3 tahun kepergian bapak

Basyari namanya, beliau di Lahirkan di gampong Babah lueng, kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Dari kisah yang di tuturkan ke kami anaknya, beliau sudah berjuang untuk menghidupi dirinya dari usianya yang masih sangat kecil di sebabkan orang tuanya sudah lebih dulu meninggal saat beliau masih balita.

Tak banyak warisan yang di tinggalkan orangtuanya hanya sepetak sawah dan sebuah kebun yang kemudian beliau menggarapnya. di masa remajanya banyak di habiskan untuk bekerja hingga tak menamatkan pendidikannya

Dengan kerasnya kehidupan itulah membuat beliau belajar banyak hal hingga menikah dengan mamak saya. Tak banyak yang saya tahu mengenai kisah perjumpaan mereka.

Meski pendidikannya rendah tapi menurutku pengetahuannya di atas rata-rata. Selain jeli di bidang pertanian hingga buat kami bisa hidup dari hasil itu. Beliau juga sangat jago di pertukangan. Rumah yang kami tempat sedari kecil adalah hasil karya tangannya yang murni.

Kayu kayu sisa beliau memanfaatkan dengan mengolah jadi furniture yang indah dan unik di rumah kami seperti meja dan kursi yang penuh karya seni meskipun kemudian hanya untuk keperluan pribadi saja dan tak pernah di perjual belikan.

Selaian dari itu, Basyari bapakku adalah seorang pembelajar sejati. Dari kecil saya sudah di suguhkan berbagai macam bacaan di penuhi rak rak bacaan beliau dari mulai tentang agama, hikayat Aceh, novel dan lainnya di rumah. Saban hari saya melihat beliau sering membacabya di sela istirahat malam.

Meskipun kami miskin secara ekonomi, tapi tak pernah miskin secara pengetahuan. Bapak sudah mewariskan nilai-nilai itu.

Satu hal lagi yang saya terinspirasi dari hidupnya adalah jarang sekali saya melihat pertengkaran antara bapak dan emak saya. Beliau adalah tipikal penyabar bahkan se marah marahnya atas suatu kesalah yang kami buat tangannya tak pernah menyentuh fisik kami secara kasar. Paling hanya mengeluarkan kata yang buat kami bisa introspeksi diri.

Sekarang sudah 3 tahun kepergiannya. Setiap hari saya terus mebayangi wajahnya dan semua perjuangannya. Serta penyesalan yang medalam atas banyak kesalahan yang saya buat semasa hidupnya belum sempat berbakti atas jasanya.. Semoga Allah melapangkan kuburnya hanya itu yang bisa kami lakukan saat ini. Alfatihah.
#30hbc2407
#30haribercerita