menikah dan mempunyai keturunan karena Emang seluruh hidupnya cuma untuk ibadah dan kakek hidup dari bantuan masyarakat di kampung tersebut karena kakek udah bantuin untuk jaga suraunya ya maka masyarakat di situ juga membalasnya dengan memenuhi kebutuhan harian kakek dan kakek selama ini merasakan ketenangan dalam menjalani hidup sampai suatu hari ada seorang warga kampung yang lumrah dipanggil ajusidi itu datang ke tempat kakek untuk mengasah pisaunya.
Ajo Sidi ini dikenal sebagai pembual dan pencerita yang ulung gitu dia sering banget datang ke tongkrongan terus menceritakan sesuatu yang menghibur masyarakat Kampung tersebut dan yang menariknya adalah setiap cerita yang diceritakan oleh AjoSidi, setiap tokoh yang diceritakan sama ajusidi itu relate dengan warga di kampung tersebut, jadi seringkali dia menceritakan seorang tokoh yang mirip sama orangnya tadi Kampung tersebut itulah yang semakin menambah daya tarik cerita ini.
Ajosidi belakangan ini jarang terlihat di kampung karena dia sibuk kerja suatu hari dia datang ke Surau untuk minta tolong kakek mengasah pisau yang dia punya, nah saat dia bertemu sama kakek dan saat Kakek menerima pisaunya ajosidi pun menceritakan sebuah cerita ke kakek dan cerita ini berdampak sangat luar biasa bagi kehidupan si Kakek.
Keren ya cerita di dalam cerita, diceritakan oleh ajosidi bahwa di suatu masa di akhirat saat manusia dikumpulkan untuk dihisap untuk dihitung pahala dan dosanya terdapat seseorang diantara kerumunan orang-orang yang sedang dikumpulkan itu namanya Haji Soleh.
Haji Soleh adalah orang yang telah beribadah orang yang Alim dan dia sedang menunggu giliran untuk dihisab dan bertemu Tuhan gitu, nah saat lagi ngantri Haji Saleh ini udah jumawa, udah tenang pikirannya dia, udah yakin dia bakal masuk surga, dia nggak melakukan kesalahan apapun, dia menjalankan firman Tuhan, menjauhi larangannya dan mendedikasikan hidupnya untuk ibadah. ketika dia melihat orang yang masuk neraka, dia mencibir gitu rasain tapi ketika dia melihat orangnya masuk ke surga dia Melambaikan tangan mengeluarkan gestur Tunggu aku di sana sampai giliran.
tiba saatnya Haji Saleh, Tuhan bertanya "engkau?" lalu Haji Saleh dengan mantap menjawab "Namaku Saleh tapi karena aku sudah pernah pergi ke Mekkah maka Haji salehlah Namaku itu kan Haji Saleh." Tuhan langsung membalas "nama tidak penting buatku nama hanya untuk Engkau di dunia, yang aku tanyakan adalah apa yang engkau lakukan selama hidupmu?". ditanya seperti itu Haji Saleh merasa mendapat umpan lambung yang enak banget buat di Smash, jadi dia Ceritakan bagaimana dia beribadah dari muda hingga meninggalnya nggak ada satupun yang lewat.
tapi setiap Haji soleh menceritakan apa ibadah yang dia lakukan selama hidup Tuhan selalu bertanya lalu lalu dan lalu. sampai Haji Saleh sudah kehabisan jawaban karena dia tidak tahu lagi apa yang harus dia ceritakan, dia Sampai bilang ke Tuhan, "Ya Tuhan itu saja yang aku ceritakan kalau aku lupa aku bersyukur Aku memiliki Tuhan yang maha tahu seperti ini jadi tolong mengingatkan apalagi yang tidak aku ceritakan". lalu Tuhan pun menjawab kalau memang hanya itu yang kau lakukan di dunia maka masuklah Kau Ke Neraka mendengar apa yang dikatakan Tuhan malaikat pun datang menggiring Haji Saleh dan memasukkan dia ke neraka.
nah saat itu Haji Saleh bingung heran kaget terkejut Kenapa dia dimasukkan ke neraka apa salah dia apa dosa yang dia perbuat. Bukankah selama ini dia menjalankan perintah Tuhan Bukankah selama ini dia menjadi seorang yang taat beribadah kenapa dia harus masuk neraka ini tidak habis pikir oleh haji soleh, dan yang lebih mengagetkan lagi adalah ketika dia masuk ke dalam neraka dia menemukan banyak teman-temannya, besti-bestinya, sahabat-sahabat dia yang juga melakukan hal yang sama selama hidupnya.
Haji Saleh pun tidak tinggal diam melihat kondisi seperti ini dia pun melakukan rekonsiliasi jadi dia kumpulkan teman-temannya dia bilang "kayaknya kita harus protes sama Tuhan tidak seharusnya kita berada di sini. Kita sudah melakukan semua perintahnya kita sudah menjadi orang yang Saleh seperti Nama saya Saleh tapi kenapa kita dimasukkan ke neraka?".nah teman-temannya mendukung tuh "iya betul betul seharusnya kita tidak di sini" terus ada yang bilang "apakah apa Mungkin Tuhan sedang khilaf?". lalu Haji Saleh menjawab "Ya mungkin saja yang penting kita resolusikan", dulu katanya Lalu ada lagi yang membalas "Oh kalau resolusi tidak berhasil Bagaimana kalau kita revolusikan"
akhirnya mereka berkumpul Mereka pun menghadap Tuhan, dengan mantap haji Saleh pun langsung mengutarakan aspirasinya terhadap Tuhan dia bilang. Tuhan sedang melakukan kesalahan telah memasukkan dia bersama besti-bestinya ke neraka karena selama ini dia dan besti-bestinya lah makhluk-makhluk yang sangat-sangat mencintai Tuhan dan Haji Saleh juga minta agar Tuhan mencabut keputusannya supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan itulah yang dikatakan Haji Saleh kepada Tuhan.
