Apakabar rekan steemians?
Memangkas rambut pasukan kecil
SUDAH berbilang hari, baru kami bisa ke arena pangkas rambut. Sejatinya, Minggu kemarin kami ke tempat pangkas. Namun, karena kegiatan sekolah dan diniyah, membuat rencana pangkas rambut tertunda berulang kali. Tapi, Selasa (21 Januari 2025) kami melangkahkan diri ke sana. Tapi, sebelum ke tempat pangkas sudah banyak kegiatan lain yang terlewati.
Sepanjang pagi hari, seperti biasa, menghabiskan waktu untuk berkebun. Mengatur pot-pot tanaman atau menyiram tanaman cabai sudah sudah mulai menua. Buah-buahnya juga sudah mulai berkurang, karena sudah saatnya dia harus diganti media tanamanya. Jika tidak ditambah media tanam, mungkin batang cabai akan lebih cepat koit. Semoga saja tidak ya. Sebab, dia masih berbuah lebat.
Foto atas: Jambu Jamaika sebelum panen. || Foto bawah: Setelah panen berobah jadi warna maron
Di sela-sela mengurus tanaman, ada pemandangan yang tidak biasa. Mungkin ini luput dari pandangan saya selama ini. Begitu saya lihat, buahnya sudah berwarna. Bukan merah, tapi putih kemerah-merahan. Buah jambu yang sebuah ini tumbuh di sudut. Di di kelilingi pagar seng sekaligus menjadi kandang ayam. Di situlah tumbuh sebatang pohon jambu. Buahnya satu biji pula. Amat tak nyaman. Agak laen.
Meski begitu, kita harus mensyukuri apa pun itu. Tapi, kali ini saya bingung kenapa dia hanya bebuah sebiji saja. Padalah, sebelum-sebelumnya ada minimal 10 biji. Kali ini memang agak laen. Yah, saya pun harus mempersiapkan pupuk lain untuk membuat dia berbuah lebat atau menambah pupuk di sekitar akar pohon. Hinggal siang harinya saya tidak beraktivitas lain, kecuali di rumah membuat postingan dan mengurus sebuah situs berita.
Setelah siangnya, baru saya berangkat mengantar anak-anak ke tempat les. Kali ini kami berangkat lebih cepat. Sebab, ingin membeli perlengkapan olahraga. Yang sudah pasti, sepatu bola dan sepatu futsal untuk Ghazi dan Gulfam. Duo Ge.
Kebetulan dalam beberapa pekan ini, keduanya sedang menggandrungi sepak bola. Mestinya sudah lama mereka ingin bermain atau berlatih khusus bola. Namun, karena masih terlalu kecil dan lemah.
Kini, keduanya sudah cukup sudah bisa mengurus diri sendiri. Makanya, saya pun membeli sepatu, kaus kaki untuk mereka berlatih di rumah atau berlatih di lapangan nantinya. Setelah membeli perlengkapan latihan, baru saya mengantar mereka ke tempat les di Beurawe.
Pulang dari les, kami langsung menuju ke tempat pangkas rambut. Lokasinya, di Gampong Meunasah Manyang, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Kawasan ini perbatasan dengan Banda Aceh. Persis sekali. Hanya puluhan meter saja sudah berada di wilayah kota. Ini memang jalur lalu lalang kami sepanjang hari. Baik berangkat kerja, mengantar anak sekolah, hingga urusan-urusan lain.
Kali ini saya mengajak kedua pria kecil untuk pangkas rambut di sini. Tidak seperti biasanya. Oh ya, saya lupa. Ini untuk kedua kali mereka pangkas di sini. Ternyata mereka suka, sehingga meminta lagi untuk pangkas di sini. Keduanya suka dengan beberapa model rambut yang terpasang di dinding ruangan.
Namun, setelah selesai, saya melihat rambut Gulfam terlalu tipis, sehingga kelihatan kulit kepala. Melihat ini, saya sudah punya bayangan. Insya Allah jika memotong lagi, model seperti itu, tapi di nomor satu. Tidak kosong. Nah, saya juga bingung. Tapi begitu kata si barber alias tukang pangkas rambut. Sepertinya nama alat pangkas yang paling populer itu hair clipper, atau trimmer.
Kali ini saya tidak memastikan apa nama model rambut yang sedang dia potong. Sementara Ghazi sudah sesuai dengan keinginannya. Modelnya ringan. Tidak terlalu mencolok. Cukup standar untuk model rambut anak-anak. Keduanya terlihat sangat riang. Saya juga senang. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Your presentation is excellent. You have already reached great heights with your excellent posts. I definitely like posts translated in such interesting and elegant language. Can I contact you? If you want, respond on my discord.
My discord: Solaymann#6464
Take love ♥️
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pasti buahnya sangat manis kan...kan...kan🤔
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya, lumayan tak mengecewakan,
tapi yang paling manis itu kelengkeng, ada yang selamat dari serbuan kalong...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit