The Diary Game | 24 Maret 2024 | Rapat Poktan Setelah Berbuka

in hive-130030 •  6 months ago 
Assalamualaikum...Sejak pagi aku tidak produktif, apalagi semalam aku begadang hingga lepas subuh. Sungguh ini bukan kebiasaan baik yang harus ditiru. Cukuplah aku saja yang mengalah dan menjalani. Tapi pun begitu, jika kalian ingin, ya silahkan saja. Karena perilaku ini belum dan todak dilarang oleh rezim yang sekarang. Selamat berpuasa untuk semua steemian di hari ini, semoga berkah.

Lepas dhuhur, ditempatku hujan. Awalnya gerimis, lalu perlahan semakin deras hingga seluruh tajuk pohon dan bumi basah karenanya. Aku telah mandi dan hendak duduk santai di warung yang biasa. Aku ambil payung hitam agar tubuhku tidak terlalu basah, apalagi basah kuyup. Sungguh bukan itu yang aku ingin. Apalagi nantinya, jika masih hujan, maka payung hitam juga akan dipakai untuk pergi belanja gorengan ke depan.

Sudah aku kabari di tulisan yang kemarin, di tempatku menetap udara seringkali dingin. Oleh sebabnya aku selalu berubah menghidupkan api untuk sekedar menghangatkan badan jika aku sudah tak tahan. Begitu pula untuk siang jelang sore ini, aku mengambil beberapa kayu yang sudah aku potong dan mulailah aku membakar kayu dalam wadah kaleng hingga nanti menjadi bara yang menghangatkan.

Sudah jam 16.40 WIB. Hujan masih juga belum reda, bahkan awan hitam di langit masih setia menaungi langit di sisi utara Gunung Salak. Aku hanya ditemani Mang Colen, namun ia juga sibuk dengan tontonan di YouTube. Tak berbeda jauh, aku juga sibuk dengan gawai, sambil sesekali aku mencoba menambahkan kayu bakar dan meniup api yang mulai padam. Hingga setengah jam menuju waktu berbuka, hujan belum benar-benar reda dan suara gluduk sesekali terdengar di telinga.

Oya, aku dengar bahwa hari ini beberapa kawan-kawan dari anggota kelompoknya tani akan mengadakan berbuka puasa di warung. InsyaAllah tidak terhalang.

Mendekati waktu berbuka, satu persatu mulai tampak dengan tentengan takjil untuk berbuka. Seperti disepakati bahwa makanan atau menu untuk berbuka di bawa oleh masing-masing orang. Disebabkan hujan belum reda, beberapa dari anggota kelompok tani pun berhalangan untuk hadir. Ku hitung, kurang dari 15 orang yang hanya berkesempatan hadir. Setidaknya ini sudah mewakili rasa kebersamaan yang terus harus dibina.

Alhamdulillah, tak kurang dari enam menu pun sudah terhidang di meja kayu panjang. Mulai dari es kelapa, teh manis panas, tahu Sumedang, tahu isi, bakwan jamur dan beberapa lagi yang aku tidak tahu persis namanya. Tepat Adzan magrib berkumandang semua anggota pun merapat ke meja kayu untuk menikmati hidangan yang sudah tersedia. Terlihat, semua sangat lahap menyantap hidangan.

Sebagai agenda lanjutan dari buka puasa bersama kelompok tani ini adalah diskusi tentang perkembangan informasi yang sifatnya penting, bahwa perusahaannya telah melakukan konsolidasi melalui pihak kecamatan untuk memanggil pemerintah desa. Adapun tujuannya adalah untuk menguasai kembali tanah yang sementara ini sudah dikuasai oleh petani.

Akhirnya, sampailah pada kesimpulan bahwa kelompok tani dalam waktu dekat akan melakukan konsolidasi sebelum berkomunikasi dengan para pihak. Tak terasa Adzan Isya pun sudah menggema.***

Wassalamu'alaikum...
@pieasant

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!