Tuhan membalas Aku ingin bertanya dimana kalian hidup di mana kalian tinggal lalu Haji Saleh pun menjelaskan kita tinggal di Indonesia, Tuhan pun menjawab kembali oh negeri yang kaya raya itu kan negeri yang kuberkahi itu kan negeri yang mana kalian tidak perlu menanam agar tumbuhan tumbuh, di negeri yang kaya dengan sumber daya alam yang bisa menghidupi kalian semua. benar Tuhan di negeri seperti itulah kami tinggal tapi kami tidak peduli dengan kekayaan ataupun materi lainnya yang dipikirkan oleh Kami hanyalah menyembah kepadamu hanyalah taat kepadamu.
lalu Tuhan menjawab lagi jadi untuk taat kepadaku engkau rela Melarat, Mereka pun seperti mendapatkan angin segar mereka menjawab dengan Mantap benar Tuhanku tidaklah penting urusan dunia bagi kami, karena kami hanya memikirkan cara untuk terus taat kepadamu.
lalu Tuhan membalas lagi dan kau biarkan anak cucumu Melarat?. Iya Tuhanku tapi mereka pintar mengaji. kenapa engkau biarkan anak cucumu Melarat kenapa engkau biarkan mereka teraniaya. Sedangkan engkau sendiri lebih suka berkelahi satu sama lain lebih suka menipu satu sama lain aku beri kau negeri yang kaya tapi kalau tidak peduli kau tidak mau bekerja karena kau merasa bekerja terlalu melelahkan bekerja memeras keringat dan peluh Kalau tidak mau kau lebih memilih untuk beribadah karena beribadah tidak perlu membanting tulang dan mengeluarkan keringat sedangkan aku sudah menyuruhmu untuk beramal walaupun keadaanmu miskin Bagaimana kamu ingin beramal Kalau tidak ada yang kamu miliki Dan sekarang masuklah kalian semua ke neraka.
lalu Haji Saleh bertanya kepada malaikat wahai malaikat Salahkah kami beribadah kepada Tuhan, lalu malaikat menjawab tidak ibadahmu kepada Tuhan bukanlah suatu kesalahanmu adalah kamu selalu mementingkan dirimu kamu terlalu memikirkan soal surga dan nerakamu kamu tidak peduli dengan kaum keluargamu dan kerabatmu sehingga karena keegoisanmu mereka teraniaya dalam hidupnya itulah kesalahan.
mendengar cerita ini kakek langsung bersedih, kakek langsung menangis, kakek langsung gundah Gulana selama berhari-hari sampai suatu hari kakek ditemukan meninggal dengan menggorok lehernya sendiri dan waktu Kakek meninggal seluruh masyarakat Kampung mengurus pemakaman kakek kecuali satu orang yaitu ajusidi, Kenapa ajusidi tidak mengurus pemakaman kakek karena ajusidi sibuk bekerja.
Nah itulah kurang lebih ceritanya dan cerita aslinya penuh dengan penuturan yang indah penuh dengan tata bahasa yang bagus juga dan kalian bisa belajar banget dari situ nggak cuma substansinya tapi Gaya penulisannya juga akan memberikan banyak hal buat kita jadi gue sangat-sangat sangat-sangat keras merekomendasikan kalian untuk membaca langsung cerpennya
Mungkin kalian semua mengartikan cerpen ini dengan cara yang berbeda-beda itu kedaulatan kalian masing-masing. kalau kata Pak Sapardi atas cerpen Robohnya Surau Kami ini.
dia bilang Robohnya Surau Kami mengingatkan kita bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah itu sendiri.
waktu gue masih muda waktu gue masih sekolah ataupun kuliah gue juga melihat layernya di situ gitu Tapi ketika gua baca ulang lagi Sebenarnya cerita dari cerpen ini bisa jadi lebih kompleks kayak tokoh kakek misalnya kakek merasa cerita Haji Saleh itu rileks sama dia padahal kalau kita telisik lebih dalam Haji Saleh dan kakek adalah dua orang yang berbeda sebenarnya.
setelah cerpen ini terbit Dia mendapat banyak penghargaan sampai tahun 1992 dia pertama kali dibajaklah kisah tahun 1955 dan banyak sekali di perbincatan oleh masyarakat sastra Indonesia saat itu dan sampai sekarang meskia sudah meninggal cerpennya masih hidup buktinya masih gue ceritakan di Tahun 2022 ini Dan ya memang bisa dibilang menurut seperti yang pernah gue bilang ya Indonesia itu nggak pernah kekurangan pencerita yang handal penulis yang handal dan penutur yang Anda tapi ini bisa jadi punah kalau kita masyarakatnya tidak menghargai para pencerita atau para penulis Indonesia ini makanya gue sangat-sangat merekomendasikan teman-teman untuk sering-sering baca karangan-karangan para penulis Indonesia supaya hal yang baik ini terus bertahan sampai anak cucu kita nanti nah sekian semoga bermanfaat