The Diary Game Season 3 || Better Life || Rabu, 24 Maret 2021 || Melayat Ke Kediaman Wartawan Senior Serambi Indonesia dan Sang Maha Guru HMI Aceh

in hive-139293 •  4 years ago  (edited)

Hai sahabat steemian, semoga kasih sayang Allah selalu tercurahkan kepada kita semua.

20190921_230425.jpg Foto Kenangan Bersama Ampuh Devayan.

Rabu 24 Maret 2021 tepatnya pukul 2 tengah malam ketika aku hendak istirahat, tiba-tiba saja handphone aku berdering, aku mendapatkan kabar duka bahwa salah satu wartawan senior Serambi Indonesia dan gurunya HMI Cabang Banda Aceh H. Ampuh Devayan telah tutup usia.

Aku sangat kaget mendapatkan kabar tersebut, seakan-akan aku tidak percaya bahwa beliau telah tiada, aku langsung mengecek kabar tersebut di grup WhatsApp, ternyata benar kalau beliau telah menghadap sang Maha Kuasa.

Karena beliau sudah aku anggap bagian dari keluarga, aku langsung menghubungi teman aku yang satu perguruan bersama beliau, dalam detik itu pula aku dan teman aku langsung berangkat ke Banda Aceh menggunakan transportasi darat.

Pukul 6 pagi aku sampai ke Banda Aceh dan langsung menuju ke rumah duka. Oh iya, perjalanan dari Aceh Barat ke Banda Aceh memakan waktu sekitar 4 jam, maka tepat pukul 6 pagi kami sampai di ke rumah duka. Aku dan temanku langsung melihat beliau yang sudah terbujur kaku, hati aku sangat sedih.

Sangat terpukul rasanya kehilangan sang legenda ilmu yang sering berbagi disaat beliau masih hidup, kini beliau telah mengembalikan semua ilmunya ke pada sang khalik. Aku sangat lama terdiam, sambil mengingat-ingat kenangan bersama beliau.

Terima kasih atas dedikasinya Ampuh Devayan, engkau telah berhasil membangun ilmu peradaban di Aceh, karyamu selalu kami kenang dan selamat jalan kanda semoga engkau ahli surga, amin.

Pukul 8 pagi, orang melayat sudah mulai berdatangan, mulai dari murid, kerabat, keluarga dan tetangga. Saya dan teman-teman membantu keperluan di rumah duka, mulai dari memasang tenda, marka jalan dan membuka liang lahat.

IMG_20210324_190301.jpg Mengantar Jenazah Ke Pemakaman.

Pukul 10 siang, kami menunggu persiapan jenazah beliau. Sambil menunggu, kami bercerita semua kenangan dan kisah semasa beliau masih hidup. Aku dan temanku juga mendengar cerita dari kerabat dekat beliau dan sungguh luar biasa perjuangan, semangat serta dedikasinya selama ini.

Pukul 11 siang kami dan pelayat menyolatkan jenazah beliau di mesjid. Selesai shalat, kami langsung mengiringi ke tempat peristirahatan terakhir beliau. Setelah selesai semuanya, kami balik ke rumah duka untuk menemui keluarga duka sambil mengucapkan belasungkawa.

IMG_20210324_150229.jpg Menu Makan Siang.

Selesai shalat Maghrib dan Isya. Pukul 8 malam aku kemudian keluar sejenak mencari udara segar di ibukota provinsi Aceh, ngopi bersama teman lama dan menjumpai senior.

Setelah aku cari-cari warung kopi yang cocok, hingga akhirnya aku menemukan salah satu warkop teman, yaitu Gerobak Arabica. Aku langsung singgah disitu memarkirkan kendaraan pada tempatnya, mengecek keamanan kereta kemudian aku masuk kedalam.

Sambil menunggu teman lain datang, awalnya aku memesan kopi arabica, tapi teman aku menyarankan salah satu racikan kopi baru dari dia, yaitu Arabica Ice Cream Coffee. Karena aku penasaran, maka aku memutuskan untuk mencoba memesan kopi itu.

IMG-20210325-WA0010.jpg Arabica Mix Ice Cream

Hujan pun mulai turun, aku mengabarkan kembali temanku apakah mereka bisa hadir atau tidak. Berhubung hujan makin lebat, akhirnya temanku tidak bisa keluar rumah. Aku menunggu hujan berhenti, sesekali aku menguap.

IMG-20210324-WA0016.jpg Mie Aceh

Sambil duduk, sesekali aku melihat keluar, rupanya teman aku belum kunjung datang. Hingga perutku terasa lapar, aku melihat-lihat keluar menu apa saja yang bisa aku sikat, pada akhirnya aku memesan salah satu mie yaitu, mie aceh telur.

Hujan pun mulai turun, aku mengabarkan kembali temanku apakah mereka bisa hadir atau tidak. Berhubung hujan makin lebat, akhirnya temanku tidak bisa keluar rumah. Aku menunggu hujan berhenti, sesekali aku menguap.

Aku melihat jam hampir menunjukkan pukul 11 malam, mata mulai terasa berat dan kantukku tidak bisa di toleransi. Aku mencoba berkompromi dengan rasa kantukku, hingga aku memesan kopi untuk meredam rasa kantuk. Aku teguk kopi seteguk demi seteguk sampai hujan reda.

Pukul 12 tengah malam, aku dan temanku pulang ke asrama, hujan pun sudah mulai memahami bahwa rasa kantukku sudah tidak dapat dibendung lagi. Aku sangat lega, selama diperjalanan hujan tidak menemani aku dan temanku, akhirnya aku dan temanku tidur untuk memulai hari esok pagi.

Dan terimkasih juga saya ucapkan kepada @steemcurator01 @steemcurator02 @steemcurator03 @steemcurator08 @booming01 dan @cryptokannon

Salam hormat,
@agunng

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

This post has been selected for booming curation support Steemit Communities support Program.


We are hoping that you will consider on joining the community as an official member by either delegate your steem power to steemingcurators community account and you earn a monthly payout for your contribution or joining our curation trail. See you around more! Keep steeming and good day ahead!

25 SP100 SP250 SP500 SP1000 SP1500 SP2500 SP

Follow our Curation Trail :