Contest ! Unique Traditions of Indigenous Peoples uRegion) - Tingkeban dari Jawa

in hive-130030 •  last year 

Sahabat steemit semuanya salam sukses selalu buat anda semuanya di manapun anda nda berada....


20231221_214921_0000.png

Edit by canva

Sebelumnya saya ingin mengajak beberapa sahabat untuk berpartisipasi dalam kontes yang bertajuk "Contest ! Unique Traditions of Indigenous Peoples in My Country (Region) - Part-18", seperti @arispranata5, @itikna09 dan @chefdanie.

Ketika kita berbicara tentang tradisi tentunya banyak tradisi yang akan kita ingat dan menjadi sebuah hal yang tak mungkin kita lupakan begitu saja. Begitu juga dengan tradisi yang ada di negara Indonesia yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Pada kesempatan ini saya ingin coba mengulas sedikit tentang sebuah tradisi yang hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia selalu mengadakan tradisi tersebut.

Namun tradisi ini lain daerah lain namanya tujuannya tetap sama yaitu memperingati atau mengadakan sebuah syukuran untuk hal yang menyangkut dengan seorang ibu yang sedang mengandung atau hamil. Untuk itu saya ingin mengulas tentang hal tersebut, nama boleh berbeda tujuan tetap sama.

Tingkeban begitulah namanya, tradisi ini berasal dari masyarakat yang mendiami pulau Jawa terutama suku Jawa. Tradisi ini dilaksanakan ketika usia kehamilan sudah mencapai tujuh bulan.


image.png

Image source

Nah dalam upacara tingkeban, ada juga yang menyebutnya mituni ini. Diadakan sebuah kegiatan terhadap ibu hamil yaitu upacara siraman yang biasanya menggunakan batok kelapa sebagai alat untuk mengambil air untuk acara siraman.

Dalam acara ini juga diikuti dengan acara syukuran maupun dipadukan dengan kegiatan lain seperti tradisi pecah telur ataupun pecah buah kelapa muda dengan melemparnya ke tanah atau hal lainnya yang semuanya bertujuan untuk mensyukuri bahwa ibu sudah mengandung sampai 7 bulan. Dan juga didoakan sang bayi agar panjang umur hingga dewasa.

Mengingat lahirnya acara ketika tingkeban yang berasal dari kerajaan Kediri yang ketika itu salah satu istri punggawa kerajaan melahirkan hingga 9 kali. Namun belum mencapai dewasa semua anak tersebut sudah meninggal dunia. Sehingga diadakan lah acara tingkeban ini. Tanda syukur kepada yang maha kuasa yang telah memberikan seorang anak dan mereka berharap anak ini dapat menggantikan posisi orang tuanya kelak kemudian hari.


image.png

Image source

Ketika ada sebuah pertanyaan apakah atau mengapa tradisi ini perlu dipertahankan. Tentu jawabannya sangat perlu, hal ini disebabkan oleh tradisi yang memang ada di setiap daerah dalam upaya mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang maha kuasa yang telah memberikan keturunan kepada seseorang.

Maka kita sebagai orang tua harus mengenalkan kembali tradisi ini agar jangan punah itulah masa. Setiap terisi tentu makna yang tersirat di dalamnya sehingga kita harus ikut berpartisipasi di dalamnya.

Terimakasih kepada semua sahabat steemit yang telah singgah di post saya. Salam @muzack1

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

🎅🏾🌠☃❄🎄 This post was manually selected to be voted on by "Seven Network" Community. (Steem Seven Manual Healing). Also, your post was promoted on 🧵"X"🧵 by the account josluds🎄☃❄🌠🌠.

Tradisi ini merupakan salah satu tradisi yang telah aku lakukan untuk anak pertama saya atas persetujuan seluruh keluarga pihak saya dan istri saya sehingga terlaksana dengan lancar

Terima kasih banyak atas undangannya berharap bapak sukses di kontes ini

Melakukan sesuatu sesuai dengan tradisi adalah hal yang sangat menarik

Tradisi ini sangat terkesan membuat keluarga lebih bahagia dalam menanti si buah hati sehingga wajar ceria terlihat dari dua pihak dan itu tentu kita berharap yang terbaik dengan melahirkan dengan yang baik kedepannya

Loading...

Your post has been rewarded by the Seven Team.

Support partner witnesses

@seven.wit
@cotina
@xpilar.witness

We are the hope!

Tradisi tingkeban ini mirip dengan tradisi "meulinum" yang ada di daerah Aceh dimana tradisi ini perlu dilestarikan karena ini merupakan wujud rasa syukur atas kehamilan seorang ibu dalam rumah tangga..

Terimakasih banyak telah mengundang saya dalam kontes ini, salam sukses..

Nama yang berbeda, namun kegiatan tetap sama. Terimakasih atas support yang anda berikan