The Diary Game | 23 Maret 2024 | Lepas Siang Aku Mulai Giat

in hive-130030 •  8 months ago 
Assalamualaikum...Ini sudah lebih dari sepuluh ramadhan, dan aku masih betah menetap di n kopi. Disini aku hanya berteman Mang Colen yang aku kenal sekitar dua bulan lalu. Tapi kali ini bukan ingin bercerita tentang dirinya, namun aku akan berkisah tentang giat ku hari ini sebagai bagian dari The Diary Game di platform yang sudah aku kenal bilangan tahun ini.

Saya mulai aktifitas sudah lepas siang, karena pagi hari hingga dhuhur aku hanya tidur saja di kamar. Sebangun dari tidur, aku segera meraih handuk putih yang mulai kumal dan kutaruh dibahu. Pintu aku buka dan mengambil alat mandi yang sengaja aku taruh di luar dekat dapur. Tak berselang lama aku sudah di kamar mandi untuk membasuh badan agar terasa segar.

Sudah dua hari ini aku harus mengangkat air lebih dulu sebelum mandi, bersebab mesin air merk Shimizu yang aku beli sekitar dua tahun lalu terbakar. Mungkin karena kepanasan atau memang sudah saatnya rusak. Rencananya lepas mandi nanti aku akan melepaskan mesin air dari rangkaian untuk aku bawa ke tukang servis. Semoga saja masih bisa diperbaiki.

Dengan peralatan seadanya dan dalam waktu 20 menit mesin sudah aku pisahkan dari rangkaian. Selanjutnya aku letakkan di warung dekat hunianku yang berjarak 20 meter saja. Selebihnya aku hanya duduk di warung dengan Mang Colen sembari menunggu waktu berbuka. Sungguh tak terasa, waktu sudah mendekati jam lima sore, satu jam lagi waktu berbuka tiba.

Sore ini Mang Colen sengaja menggoreng pisang untuk menu berbuka. Dia juga menyiapkan teh manis dingin sebagai minuman. Oya, tak lupa setumpuk gorengan yang ia beli saat ia keluar, ditambah dengan kolak ubi yang diberikan tetangga. Alhamdulillah...

Gema adzan magrib pun terdengar jelas dari mesjid di seberang kebun. Ini pertanda waktu berbuka sudah tiba. Aku mulai dengan minum air putih beberapa teguk, selanjutnya aku timpali dengan teh manis dingin dan tak lupa aku sudahi dengan tiga tahu goreng. Agar lebih menikmati, sebatang kretek label merah aku sulut. Hari sudah mulai gelap, dan hujan pun mulai membasuh bumi Pajajaran.

Jelang Isya, Mang Colen berpamitan untuk menunaikan tarawih, sedangkan aku hanya duduk sendiri sembari membuat api untuk mengusir rasa dingin yang mulai hinggap di tubuhku. Agar terasa lebih hangat, selembar sweater pun aku kenakan. Biasanya, ini saban malam aku lakukan hingga Mang Colen kembali dari tarawih. Seringkali hanya satu jam saja.

Kini waktu sudah jam sembilan malam lebih seperempat. Dan Mang Colen pun sudah berada tepat di depanku. Kami pun mulai larut dalam obrolan yang tak berjudul, sembari sesekali menyeruput kopi yang aku racik dan tak lupa menikmati goreng pisang yang masih tersaji di atas meja kayu. Terkadang kami hanya diam karena disibukkan dengan gawai di tangan masing-masing.

Hujan sesekali pergi dan lalu kembali lagi, di langit pun mendung masih terlihat samar dalam gelap malam. Suara gluduk sesekali terdengar samar dari tempat kami duduk. Semoga saja hujan datang lebih lama hari ini karena sudah tiga hari disini tidak hujan. InsyaAllah.***

Wassalamu'alaikum...
@pieasant

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
Loading...