Messi and Barcelona had just split on dramatically. We all agreed that Messi's departure is based on the problem of Pay. Though messi had provided an offer to reduce his salary for 50% of his original contract, but Barcelona was not unmoved. Not that Messi had no longer needed, but there was a large entity that "More" needed messi than Barcelona.
After the announcement of his Free transfer status, Messi was then reported to PSG. The rich club belonging to Qatar Sports Investment daring to pay messi with a 679/billion salary for 1 year (Beg your rectified if my data is wrong). That amount is relatively high for players with their no longer young age like Messi.
However, why is PSG still royal?
Of course it is not just the interest of Achievements.
I see this with a much wider frame than the interests of the football business.
I use the word "Far" as many as three times to describe that this is really very Spacious. Not a PSG interested in Messi. But Qatar. It's truth that has the most powerful reason.
Qatar is a wealthy state of his greatest income coming from Oil and Natural Gas. According to this study, Gas and Oil Gas in Qatar will run out until the next 54 years. Whether I want not, Qatar must use all the power and effort to change their state model's business before really exhausted. All this is demak in Qatar Vision 2030.
According to Joseph Nye in his book "Soft Power: The Means To Success In the World Politics" brings up that the Soft Power is the most cutting-edge's weapon to realize the Branding Nation Branding. Branding Required to increase the trust of other countries in order to cooperate with them, instill their values, and spread their influence throughout the world.
Football, is one of the Qatar. in realizing the Brand Nation Branding. Again this is also demakd into Vision Qatar 2030. It's not me who is making up.
Through the Qatar Sports Investment, slowly but definitely Qatar has instilled their name in the football industry since 1 decade ago. PSG initially only a regular club, in a short time already became a football club number 5 richest in the world. As evidence that Qatar, it's not playing the game of building Branding Nation.
Football is only 1 of many fragments that try to build a Qatar to foster trust throughout the world in realizing the interests of their country. The business conversion must be realized immediately before the Qatar energy actually ran out. If this good image continues and continues to show, then the world's eyes will lead to them. "Who do not want to do business with the Sultan? ".
So it's actually Messi's departure from Barcelona and joined to PSG is not as dramatic as we think. It would be more dramatic, if we could see and take lessons from Qatar's attempt to convert his business model. Aware, that the cakes they have today are not immortal, they don't drop themselves into the Comfortable Zone. Qatarally Expansive building their identity so that it will be acceptable to play a role more in the world's economic arenas.
What Qatar do actually we can apply in our own daily life. About how to build personal visions, family vision, organizational visions, and even our Vision of State.
"Don't ever settle for I do zone. Because the uncertainty itself is a sure thing to happen."
Messi dan Barcelona baru saja berpisah dengan dramatis. Kita semua sepakat bahwa kepergian messi didasari oleh persoalan Gaji. Meskipun messi telah memberikan penawaran untuk mengurangi gajinya sebanyak 50 % dari kontrak semula, tapi Barcelona tidak bergeming. Bukan karena Messi sudah tidak dibutuhkan lagi, namun ada entitas besar yang "Lebih" membutuhkan messi daripada Barcelona.
Setelah pengumuman status Free transfernya, Messi kemudian diberitakan berlabuh ke PSG. Klub kaya milik Qatar Sports Investment itu berani membayar messi dengan gaji 679/milliar untuk 1 tahun (Mohon diralat kalau data saya keliru). Jumlah tersebut terbilang sangat tinggi untuk pemain dengan umur yang tidak lagi muda seperti Messi.
Namun, kenapa PSG masih royal?
Pastinya ini tidak hanya kepentingan Prestasi semata.
Saya melihat ini dengan frame yang jauh jauh jauh lebih luas dari pada sekedar kepentingan bisnis sepakbola.
Saya menggunakan kata "Jauh" sebanyak tiga kali untuk menggambarkan bahwa ini memang demikian sangat Luas. Bukan PSG yang berkepentingan terhadap Messi. Tapi Qatar lah sebenarnya yang memiliki alasan paling kuat.
Qatar adalah negara super kaya yang pendapatan terbesarnya berasal dari Minyak dan Gas bumi. Menurut penelitian, Gas dan Minyak Bumi di Qatar akan habis hingga 54 tahun kedepan. Mau tidak mau, Qatar harus menggunakan segala daya dan upaya untuk merubah bisnis model negara mereka sebelum energinya benar-benar habis. Semua ini termaktub dalam Visi Qatar 2030.
Menurut Joseph Nye dalam bukunya "Soft Power: The Means To Success In World Politics" mengemukakan bahwa Soft Power adalah senjata paling mutakhir untuk mewujudkan Nation Branding. Nation Branding diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan negara lain supaya dapat bekerjasama dengan mereka, menanamkan nilai-nilai mereka, dan menyebarkan pengaruh mereka diseluruh dunia.
Sepakbola, adalah salah satu item Qatar dalam mewujudkan Nation Branding. lagi-lagi ini juga termaktub kedalam Visi Qatar 2030. Bukan saya yang mengada-ada.
Melalui Qatar Sports Investment, perlahan namun pasti Qatar sudah menanamkan nama mereka di industri sepakbola sejak 1 dekade lalu. PSG yang awalnya hanya klub yang biasa saja, dalam waktu singkat sudah menjadi klub sepakbola nomer 5 terkaya diseluruh dunia. Sebagai bukti bahwa Qatar memang sedang tidak main-main membangun Nation Branding.
Sepakbola hanya 1 dari banyak fragmen yang coba dibangun Qatar untuk menumbuhkan kepercayaan diseluruh dunia dalam mewujudkan kepentingan negara mereka. Konversi bisnis harus segera diwujudkan sebelum energi Qatar benar-benar habis. Jika citra baik ini terus dan terus ditunjukkan, nanti nya mata dunia akan mengarah kepada mereka. "Siapa sih yang tidak ingin berbisnis dengan Sultan?".
Jadi sebenarnya kepergian Messi dari Barcelona dan bergabung ke PSG tidak lah se dramatis yang kita kira. Akan lebih dramatis, jika kita bisa melihat dan mengambil pelajaran dari upaya Negara Qatar dalam mengkonversi model bisnisnya. Sadar, bahwa kue yang mereka miliki saat ini tidaklah abadi, mereka tidak menjatuhkan diri kedalam Zona Nyaman. Qatar secara ekspansif membangun jati diri mereka supaya nanti dapat diterima untuk memainkan peran lebih banyak dikancah ekonomi dunia.
Apa yang dilakukan Qatar sebenarnya dapat kita terapkan dalam keseharian kita sendiri. Tentang bagaimana membangun visi pribadi, visi keluarga, visi organisasi, dan bahkan Visi Negara kita.
"Jangan pernah puas berada di zona Nyaman. Karena ketidakpastian itu sendiri merupakan hal yang pasti terjadi."
We will see what future brings
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit