Pagi itu, langit Blang Nibong masih diselimuti kabut tipis. Saya bangun lebih awal dari biasanya. Dengan semangat, ia mempersiapkan perlengkapan untuk mencari udang di kali. Jaring kecil, ember, dan sebatang bambu panjang sudah ia siapkan sejak semalam. Pagi ini adalah hari yang penting. Ia berharap hasil tangkapan udangnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Saya bersama ponaan berjalan melewati jalan setapak menuju kali Blang Nibong. Udara pagi terasa sejuk, dengan suara burung dan gemericik air kali yang menenangkan. Sesampainya di sana, ia segera mencari tempat strategis di pinggiran kali, di mana bebatuan besar menjadi tempat favorit udang bersembunyi.
“Bismillah,” ucap ponaan sambil mulai menurunkan jaringnya ke dalam air. Dengan hati-hati, ia menyapu jaring di sela-sela bebatuan. Beberapa kali usahanya belum membuahkan hasil, hanya air keruh dan dedaunan yang terangkat. Namun, Hasan tidak putus asa.
Menjelang matahari mulai meninggi, keberuntungan mulai menghampiri. Saya merasakan tarikan kecil di jaringnya. Dengan cekatan, ia menarik jaring itu ke atas. “Alhamdulillah!” serunya. Seekor udang besar dengan cangkang yang masih segar menggelepar di dalam jaring. Semangatnya semakin membara.
Ia terus berpindah tempat, menyisir setiap sudut kali yang ia anggap berpotensi. Terkadang, ia harus menahan dinginnya air sambil berdiri di tengah kali. Tubuhnya mulai lelah, tapi Hasan tetap berusaha. Satu per satu, udang-udang dengan ukuran yang cukup besar berhasil ia tangkap.
Matahari sudah hampir di atas kepala ketika ember saya mulai terisi udang-udang segar. Ia berhenti sejenak, menghapus keringat yang bercucuran, lalu memandang hasil tangkapannya dengan senyum lebar. “Alhamdulillah, rezeki hari ini cukup untuk keluarga,” gumamnya dengan penuh syukur.
Saya pun bergegas pulang. Di perjalanan, ia membayangkan senyum bahagia istrinya yang sedang menunggu di rumah. Sesampainya di rumah, ia menunjukkan hasil tangkapannya. Sang istri menyambutnya dengan wajah cerah. “Alhamdulillah, ini lebih dari cukup untuk makan siang kita. Udang segar ini pasti enak dibuat gulai,” katanya.
Hari itu, keluarga saya menikmati hasil perjuangan dari pagi hingga siang di kali Blang Nibong. Dengan hati penuh syukur, saya tahu bahwa setiap usaha yang dilandasi keikhlasan dan doa akan selalu membuahkan hasil yang berkah.
Semoga postingan ini bisa bermanfaat buat sahabat semuanya. Aamiiin.