Kurikulum K13 adalah kurikulum yang memfokuskan para murid untuk berpikir kritis terlebih dahulu terhadap materi apa yang akan diketahui tetapi tidak menekankan dan menyeleksi para siswa yang matang literasinya. Kurikulum ini hanya memaksa para siswa/siswi untuk mengikuti kompetensi dasar tetapi kurikulum ini malah mengurangi materinya.
Jadi sistem yang dianut K13 ini menuntut para siswa/siswi untuk mencari tetapi buku tidak menekankan metode nya tapi hanya instruksi biasa dan tidak memberikan rekom untuk referensi apa yang harus dicoba cari, sehingga ini seperti belajarnya anak kuliahan yang memang materi disampaikan oleh dosen itu dikit tapi selebihnya tugas mahasiswa untuk mencari melalui ragam referensi.
Para pelajar masih membutuhkan bimbingan maksimal sebelum diterjunkan meneliti layaknya para mahasiswa/wi.
Jika memang ingin menerapkan K13 secara benar, maka alangkahnya kurikulum harus terdiri 2 metode, pertama belajar maksimal dan membaca serta meneliti bacaan ilmiah sebanyak mungkin beserta petunjuk-petunjuk teori mapan,setelah itu barulah memasuki metode tinjauan langsung untuk menerapkan hasil pembelajaran teorinya secara langsung.
Jika menerapkan metode anak kuliahan pada anak siswa yang ada hanya menjadikan mereka pasif dan tidak liar otaknya terhadap keilmuan malah menjadikan otak mereka tidak menyukai membaca bahkan meneliti literatur tapi malah mendidik untuk suka bekerja secara mentah-mentah tanpa memikirkan pengembangan keilmuan.