The Diary Game (Selasa 25 Juni 2024)- Mewakafkan Kitab

in hive-139765 •  6 months ago  (edited)

84AB5E34-0E00-49EA-A927-B7DC6EBBD868.jpeg

Ada yang spesial bagi saya hari ini; mewakafkan kitab. Mungkin jumlahnya tidak seberapa bagi sebagian mereka cenderung membading angka. Tapi bagi saya angka bukan bagian dari arti, melainkan keiklasan dibalik angkat itu sendiri. Walau dengan jumlah yang sangat sedikit.

Kagiatan awal pada pagi hari saya memulainya sebagaimana biasanya ;mengikuti pengajian bersama al-Mukarram Abu MUDI. Sebagaimana bisa mengenai waktu, begitu juga dengan tempatnya; dalam mesjid poe teumeureuhom. Ini adalah kegiatan wajib yang harus saya ikuti kecuali ada alasan tertentu yang tidak mungkin saya elakkan. Kewajiban itu didasarkan pada sebuah aturan dewan bahwa dewan guru yang tidak aktif mengikuti pengajian barsama pimpinan dianggap pelanggaran dan skore; bagi yang sudah punya kelas akan dicabut. Yang belum, dikeluarkan dari deretan antrian kelas. Bagitu kira-kira penggalarannya.

Setelah pengajian selesai beristirahat. Tentu setelah sarapan pagi di rumah. Beberapa saat azan zuhur berkumandang, saya bangun kembali. Setelah hal-hal wajib terlaksanakan dengan sempurna di kantor LBM, waktunya mandi dan menikmati sedikit kopi di kota santri.

Jam 2 siang, meski udara diluar baukah ulee buya (sangat panas), nafsu saya untuk menikmati kopi tak peduli itu. Setelah memakai helm saya menuju ke warkop Fuadi Coffee. Sebelum tiba di tempat tujuan, saya lebih dulu singgah di salah satu kedai untuk mengisi bensin sambil membeli tokok.

2FBC6423-9B45-451D-A3F0-8C73E8909943.jpeg

singgah sejenak mengisi bensin

Kali ini tak ada teman yang mengajak dan diajak. Saya memang sering nyaman sendirian kecuali memang ada keperluan tertentu yang perlu untuk dibahas. Fuadi coffee adalah tempat yang cocok lebih sekedar untuk ngopi. Mungkin karena suasana yang tidak terlalu ribut plus meja yang relatif jarang membuat warkop fuaddi banyak diminati oleh kaum pesantren.

F992DBDC-D0C2-4C45-8DDB-DE19A580E249.jpeg

di warkop fuaddi

Setelah azan asar saya kembali lagi pesantren. Tidak ada tempat lain yang harus saya tujui. Saya langsung menuju ke kamar. Ada sedikit pemandangan berbeda di atas meja. Saya merasa beberapa makan ringan yang terletak di atas meja membuat pemandangan kamar sedikit berubah. Mungkin begitu. Mungkin itu adalah makanan dari santri yang baru balik ke pondok.

Malam harinya, saya menuju ke kantor LBM. Ada hal penting yang saya lakukan kali ini. Saya akan mewakafkan satu kitab yang sudah saya beli beberapa hari lalu kepada salah satu santri. Kitab yang saya jadikan sebagai barang wakaf bejudul najmul 'ali, sebuah kitab yang ditulis langsung oleh salah satu dosen mahad aly MUDI. Saya membelinya dengan harga Rp 170.000.

35598F05-0EBD-4F4C-96FB-58F7B5B3F286.jpeg

Pengarang kitab najmul 'ali sedang menulis kitab yang akan diwakaf

📷 PicturePhotography
ModeliPhone 7 plus
iOs15it
Camera usedHandphone
Photographer@joel0
LocationAceh
EditlnCollage

20210602_110118.png

Best Regard @joel0

20210602_110143.png

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Loading...